Sekutu Baru

2 0 0
                                    

Langit Reims yang semula gelap mulai berubah terang saat Eliane akhirnya tiba di gerbang kota. Pakaiannya kusut dan rambutnya acak-acakan, sisa-sisa perjalanan panjang yang penuh dengan bahaya dan kesulitan. Kakinya terasa berat setiap melangkah, ia sangat kelelahan dan kelaparan.

Eliane memegang erat tas yang berisi kota serta peta yang telah membawanya sejauh ini. Peta tua itu sudah membawanya sampai ke sini, ia berharap memang inilah lokasi yang dimaksud dalam peta. Ia juga berharap akan menemukan seseorang yang bisa membantunya memecahkan misteri ini dan melanjutkan perjalanan yang penuh dengan ketidakpastian.

Ketika Eliane memasuki pusat kota Reims, ia melihat sekelilingnya dengan hati-hati. Kota ini dipenuhi oleh penduduk yang sibuk dengan rutinitas harian mereka. Sepertinya para penyerang misterius itu belum sampai ke kota ini, terlihat dari orang-orang di kota ini yang menjalani aktivitas dengan tenang dan tidak ada kekacauan di sini.

Setelah berjalan tanpa tujuan di jalanan sempit kota, Eliane akhirnya menemukan sebuah kedai kecil di sudut jalan. Aroma roti panggang dan kopi hangat tercium dari dalam, menggoda inderanya yang lelah dan membutuhkan istirahat. Sinar matahari siang menerangi jendela-jendela kedai, memberikan kesan hangat dan mengundang. Tanpa berpikir panjang, ia masuk ke dalam. 

Di dalam, suasana kedai terasa akrab dan tenang. Beberapa orang duduk di meja-meja, berbicara dengan pelan sambil menikmati minuman mereka. Sinar matahari menembus tirai tipis, menciptakan pola-pola cahaya yang menari di lantai kayu. Eliane berjalan menuju bar dan duduk di salah satu kursi kosong. Seorang pria paruh baya dengan rambut beruban dan wajah ramah datang menghampirinya.

"Apa yang bisa ku bantu, nona?" tanyanya dengan senyum hangat.

Eliane tersenyum lemah. "Aku butuh minuman, apa saja yang bisa menghangatkan tubuh."

Pria itu mengangguk dan segera menyiapkan segelas minuman untuknya. Eliane meraih gelas tersebut dan meminumnya perlahan, merasakan kehangatan mengalir di tenggorokannya. Setelah beberapa saat, ia merasakan sedikit energi kembali ke tubuhnya, dan sinar matahari yang hangat semakin membuatnya merasa nyaman.

Di saat yang bersamaan, seorang pria muda dengan rambut coklat ikal dan mata yang tajam masuk ke dalam kedai. Berjalan menuju meja bar, untuk memesan minuman.

"Tuan Henri, aku ingin memesan satu coklat dingin." ucap pria tersebut duduk di kursi sebelah Eliane. 

"Oh Theo, jarang sekali kau kemari di siang hari, apakah kau tidak bekerja?" tanya pria paruh baya yang diketahui bernama Henri pada pria bernama Theo yang baru saja duduk di sebelah Eliane.

Theo menggeleng, "Aku sangat lelah, kemarin aku sudah lembur menyelesaikan pekerjaanku. Jadi hari ini aku mengambil cuti." 

Tuan Henri mengangguk paham, lalu ia pergi untuk membuatkan pesanan Theo. 

"Hei kau tampak seperti seseorang yang baru saja menempuh perjalanan panjang," ujarnya tanpa basa-basi pada Eliane. 

Eliane mengangkat kepalanya dan menatap pria itu. Ada sesuatu dalam tatapan matanya yang membuatnya merasa bahwa pria ini mungkin bisa dipercaya.

"Seperti yang kau katakan," jawab Eliane sambil tersenyum tipis.

Pria itu tertawa kecil. "Nama ku Theo. Dan kau?"

"Eliane," jawabnya singkat.

Theo mengangguk. "Kau bukan orang sini bukan. Apa yang membawamu ke Reims, Eliane?"

Eliane merasa ragu sejenak, menimbang-nimbang apakah pria di depannya benar-benar bisa dipercaya. Namun, saat ia memikirkan kenyataan bahwa ia kini sendirian dalam perjalanan ini, ia sadar bahwa setidaknya ia memerlukan seseorang yang bisa menjadi teman seperjuangan. Dengan hati-hati, Eliane akhirnya memutuskan untuk membuka diri kepada Theo. Ia merogoh tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil yang telah ia simpan dengan penuh perhatian. Dengan tangan sedikit bergetar, ia meletakkan kotak itu di atas meja di hadapan mereka. Theo, yang memperhatikan setiap gerak-gerik Eliane dengan rasa penasaran, melihat peta yang terlipat rapi di dalam kotak tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DÉSIRÉETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang