Chapter 7🔞

271 35 11
                                    

Li here..

Happy Reading!

🦋G🦋J🦋

Junjie duduk dengan memeluk kedua kakinya yang dilipat didepan dada. Dirinya tengah berada ditempat dimana Zhiguang berbaring saat pertama kali Junjie melihatnya. Tatapannya tertuju pada Kota didepannya. Kota Vampire.

Ini sudah terhitung 2 hari dari dirinya berbincang dengan Linghe. Dan tepat 5 hari Zhiguang tidak menemuinya. Junjie menghela nafas pelan dan memejamkan mata sejenak, menikmati udara sejuk yang menerpanya.

Dia sebenarnya tidak tahu, kenapa dia harus ke Kota ini. Jika bukan karena ayahnya yang meninggal dan Sire Ma yang menemuinya, apa yang sedang Junjie lakukan sekarang. Masih kesana kemari mencari pekerjaan? Masih menerima caci maki dari orang-orang disekitarnya?

Junjie menghela nafas untuk yang kesekian kalinya. Hingga akhirnya dia berdiri, berjalan pelan menelusuri hamparan rumput. Itu cukup jauh sampai akhirnya Junjie berdiri didepan pintu gerbang yang cukup tinggi. Dirinya mendongak, mengamati sekitar. Hanya gerbang tinggi dengan tembok besar yang dapat dilihatnya sekarang.

Tangan Junjie terulur kedepan, menyentuh dan mendorong gerbang didepannya. Itu tidak seberat yang terlihat. Justru sangat mudah saat Junjie mendorongnya. Itu hanya terowongan remang-remang, yang mendapat cahaya matahari dari luar. Diujung lain, Junjie melihat pintu kayu berwarna gelap.

Dan lagi, Junjie menghela nafas sebelum akhirnya melangkahkan kakinya kedalam terowongan. Saat melangkahkan kakinya, Junjie merasakan hawa yang cukup dingin. Berbanding tebalik saat dirinya diluar.

Hingga sampai dirinya didepan pintu gelap diujung, Junjie mengamati pintu tersebut. Itu hanya pintu kayu biasa. Mengulurkan tangannya menyentuh knop pintu dan memutarnya, Junjie merasakan perasaan aneh pada dirinya. Sedikit rasa pusing, namun itu tidak menghentikannya. Junjie tetap memutar knop pintu dan menariknya terbuka.

Seketika cahaya matahari yang masuk menerobos membuat nya memejamkan mata. Junjie melangkah kan kakinya keluar dari terowongan.

"Junjie, kembali!"

Junjie berbalik menatap kedalam terowongan saat mendengar seseorang memanggil namanya. Tapi itu sama seperti sebelumnya. Hanya terowongan kosong dengan pencahayaan remang-remang. Tidak ada siapapun disana. Bahkan Junjie bisa melihat diluar gerbang, tidak ada orang sama sekali.

Mungkin itu hanya perasaannya saja. Saat berbalik, Junjie mengamati sekitarnya. Ada satu bangunan kecil dengan tembok kayu di sebelah kanan Junjie. Meski kecil, bangunan itu terlihat sangat elegan.

"Siapa itu?"

Junjie menoleh keasal suara, dan melihat dua pria yang mendekatinya.

"Bagaimana kau bisa masuk?" Salah satu pria yang lebih pendek bertanya, mengamati Junjie. Sedangkan pria lainnya berjalan kebelakang Junjie, mengamati pintu terowongan. "Kau manusia?"

Junjie terkejut saat pria yang lebih tinggi mencekal bahunya cukup keras membuat Junjie berbalik berhadapan dengan pria itu.

"Bagaimana mungkin manusia bisa masuk?" Junjie benar-benar tidak tahu harus melakukan apa. Jantungnya berdetak cukup cepat.

"Lupakan itu." Pria dihadapan Junjie menatap temannya. "Bukankah ini artinya kita mendapatkan makanan?"

Junjie mundur selangkah saat mendengar perkataan pria itu, membuat tubuhnya tegang. Dan kedua pria asing itu hanya tersenyum menatap Junjie, seolah mendapat apa yang mereka inginkan.

Saat mencoba melepaskan diri, justru kedua pria itu menahan kedua lengan Junjie. Junjie bisa merasakan bagaimana kekuatan kedua pria itu lebih besar darinya.

OUR STORY [GUANGJIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang