Ini adalah hari di mana Umemiya menyatakan perasaan pada seseorang yang disukainya. Yang mana jadi salah satu hal yang terus terlintas di pikiran (Name).
Waktu kian berjalan dengan (Name) yang tengah mengerjakan tugas projek kelompok yang sempat ditugaskan dari sekolahnya.
Tempat yang jadi labuhan untuk mereka melakukan tugas kelompok itu adalah salah satu rumah dari teman yang juga merupakan anggota projek tersebut. Rumahnya terbilang cukup luas dan nyaman untuk ditempati oleh lima orang yang datang dengan tujuan mengerjakan suatu projek sekolah.
Karena sudah menyelesaikan salah satu pekerjaan yang dilimpahkan padanya, (Name) menopang dagunya di atas meja yang tersedia di dekat sana. Sekarang dia bingung harus melakukan apa karena melihat temannya yang lain nampak masih sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
Mereka tidak mengerjakan pekerjaan kelompok itu secara individu, tetapi memang tiap orang mendapat tugas masing-masing yang akan digabungkan sebagai hasil akhirnya nanti.
Salah seorang dari teman (Name) yang sedang melakukan tugasnya tiba-tiba mengangkat kepala. Mengalihkan pandangannya dari tugas yang tadinya ia kerjakan.
"Aku rasa kertas karton yang kita beli tak akan cukup untuk semua ini." Dia mulai berucap. Melihat dengan cermat hasil riset yang sudah ia tulis di beberapa kertas.
(Name) dan temannya yang lain lantas menoleh begitu mendengar salah satu dari mereka bersuara.
"Apa ada yang sudah selesai dengan tugasnya? aku mau minta tolong untuk membeli kertas karton." Mendengar hal itu lantas (Name) menyahut. "Aku bisa membelinya. Tugasku sudah kuselesaikan."
Gadis dengan rambut pendek sebahu berdiri dari tempatnya dan menyerahkan sejumlah uang pada (Name). "Kalau begitu tolong beli dua kertas karton lagi."
karena itu lah (Name) kini berada di luar. Hendak membeli barang yang memang dimintai tolong padanya.
Melewati taman yang sempat ia lewati kemarin membuat (Name) mencuri pandang pada ayunan dan permainan kecil lainnya yang terdapat di sana. Sampai dia menyadari bahwa ada keberadaan lain yang juga ia dapati.
"Umemiya?" Itu dialognya saat melihat satu sosok pemuda tinggi dengan rambut putih khasnya.
Walau kakinya ingin terus melanjutkan perjalannya pergi membeli sesuatu yang memang jadi tujuannya, tapi hatinya berkata lain. (Name) perlahan buat langkahnya mendekati Umemiya.
"Umemiya, apa yang kamu lakukan di sini?" (Name) langsung ungkap pertanyaannya begitu sudah dekat dengan eksistensi sang pemuda.
Saat Umemiya membalikkan tubuh padanya, (Name) melihat bunga tulip merah yang sama persis dengan yang kemarin ia lihat di rooftop SMA Furin bersama Umemiya.
Umemiya berikan senyumnya saat menyadari kehadiran (Name) yang datang. "Oh, (Name)!"
Di momen itu (Name) telah mengetahui jawaban dari pertanyaannya sendiri. Dia menyimpulkan kalau Umemiya baru akan pergi untuk menyatakan perasaannya. Dengan pakaian rapih yang tak biasa ia pakai. Dengan bunga tulip merah merona yang ada di tangannya. Tak salah lagi.
"Umemiya, itu.." Sang gadis menunjuk pada buket bunga yang telah dirias cantik dengan pita merah muda.
Sang pemuda mengalihkan matanya pada apa yang (Name) tunjuk. "Oh, ini? aku sedang dalam perjalanan untuk menyatakan perasaanku sekarang."
Tentu saja dugaannya benar.
"Oh, kalau begitu, semoga beruntung." (Name) rasanya ingin undur diri sekarang juga dari hadapan Umemiya.
"Aku rasa aku butuh bantuanmu sedikit." Mengetahui Umemiya yang masih akan lanjut bicara dengannya, (Name) tahan dirinya untuk pergi.
"Bantuanku?" tanya (Name) ingin mengetahui lebih lanjut. Umemiya mengangguk. "Apa yang harus kukatakan untuk menyatakan perasaanku?" lanjutnya.
Pada titik ini sang gadis terkejut tentang apa yang ditanyakan oleh Umemiya. Sepertinya pemuda ini benar-benar tak punya pengalaman dalam hal romantis.
"Dengar, ya, kamu cukup katakan, 'aku menyukaimu' dan langsung ajak dia untuk kencan saat itu." Umemiya menaruh tangannya di dagu. Memahami apa yang (Name) sampaikan.
"Hm, terdengar sangat mudah," ucap Umemiya sesaat dapat pencerahan dari sang lawan bicara.
"Aku menyukaimu. Maukah kau berkencan denganku?" Umemiya berdialog. Buat gesturnya lebih tegap dengan buket bunga yang ia arahkan pada (Name).
Sang gadis anggukan kepala sebagai respon. "Ya, cukup bagus. Sekarang hanya perlu katakan itu pada gadis yang kamu suka."
"Jadi, apa jawabanmu?" tanya Umemiya masih dengan posisi yang sama. Dia mengubah posisi kepalanya sedikit miring ke kanan.
"Eh?"
"Aku sudah menyatakan perasaanku pada gadis yang kusuka. Jadi, bagaimana dengan jawabanmu?" Kini Umemiya perjelas kata-katanya.
Setelah diam memahami situasi yang menjeratnya. (Name) baru sadar akan satu hal.
Bahwa ternyata Umemiya baru saja menyatakan perasaannya pada gadis yang dia suka, dan gadis itu adalah dirinya sendiri.
Jadi, apa yang akan (Name) berikan sebagai jawaban?
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐔𝐋𝐈𝐏𝐒 ー⌗Umemiya
Romance❝I think I'm in love with tulips now.❞ ▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀ Now playing: 𝗨𝗺𝗲𝗺𝗶𝘆𝗮 𝗛𝗮𝗷𝗶𝗺𝗲 𝘅 𝗙! 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿 ♪ 𝟶:𝟶𝟶 ──◍───── 𝟷:𝟹𝟶 ↻ ◁ || ▷ ↺ ️⌕ Bunga tulip ya...