Situasi saat ini sangat tidak menguntungkan bagi Zuohang. Dia berada di kamar Zhixin. Dia sekarang duduk menghadap Zhixin dan Zhangji yang menatapnya seolah ingin menelannya hidup-hidup.
"Puas bersembunyi dari kami?"
Zhangji memulai percakapan dengan mengajukan pertanyaan kepada Zuohang. Wajah Zuohang berubah setelah mendengar pertanyaan itu.
"Bersembunyi? Kapan gw bersembunyi dari kalian semua? Lagipula, gw tidak membutuhkan kalian semua. Lalu kenapa gw bersembunyi darimu?" Zuohang dengan berani menjawab sambil menatap Zhangji dan Zhixin. Zhixin terkekeh mendengar jawaban Zuohang.
"Lo bilang lo tidak bersembunyi dari kami? Tapi mengapa video ini menunjukkan sebaliknya?" kata Zhixin. Dia menunjukkan kepada Zuohang sebuah video. Video tersebut memperlihatkan beberapa jepretan Zuohang yang langsung berlari ke tempat lain atau menghindar saat melihat Fj4.
Zuohang terpana melihat video yang ditampilkan oleh Zhixin. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa mereka mempunyai rekaman yang baginya tidak seharusnya direkam.
"Mengapa diam saja? Terkejut dengan apa yang kami katakan?" tanya Zhixin.
"Bahkan jika gw bersembunyi, itu terserah gw. Kalian bukanlah orang-orang penting yang harus gw layani," jawab Zuohang. Zhangji terkekeh melihat keberanian yang ditunjukkan Zuohang. Dia benar-benar tidak menyangka si manis punya keberanian untuk melampiaskan kata-katanya.
"Jadi menurutku urusan kita sudah selesai ya. Aku mau pulang dulu," ucap Zuohang ia segera bangkit dari tempat duduknya dan menuju pintu untuk keluar. Sebelum dia sempat memegang gagang pintu, tangannya sudah digenggam oleh Zhangji.
"Siapa yang mengizinkan lo pulang? Apalagi urusan kita belum selesai, manis," kata Zhangji.
Zuohang's POV...
Aku segera bangkit dari tempat dudukku dan menuju pintu untuk keluar dari ruangan ini. Saya merasa sangat tidak nyaman jika berlama-lama di ruangan ini. Saat tanganku hendak meraih kenop pintu, Zhangji menghentikan tanganku.
"Siapa yang mengizinkan lo pulang? Apalagi urusan kita belum selesai, manis," kata Zhangji. Dia meraih tanganku dan melemparkanku ke tempat tidur. Aku membeku ketika Zhangji melemparkanku ke tempat tidur. Tiba-tiba aku merasakan ada gerakan di pinggangku. Lalu aku baru sadar kalau aku ditahan oleh Zhangji yang berada di sebelah kananku, sedangkan Zhixin di sebelah kiriku.
"Ada apa dengan kalian berdua? Minggir, gw ingin pulang. Urusan kita sudah selesai. Jadi gw...,"
Kata-kataku terpotong ketika tanpa peringatan Zhangji mencium bibirku dengan kasar.
"Mummphh...,"
Aku mencoba melepaskan ciuman itu namun Zhangji menekan kepalaku lebih keras dan di saat yang sama memperdalam ciumannya. Aku yang merasakan pasokan udara semakin menipis, langsung menepuk bahu Zhangji dengan kasar. Zhangji dengan enggan melepaskan ciumannya padaku. Aku tersentak setelah Zhangji melepaskan ciumannya.
"Brengsek lo, Zhangji. Lo...," lagi-lagi kata-kataku terpotong. Sekarang, Zhixin menciumku tapi tidak sekeras Zhangji. Sekali lagi aku berusaha melepaskan ciuman itu namun gagal total karena kekuatanku tak sebanding dengan mereka berdua. Ciuman yang berlangsung hampir dua menit itu akhirnya berakhir karena aku hampir kehabisan nafas.
"Hah...hah...hah...kalian berdua bajingan. Lo...,"
"Sekali lagi kami mendengar kata-kata kasar dari bibir manismu, kami menciummu hingga kamu pingsan" ancam Zhixin. Aku langsung menutup mulutku dengan tanganku padahal sebenarnya aku masih ingin mengutuk mereka berdua.
"Kenapa tutup mulutmu? Ayo keluarkan kata-kata burukmu. Biarkan kami menghukummu," ejek Zhangji dengan senyuman yang mengerikan.
Aku hanya menggeleng kuat tanda tidak mau. Tiba-tiba, tangan Zhixin membelai pipiku dengan lembut dan dia berkata;
"Kau! Jadilah kelinci manis yang penurut!"
'Sial kenapa jadi seperti ini. Mereka berdua gila. Siapapun tolong selamatkan aku dari mereka!'
End's Zuohang POV...
.
"Laporkan ke bos! Tampaknya Zhixin dan Zhangji sudah memulai tindakan mereka untuk mendominasi tuan muda Zuohang. Mereka juga telah menodai bibir tuan muda itu," kata seseorang kepada atasannya.
"Baiklah. Terus awasi Zuohang. Jangan sampai ada informasi yang ketinggalan," ujarnya kepada bawahannya. Bawahannya hanya mengangguk dan berpamitan untuk melanjutkan pekerjaannya.
'Sial, aku kalah di awal. Tapi tidak apa-apa, ini tidak bisa menggoyahkanku. Namun, Zuohang akan menjadi milikku. MILIKKU!'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading semua!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/368085530-288-k87247.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Zuohang (END)
FanfictionAkibat mengutuk sebuah novel yang dibeli olehnya, Zuoshan secara tidak sengaja bertransmigrasi ke dalam novel tersebut. Nasib sial tidak berhenti di situ.. dia yang ditakdirkan mati di akhir cerita disebabkan antagonis cowo, kini menjadi rebutan par...