Prolog

25 6 3
                                    

"Apa yang indah memang seharusnya dijaga dari hal yang bisa merusaknya, agar tetap indah kala dipandang mata."

~ ☾⋆⁺₊✧~

"Ayah!!" , teriak seorang gadis sambil berlari keluar rumah menghampiri seseorang yang baru saja turun dari kereta kuda yang berhenti tepat di depan rumah. Wajahnya gadis tersebut tampak sangat bahagia melihat kedatangan seseorang tersebut.

"Jangan lari-lari nak", ucap seseorang yang dipanggil ayah tadi sambil merentangkan tangannya menyambut pelukan dari putri semata wayangnya itu. 

Sudah hampir 4 bulan tidak bertemu satu sama lain, membuat sebuah rasa rindu hadir dalam perasaan mereka. Damien, laki-laki yang kini tengah memeluk anak gadisnya yaitu Eliane sangat bahagia bisa pulang kembali ke rumah dengan selamat dan bisa melihat putrinya lagi setelah menyelesaikan semua pekerjaannya di Kota. Jarak desa dengan kota yang teramat jauh membuat mereka tidak bisa sering bertemu kala Damien harus kembali ke kota untuk menyelesaikan pekerjaannya. Hanya bertukar pesan lewat suratlah yang bisa mengobati rindu antara satu sama lain, dan hanya bisa dilakukan 2 minggu sekali mengingat kesibukan sang Ayah Damien. 

"Apakah kalian akan terus berpelukan berdua saja?", seorang wanita berdiri didepan pintu rumah sambil berkacak pinggang. "Apakah kalian tidak ingin mengajakku?", wanita tersebut berjalan menghampiri Damien dan Eliane. 

Damien memberikan pelukan hangat pada wanita tersebut yang tak lain adalah istrinya, Camille. Lengkap sudah keluarga kecil tersebut, kehangatan keluarga yang damai seperti tidak ada celah bagi masalah untuk datang menghampiri mereka. 

Eliane tersenyum penuh rasa syukur karna ayahnya bisa kembali pulang dengan selamat dan bisa berkumpul lagi bersamanya dan ibunya, mengingat beberapa hari lalu terdengar kabar tidak mengenakkan dari kota dimana ayahnya bekerja. Kabar yang beberapa hari lalu juga yang membuat Eliane harap-harap cemas akan keadaan ayahnya. Dimana diberitakan pada surat kabar bahwa banyak dilakukannya penyerangan besar-besaran yang entah tidak diketahui atau dijelaskan apa penyebabnya.

"Sudah ayo masuk, Ibu akan membuatkan makan siang yang enak untuk kalian hari ini!" ucap Camille pada suami dan putrinya. 

Mereka bertiga masuk kedalam rumah. Damien membawa tas besar bersamanya dan meletakkannya diatas meja makan. Ia mulai menurunkan beberapa barang yang dari dalam tasnya tersebut. "Sayang, Eliane. Kemarilah nak." Damien berseru pada putrinya.

Eliane menghampiri ayahnya. "Ada apa yah?" tanya Eliane sambil duduk dikursi meja makan.

Damien mengeluarkan sebuah kantong kecil berwarna putih yang ternyata berisi sebuah kalung. Kalung yang sangat cantik dengan liontin berbentuk bulan sabit dan bintang. Mata Eliane berbinar memandang kalung itu.

 Mata Eliane berbinar memandang kalung itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah, kalungnya sangat cantik sekali. Kalung milik siapa ini?" Eliane bertanya pada ayahnya, siapa orang yang beruntung memiliki kalung secantik ini. 

DÉSIRÉETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang