Teman Munafik!

22 0 0
                                    

Kakak pertama ku Alea dan kakak kedua ku Nami. mereka bersekolah di SMA yg sama, akan tetapi kakaku Alea satu tingkat di atasnya.
kak Alea SMA kelas 3, sedangkan kak Nami Kelas 2 SMA kalah itu.

.

si perempuan yg santet kak Nami 1 angkatan denganya tapi mereka berbeda kelas.

kak Nami juga sudah menjelaskan siapa itu Rahyani.
dan menjelaskan awal mula mereka bertemu.

pagi itu Rahyani datang ke kelas kak Nami dia datang bersama satu temannya, beserta membawa pisang keju kesukaan kak Nami, ditangannya.

"Hai! kamu yg namanya, Nami ya?" sapa Rahyani ramah, dengan senyum cerah di wajahnya.

kakaku menyengit binggung, siapa dia? "Iya. aku Nami, ada apa ya?"-tanya kakak.

"oh ya.. salam kenal ya, aku Rahyani."-unjarnya sembari menjulurkan jabatan tangan.

"iya, salam kenal."-kakak tersenyum kikuk, sembari menjabat tangan Rahyani.

"Ini buat kamu, aku denger-denger kamu suka sama pisang keju kan?"-ucap Rahyani sembari meletakan pisang keju itu diatas meja kakaku.

"Kenapa kasih aku?"-tanya kaka, semakin kebinggung. pasalnya mereka baru pertama kali ketemu tapi tiba-tiba sudah dibawah pisang keju.

"Kasih aja buat tanda perkenalan kita, boleh dong aku berteman sama kamu."-ucap Rahyani dengan senyum manisanya.

"iya boleh, makasih ya.."

kalah itu kakak berpikir positif saja walau jauh dilubuk hatinya dia benar-benar kebinggungan.

dan kakak pun memakan pemberian perempuan itu, semejak itulah hidup kakak jadi kacau balau.

ternyata kakak disantet melalui makanan itu.

"Kenapa kamu makan pemberian orang yg baru kamu kenal sih Nami?"- mama bertanya dengan suara tercekat.

"Aku terima aja mah, soalnya dia keliatan baik saat itu dan aku nggak tau kalo dia punya niat buruk ke aku."-kata kak Nami, sembari tertuduk lesu.
.

singkat cerita..

walau om ku sudah turun tangan untuk mengobati kak Nami, tapi tetep aja keadaanya kembali kabuh.
selang 2 hari mendingan ia kembali kambuh, malah semakin hari semakin parah, kaka tiap hari kerasukan, muntah darah, bahkan keluar masuk rumah sakit.
dan parahnya lagi rumah kami semakin hari seperti di neraka!
sakin parahnya aku sampai berkata seperti itu, karna kami sekeluarga selalu mendapat teror makhluk-makhluk takasat mata dengan terang-terangan.

.

waktu itu saat kaka Nami dibawah kerumah sakit sekitar jam 02:12 malam, karna kaka tiba-tiba muntah darah begitu banyak.
mama yg panik langsung bergegas membawa kak Nami kerumah sakit.

dan saat itu dirumah hanya ada aku, kakaku Alea dan kakaku Uni.
Ke2 adik laki-laki ku ikut pergi kerumah sakit.

setelah kak Nami di bawa kerumah sakit, kak Alea bergegas sholat malam, samar-samar aku kebangun melihat kak Alea yg sedang sholat. tapi anehnya saat kak Alea, sedang sholat gorden di jendela kamar melayang-layang padahal tidak ada angin bahkan kipas pun tidak menyala, dan aku liat dari arah luar jendela ada seluet perempuan diluar sana.
karna ketakutan aku langsung memaksakan diri untuk kembali tertidur.

.

Beberapa hari kemudian kak Alea menceritakan kejadian ia diganggu makhluk-mahluk kiriman santet saat lagi sholat ke mama dan papa.
aku tidak begitu mengingat jelas bagaimana ia diganggu, yg ku ingat kak Ale mendengar seperti ada yg berbisik di telinganya, juga ia merasa tubuhnya dikelilingi banyak orang saat sholat.
kak Alea juga sempat melihat penampakan perempuan dibalik jendela menatapnya dengan tatapan datar dengan senyum menyeramkan.

.

