Karena terlalu khawatir changbin tidak peduli hujan mengguyurnya, yang ada di pikirannya hanya chaeryeong hingga ia melupakan payung yang selalu ia sediakan di dalam mobil.
Changbin berteriak memanggil nama chaeryeong karena tak menemukan sosok wanita itu disana, taman telah sepenuhnya sepi tanpa ada sedikitpun yang berlalu lalang.
Changbin berusaha untuk menelepon chaeryeong entah untuk keberapa kalinya, namun nomor itu tetap tidak aktif membuat changbin frustasi.
" sialan! Tuh bocah kemana dah! Apa udah pulang ya? " gumamnya menyesal karena melupakan teman perempuannya itu.
........
" makasih udah anterin gue pulang... maaf ya ngerepotin lo... " ucap chaeryeong pada yeonjun yang tengah berteduh di rumahnya.
Mereka menerobos jalan dengan motor tanpa jas hujan, membuat keduanya harus basah kuyup.
Beruntung chaeryeong memiliki adik laki-laki, sehingga yeonjun dapat meminjam bajunya.
" gak ngerepotin kok, gue kebetulan dari rumah nenek di sekitar taman situ terus mutusin jalan-jalan, eh malah hujan dan ketemu sama lo... lo sendiri kenapa bisa ada di taman? " tanya yeonjun berjalan mendekat ke arah chaeryeong, memeriksa kaki pelanggan tetap gym miliknya dan changbin.
" gue lari sore... terus gak sengaja tersandung, kaki gue terkilir... gua mau pergi dari sana tapi kaki gue gak bisa diajak kerja sama, jadi ya terpaksa deh hujan-hujanan... untung ketemu lu... " ujar chaeryeong tidak ingin menceritakan alasan ia tetap menunggu bukan hanya karena kakinya tapi karena sosok changbin.
" kenapa lu gak nelepon siapa kek gitu untuk nolongin? " tanya yeonjun memijat kaki chaeryeong lembut.
" hp gue ketinggalan di rumah, tuh lagi gue cas... batreinya habis sampai mati.. "
" ada aja kelakuan lo... " ucap yeonjun mengompres kaki chaeryeong dengan kain dingin.
" kaki lo bengkaknya parah... bakalan lama sembuhnya... jangan keluar aktivitas apa-apa dulu, ambil libur aja... " ucap yeonjun sembari memperhatikan luka lecet di lengan yang sudah diobati oleh chaeryeong sendiri.
" hmm makasih... hujannya masih deras, kamu tunggu sampai reda aja disini dulu... oh, iya kamu belum makan kan? Ayo makan bareng... ayah dan ibuku sepertinya akan pulang telat, adik ku juga sedang menginap di rumahnya... nasi di rumah akan tersisa banyak, jadi bantu aku untuk menghabiskannya ya... " ajak chaeryeong membuat yeonjun segan.
" aduh... aku jadi enak nih... " canda yeonjun membuat chaeryeong tertawa.
" bagus kalo enak... ayo ke dapur, biar bibi masakan makanan untuk kita... " ajak chaeryeong mengambil kruk milik adiknya saat adiknya kecelekaan dan mengalami patah kaki.
" ayo kubantu... " ujar yeonjun membantu chaeryeong bangkit dari duduknya, ia bahkan memegangi chaeryeong hingga ke dapur karena takut wanita itu terjatuh meski nyatanya tidak mungkin.
Yeonjun hanya sedikit berlebihan.
* hayu lu bin, yang onoh di embat adik... yang ini diembat besti... hayo binnn...
.
.
.
.
.
.Jeongin memandang sendu pada kotak merah di hadapannya, dimana di dalamnya berisi sebuah burung gagak mati dan surat bertuliskan " hati-hati ".
Setelah dirinya pulang kerumah, ia menemukan kotak kado di depan pintu rumah dengan nama dirinya.
Ia sangat senang, berpikir jika itu adalah hadiah sungguhan bahkan tidak mengijinkan lino untuk melihat apa isi didalamnya dan membukanya di dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT YET, 2 ( STRAYKIDS ) HIATUS
Fanfictionsequel panti asuhan skz... Kisah 8 anak panti ketika mereka dewasa dan sudah memiliki jalan hidup masing-masing...