Gue enggak ngira gue bakal mengalami perasaan semacam ini.
Pernah enggak, lo menjalani hubungan yang lo sendiri udah tau akhirnya akan seperti apa, dan lo sadar secara logika kalau hubungan ini tidak ada sisi menguntungkannya buat lo, tapi lo tetep menjalani?
Gue mengalami.
Walau gue tahu pada akhirnya gue akan ditinggal dengan cara terburuk, gue tetep menjalani.
Walau gue tahu pada akhirnya gue hanya buang-buang waktu, gue tetap menjalani.
Walau gue tahu apa yang gue butuhkan tidak terpenuhi, gue tetap menjalani.
Pasrah? Bucin? Tolol?
Enggak, sih.
Logika gue masih berfungsi 100 persen.
Gue juga bukan ditahap, "rela mati demi engkau", tapi lebih ke ... menikmati momen-momen yang ada.
Kesadaran gue bilang, suatu hari nanti orang ini akan hilang. Suatu hari nanti gue akan terpisah jarak sekian ribu kilo. Suatu hari nanti gue dan orang ini enggak akan tahu kabar satu sama lain, apakah bumi masih jadi tempat berpijak kita, apakah masih di bawah langit yang sama, apakah masih melihat bulan yang serupa.
Hal-hal di atas, bikin gue berdiam. Bukan bertahan. Berdiam. Gue selalu bersedia melepas jika memang terjadi satu-dua hal yang melanggar prinsip gue dalam berhubungan,
tapi ternyata berdiam tidak sedamai itu.
Bagi gue, malah sangat terasa sedihnya.
Saat gue dan orang itu tertawa bahagia, saat seks kami begitu menggelora, saat momen kami terasa tak nyata, sesuatu dalam diri gue mengetuk keras-keras, "hei, orang ini akan hilang."
Bahagianya tidak bisa lepas. Bahagianya tidak bisa terdengar sampai ke langit.
Pernah?
Pernah menjalani ini?
Hebat. Hati kalian pasti teguh nan lapang.
Karena perasaan semacam ini, bukan perasaan yang masih menuntut balas dan beri. Level-nya, sudah bukan di situ. Di sini semuanya tak berbalas, dan tak menuntut satu apa pun. Lo hanya memberi, menjalani, dan pada akhirnya merelakan jika saatnya tiba.
Sakit, lho, tapi ... bukan sakit yang meraung-raung. Sakitnya sangat halus,
... dan tidak berisik.
•••••
imsoboredbaby. 2024. 7.33 PM.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan 5 Menit
RandomUnedited, raw. Apa yang ada di kepala, gue tulis dalam 5 menit. Ini bukan cerita, ini free writing. Hehe.