Tiap malam selalu saja terdengar suara raungan kucing diluar rumah, suara burung gagak, dan suara ayam berkokok ditengah malam.
sungguh mereka benar-benar terdengar berisik telingan.

Belum lagi setiap hari kak Nami, selalu kerasukan sampe subuh.

orang-orang selalu berdatangan, di rumah ku bener-benar tidak di dapati adanya ketenangan.

sampe suatu ketika adik bungsunya papa nyaranin buat kak Nami, di bawa kerumahnya.  sebut saja komplek B untuk dibawah berobat karna disana banyak ulama.

.

Kak Nami. berakhir dibawah kerumah sebut saja om El, (adik bungsu papa) di situ orang-orang pada heboh liat kak Nami yg terus-terusan kerasukan tidak berhenti-berheti. dan orang pada kewalahan menahan tubuh kakaku, dan seperti biasa masih tidak ada orang yg bisa menyembuhkan kakaku. mau itu ustad atau orang pinter sekali pun.

Om ku (ipar papa) yg sempat berobat kak Nami, bahkan sampe pincang kakinya dan langsung pulang kampung untuk berobat.
berobatnya bukan kedokter ia bahkan harus bertapa kegunung karna kakinya sampai begitu karna serangan dari santet kiriman kakaku.

Rahyani, perempuan itu benar-benar iblis
.

karna sudah kesal kakaku Alea dan teman-temannya nyerang Rahyani disekolah.
kakaku Alea, kak Nini, kak Ara,kal Ila.
mereka berempat melabrak Rahyani didepan gerbang sekolah.

"Woy, kamu yg namanya Rahyani kan!"-teriak kakaku Alea, sembari menghampiri Rahyani.

"Iya. kak, ada apa ya?" tanya Rahyani kebinggung, terlihat wajahnya yg sudah nampak ketakutan.

"Ada apa, ada apa! ga usah sok lugu. kamu itu ternyata munafik!"

"Aku kenapa kak? kok kakak ngatain aku begitu?" unjar Rahyani, terlihat mata yg sudah berkaca-kaca.

"Alah sok-sokan mau nangis lagi. kamu yg santet Nami kan! ngaku deh, ga usah sok lugu! kek manusia ga ada dosa aja! munafik, dasar lugu-lugu bangs*t"-kata kak Nini, menyerang Rahyani dengan kata-kata nyelekit, terlihat wajah Rahyani sampai pucat pasi.

"kamu stop ya santet adeknya Alea! kamu tuh  disekolah mukanya kek orang bego tapi nyatanya main santet juga!"-kali ini kak ila, yg berunjar.

terlihat murid-murid sudah ramai mengelilingi mereka.

"Bu-bukan aku kak, sumpah aku ga tau apa-apa hiks.. hiks.."unjar Rahyani, sembari menangis pilu.

"Alah! dimana-mana maling kalo ngaku penjara penuh! ga usak sok-sokan nangis deh kamu! dasar perempuang munafik! Jelas-jelas Nami setiap kerasuka teriak nama kamu."-teriak kak Ara, dibarengi sorakan murid-murid disekolah.

karna tidak tahan melihat wajah munafik Rahyani, kak Nini sudah angkat tangan ingin menamparnya tapi tertahan karna tiba-tiba saja guru datang menghampiri mereka, berakhir kak Alea dan teman-temanya dapat surat panggilan orang tua.

Semenjak kejadian penyerangan itu, kak Alea, beserta teman-temanya, ikutan kena santet perempuam jahanam itu.

.

Note: kakaku punya alasanya yg kuat knpa nyerang itu perempuan.
1. Setiap kakaku Nami kerasukan pasti teriak namanya.
2. Kaka pernah cerita di kasih pisang keju dari dia dan setiap kerasukan kaka selalu muntah darah di barengin sama muntah potongan" utuh pisang keju.
3. Setiap kaka kerasukan alm dari keluarga ku yg udah meninggal, pasti sllu datang merasuki tubuh kakak, mereka menyebut nama perempuan itu yg menyantet kak Nami.
4. Dia naksir sama cowok tapi cowok yg dia sukai itu malah suka kakaku bahkan pada saat itu kakakku sama cowok yg dia suka udah pacaran.
Dll...

TEMAN MUNAFIK (SANTET!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang