Zuohang segera mengemasi barang-barangnya. Dia sudah menyuruh Xinhao dan Zeyu untuk menunggu di tempat parkir. Dia tidak peduli dengan pelatihan yang harus dia ikuti setelah menyelesaikan sekolah ini. Yang bisa dia pikirkan hanyalah melarikan diri dari mereka.
Baru selangkah Zuohang keluar dari kelasnya, tiba-tiba seseorang menarik tangannya. Dia menoleh ke belakang dan menemukan bahwa Zhangji-lah yang menarik tangannya.
“Zhang…Zhangji? Apa yang kau lakukan di sini? Lepaskan tanganku! Aku ingin segera pulang,” kata Zuohang.
“Pulang? Bukankah kita sudah punya janji untuk berlatih drama setelah sesi sekolah ini. Kenapa kau ingin pulang secepat ini? Bukankah kami sudah suruh menunggu di parkiran,” ucap Zhangji dengan nada datarnya.
“Err…err…tapi a…,”
“Alasan apa lagi yang ingin kamu berikan sayang? Sebaiknya kamu pulang bersama kami atau…”
Zhangji mendekati Zuohang dan berbisik
“Aku akan menciummu sampai kamu pingsan,”
“Lo bajingan! A…,”
“Sebaiknya kau segera menentukan pilihan, Zuohang. Ikutlah dengan kami atau aku akan melakukan apa yang aku bisikkan kepadamu beberapa saat yang lalu,” Zhangji menyela kata-kata Zuohang.Zuohang mengusap wajahnya dengan kasar. Dia menatap wajah Zhangji yang sedang menatapnya dengan seringai khasnya.
“Hah, baiklah! Aku ikut denganmu,” putus Zuohang. Dia tidak punya pilihan lain selain mengikuti Zhangji dan Zhixin pulang. Dia tahu mereka akan melakukan apa saja agar dia bisa pulang bersama mereka.
Zhangji menyeringai dan berjalan menuju tempat parkir. Zuohang mengikuti langkah Zhangji. Ketika dia sampai di tempat parkir, dia melihat Zhixin sudah menunggu mereka di mobilnya.
“Masuk!” Zhixin berkata dengan nada datarnya. Zuohang segera masuk ke dalam mobil. Zhixin memandang Zhangji dan berkata
“Bagaimana dengan mereka?”
“Junhao dan Yuhan sudah menyelesaikan masalahnya,” jawab Zhangji. Zhixin menganggukkan kepalanya dan menyuruh Zhangji masuk ke dalam mobil. Mereka segera pergi ke apartemen Zhixin.
.
Sementara itu…
“Zey, dimana Zuohang? Kenapa dia butuh waktu lama untuk sampai ke sini?” Xinhao bertanya pada Zeyu. Ia sangat mengkhawatirkan Zuohang karena sudah hampir 10 menit pelajaran sekolah berakhir, namun sosok Zuohang masih belum juga muncul.
“Aku tidak tahu Xin. Seharusnya dia sudah selesai berkemas,” jawab Zeyu. Dia juga khawatir dengan kondisi Zuohang.
“Aku a…,”
“Hai kak Zeyu, kak Xinhao!”
Seseorang telah menyela perkataan Xinhao. Mereka menoleh ke belakang dan menemukan Junhao sedang melambaikan tangannya ke arah mereka. Di sebelahnya ada Yuhan yang menunjukkan senyumannya.
“Yuhan? Junhao? Apa yang kamu inginkan? Jika tidak ada yang penting, silakan pergi. Masih ada yang harus kami selesaikan,” kata Zeyu dengan nada ketus. Entah betapa dia tidak menyukai kehadiran Fj4, terutama Junhao.
“Eitss, jangan terlalu galak dong,” kata Yuhan. Xinhao menghela nafas perlahan melihat mereka.
“Apa yang kalian inginkan? Jangan buang waktu kami!” Xinhao berkata dengan nada tegas. Sudahlah Zuohang belum muncul. Kini ditambah dengan kehadiran mereka yang membuat kepalanya kembali pusing.
“Kalia mahu mencari Zuohang gege, kan?”
Xinhao memandang Zeyu yang juga sedang menatapnya. Mereka terkejut karena Yuhan dan Junhao mengetahui kekhawatiran mereka. Yuhan terkekeh kecil melihat wajah Xinhao dan Zeyu.
“Kalian tidak perlu khawatir. Zuohang sudah berada di rumah bersama Zhangji dan Zhixin. Mereka berlatih drama sepulang sekolah. Jadi Zuohang pulang bersama mereka,” jelas Yuhan.
Zeyu sepertinya sedang berkomunikasi dengan Xinhao melalui sorot mata mereka. Xinhao menganggukkan kepalanya dan kembali menatap Yuhan dan Junhao.
“Baiklah, kalau begitu kita pulang dulu,” ucap Xinhao sambil berpamitan pada mereka. Ia menarik tangan Zeyu untuk segera pulang. Yuhan dan Junhao memperhatikan mereka sampai mereka menghilang dari pandangan.
‘Menarik’ monolong Yuhan dan Junhao dalam hati mereka.
.
Apartemen Zhixin…
Zuohang sedang duduk di ruang tamu apartemen Zhixin. Dia ditinggalkan sendirian di ruang tamu.
‘Kuharap mereka berdua tidak bertingkah gila hari ini. Aku lelah menghadapi kelakuan mereka yang tidak bisa ditebak,’
Zuohang berbisik di dalam hatinya. Karena bosan ditinggal sendirian di ruang tamu, dia melihat sekeliling apartemen.
‘Apartemen ini sangat mencerminkan sosok Zhixin. Ehh, bentar! Gambar apa itu?’
Zuohang bangkit dari tempat duduknya dan mendekati gambar di lemari di sudut ruang tamu. Dia begitu terkejut melihat gambar itu.
‘Ini mereka berdua bukan? Aku benar-benar tidak menyangka kepribadian asli Zhixin seperti itu. Sejauh yang aku tahu, Zhixin yang digambarkan dalam novel tidak memiliki kepribadian seperti itu. Dan gambar ini dengan jelas menunjukkan ketakutan di wajah Zhangji. Apa yang sebenarnya terjadi?’
Zuohang masih berkutat dengan pikirannya. Ia benar-benar tidak mengerti dengan alur novel yang dihadapinya saat ini. Yang jelas alur cerita novel ini tidak sama dengan yang dibacanya.
“Puas dengan apa yang kamu lihat, kelinci manis?”Happy reading semua. Jangan lupa tinggalkan jejak selepas membaca. Sampai jumpa nanti semua. Bye ii👋🏻
![](https://img.wattpad.com/cover/368085530-288-k87247.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Zuohang (END)
Fiksi PenggemarAkibat mengutuk sebuah novel yang dibeli olehnya, Zuoshan secara tidak sengaja bertransmigrasi ke dalam novel tersebut. Nasib sial tidak berhenti di situ.. dia yang ditakdirkan mati di akhir cerita disebabkan antagonis cowo, kini menjadi rebutan par...