18

373 33 3
                                    

“Azuo, apakah kamu sibuk akhir pekan ini?” Chengxin bertanya tiba-tiba. Mereka berdua sedang bersantai di ruang tamu.

"Emm, tidak sibuk kakak. Mengapa kamu menanyakan hal itu?" jawab Zuo Hang. Chengxin menghela nafas sambil menatap wajah adiknya.

“Jadi… begini…,”

Flashback…

"Chengxin ikuti aku," perintah Jiaqi lalu melanjutkan berjalan menuju kamarnya. Tanpa membuang waktu, Chengxin mengikuti jejak bosnya.

Di ruangan Jiaqi…

“Mengapa bos memanggilku?” Chengxin memulai pembicaraan setelah hampir tiga menit hening di ruangan bos.

"Jadi begini. Saya yakin kamu sudah diberitahu untuk menemani saya ke pertemuan bisnis yang diadakan di London akhir pekan ini, bukan?" kata Jiaqi. Chengxin menganggukkan kepalanya menyetujui perkataan bosnya.

“Ding'er…,”

Chengxin tersentak saat mendengar Jiaqi memanggilnya dengan nama itu. Pasalnya, Jiaqi jarang memanggilnya seperti itu di tempat kerja. Jika dia menyebut namanya seperti itu, berarti ada hal penting yang ingin disampaikan Jiaqi.

“Err… iya, Ma ge?” jawab Chengxin dengan menyebutkan panggilan yang akan ia gunakan jika Jiaqi memanggilnya Ding'er.

"Bolehkah aku meminta bantuan adikmu?" tanya Jiaqi dengan nada pelan dan hati-hati.

"Bantuan apa yang bisa Azuo berikan, Ma ge?" jawab Chengxin.

“Sebenarnya sepupuku ada di rumah. Aku tidak masalah meninggalkan saudara-saudaraku karena mereka sudah dewasa. Hanya saja kini sepupuku yang masih kecil sedang berada di rumah sendirian saat aku meninggalkannya akhir pekan ini. Aku tidak yakin adik-adikku akan tinggal di rumah selama aku tidak ada di sini,” ujar Jiaqi panjang lebar.

"Jadi, Ma ge ingin meminta Azuo menemani sepupumu selama kita berada di London?" tanya Chengxin.

“Iya, aku ingin meminta adikmu membantuku menemani sepupuku akhir pekan ini, bolehkah?”

“Saya belum bisa memberikan keputusan akhir karena saya harus bertanya pada Azuo terlebih dahulu. Nanti malam saya akan coba bertanya pada Azuo. Aku akan memberitahu Ma ge lagi nanti,"

End flashback…

Zuohang terdiam setelah mendengar permintaan bos kakaknya. Di satu sisi ia ingin membantu mengurus sepupu bos kakaknya, namun di sisi lain ia tak mau berurusan dengan Fj4 karena mereka juga merupakan adik dari bos kakaknya. Jika dia membantu bos saudaranya dia pasti harus menemui mereka.

'Kenapa aku tidak tahu ada bagian di mana Zuohang harus menjaga sepupu protagonis. Lagi pula, sejak kapan protagonis punya sepupu. Apakah aku melewatkannya saat membaca novel ini?'

Zuohang melamun tentang apa yang harus dia lakukan. Chengxin sedikit gugup karena takut Zuohang menolak permintaan bosnya. Zuohang menghela nafas dan menatap kakaknya.

"Baiklah, Azuo akan membantu bas kakak. Azuo hanya perlu menjaga sepupunya, kan?"

“Terima kasih, Azuo. Ya, kamu hanya perlu menjaga adik sepupu dari bos kakakmu. Tapi kalau kamu ingin menjaga adik-adiknya juga, tidak apa-apa,” goda Chengxin sambil menaikkan alisnya.

“Ishh… DING'ER!!!”

Zuohang memarahi saudaranya. Malam itu dihabiskan dengan Zuohang mengejar kakaknya dan Chengxin yang masih sibuk menggoda adiknya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca readers... jangan lupa tinggalkan jejak selepas membaca. Sampai jumpa lagi

Transmigrasi Zuohang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang