Rahyani

19 0 0
                                    

sampai suatu ketika papa bermimpi, tentang beliau..

aku tidak mengingat jelas mimpi seperti apa yg papa alami? tapi yg ku ingat karna mimpi itu akhirnya semua perlahan-lahan terungkap.

papa kemudian menceritakan mimpi itu ke mama, papa mengatakan kalau ia bermimpi buruk dan karna mimpi itu, papa mulai curiga kepada pak Salman.

dan papa akhirnya memutuskan bertanya kepada salah satu ulama yg paham akan tapsir mimpi.

ulama itu berkata bahwa orang yg di dalam mimpi papa punya niat jahat terhadap kakaku dan semenjak kejadian itu tiba-tiba aja pak Salman sudah tidak terlihat batang hidungnya dirumah kami, ia menghilang bagaikan ditelan bumi.

dan semenjak kejadian itu pula keadaan kaka kembali memburuk,
sperti biasa dari pagi sampe pagi lagi hingga terdengar adzan subuh baru lah kaka bisa sadar dari kerasukan.

orang-orang terus berdatangan dari yg kita kenal sampe yg tidak kita kenal sama sekali.
kami welcome menerima siapa aja yg masuk kerumah, karna keadaan kaka sudah sangat parah dan kami butuh orang banyak untuk menolong kakaku. ya walau itu hanya untuk sekedar menahan tubuh kakaku saja, karna orang yg menahan badan kaka sangat kewalahan, karna tubuh kakak benar-benar menjadi sangat kuat saat di rasuki setan-setan kiriman santet itu, jadi kami butuh banyak orang untuk bergantian menahan tubuh kakaku.

situasi rumahku menjadi semakin berisik, auranya sangat mencengkam dan tidak ada ketenangan sama sekali.
rumahku benar-benar kehilangan kedamaiannya.

.

banyak dari kalian mungkin akan bertanya, mengapa dari awal omku tidak bantu berobat kaka? padahal beliau termaksud orang pintar? itu karna di hari kejadian, om ku baru aja pulang ke kampungnya karna ada sesuatu urusan penting. jadi om tidak tahu dan tidak bisa membantu kaka pada saat kejadian dan selang beberapa hari kejadian.

semenjak papa sudah mengetahui arti mimpinya. papa segera meminta maaf ke om, dan mereka sudah berbaikan, papa juga menceritakan mimpi papa ke om ku.

pada saat itu om berkata."harusnya dari awal kamu dengar kata-kata ku, anak mu nanti yg setengah mati dibuatnya."

.

Singkat cerita...

Om dan berpuluh orang di dalam rumah bantu untuk berobat kakaku..
ada yg memegang badan kakaku dan ada pula yg bantu untuk berdoa.

dirumah ku ada beberapa ustad mau pun orang pintar tapi mereka tidak ada yg mampu sama sekali!

Mereka hanya bisa bantu berdoa, dan om ku yg langsung turun tangan untuk mengeluarkam makhluk-makhluk itu dari tubuh kakaku.

Makhluk itu mulai berteriak bahkan parahnnya badan kakaku sampai melayang.

syukur banyak orang yg menahan tubuh kakakku.
dan bukan hanya 1 mahkluk aja yg merasuki tubuh kakaku tapi sangat banyak. makhluk itu secara bergantian keluar masuk didalam tubuh kakaku..

Om ku yg bisa di bilang jago dalam hal seperti ini saja sampai kewalahan!

om sampai bercucuram keringat, nafas sudah ngos-ngosan tidak beraturan.

tapi beliau tetep kekeuh melawan mereka dan saat itu kakak semakin berteriak dengan keras dan menjerit, tubuhnya di tahan banyak orang.
bayangkan saja umur kaka pada saat itu masih 15/16 tahun dan dia perempuan, tapi orang-orang yg memegang tubuh kakaku sampai kewalahan.

"Ampunnn... sakitttt!! Ampunnnn.. "-kakak berteriak menjerit kesakitan, tubuhnya merontak-rontak ingin di lepaskan.

"JAWAB SIAPA NAMANYA!"-TERIAK om tegas, memaksa makhluk itu menyebut nama orang pengirim santet.

"RAHYANIIII" teriak kaka lantang menyebut nama orang pengirim santen itu.

"RAHYANIII" kakak kembali meneriaki nama itu, dia terus menerus meneriaki nama itu tanpa henti.

dan tiba-tiba saja kakak tertawa melengking sembari kepalanya bergerak-gerak seperti orang kepanasan.

sontak kakak menghempas tangan orang-orang yg menahan tangannya dan dengan mudah mereka terhempas.
Kedua tangan kakak yg udah terlepas di pegang kearah tengkuknya sambil narik-narik kepalanya sendiri seakan mau dilepaskan.

Om ku spontan berteriak. "SUANGGI! siapa kamu!"-om berteriak murka.

"RAHYANIII!! hahahaha.." teriak makhluk itu lantang sembari tertawa dengan begitu menyeramkan.

Om kembali berdoa dengan khusyuk untuk melawan makhluk jahat yg sedang bersarang ditubuh kakak dan sekitar jam 3:50 pagi. kakaku pingsan tak sadarkan diri.

.
saat kakak sadar, om mulai mencoba untuk berbicara dengan kakaku.

"Nami.."-panggil om ku dengan lembut

"Ia.."- kakak menjawab panggilan om ku dengan suara lelah begitu lirih.

"Apa Nami, kenal dengan yg nama Rahyani?"

terlihat wajah kakaku menyengit seperti mengingat-ingat nama itu, namun saat ia ingin menjawab karna kondisi kakak yg sangat lemah dia susah untuk berbicara, kakak benar-benar kehabisan tenagah karna diserang makhluk-makhluk kiriman santet itu.

Kakak hanya diam saja sambil peluk mama ku..
saat itu mama ku hanya bisa menangis sambil ngelus-ngelus rambut kakaku dengan sayang.

.

melihat kakak Nami hanya terdiam, tiba-tiba saja kakaku Alea yg berceletuk.

"Aku kenal om, kalau nggak salah dia adik kelas ku."

TEMAN MUNAFIK (SANTET!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang