Kim Do Young × You
Happy reading!.
.
.
"y/n, kajja kita pulang!" Ajaknya yang sudah menggenggam erat pergelangan tangan kamu
Kamu hampir mengucapkan iya, tetapi tiba tiba ada seseorang yang sudah mencengkram lenganku erat dan menatap Doyoung sinis "dia pulang bersamaku, sana cacat pulang saja sendiri!"
"Park Jihoon!" Sentak kamu "tidak bisakah kau tidak menghinanya sehari saja? Ucapan mu itu sangat menyakitinya sekali!"
Dia justru malah mengangkat sebelah alisnya, bingung "memangnya aku salah? dia kan memang cacat!"
"Jihoon, hen─
sudahlah y/n, kau tak perlu membelaku seperti itu. Lagipula yang dikatakan Jihoon memang benar kok. So, kamu gak perlu habisin tenaga kamu buat belain aku."
"Ta─
aku duluan ya, kamu pulang bersama Jihoon saja, bye!" Ucapnya sebelum dirinya menghilang dari pandangan kamu
"Aku harus meng─
eh eh eh, siapa yang menyuruhmu untuk pergi? Biarlah si cacat itu pulang sendiri, mandiri sudah besar! Dan ingat ya sekali lagi kau berani mendekatinya aku a─
akan apa? Menjauh? Lakukanlah! Aku sama sekali tak memperdulikannya! Lagian siapa juga yang mau memperdulikan ucapan mu? Tidak ada 'kan?" Ucap kamu berapi api
"Aku ingin pu─" ucapan kamu terpotong karena tiba tiba kamu merasakan pusing dan membuatmu hampir terjatuh tapi tak jadi sebab ada yang menolong dibelakang
"Ada apa? Ayo aku antar kan pulang!"
"Tapi aku─
sayangnya kau tidak dapat menolak," Jihoon memotong ucapan kamu "dengan kondisi mu yang seperti ini, kau ingin pulang sendiri, begitu? Jika kamu tiba tiba terjatuh saat tengah berjalan, siapa yang akan menolong mu? Tidak ada kan? Pokoknya kau harus pulang bersamaku!"
"Thank you Hoon," dia mengangguk lalu tersenyum
Perlakuan Jihoon barusan membuat kamu bisa melihat sisi manisnya, ya walaupun hanya sedikit. Memang dari dulu kamu sudah menyukainya, akan tetapi dengan sifatnya yang suka semena mena membuat kamu harus berfikir dulu sebelum benar benar menyukainya.
Dia juga selalu beranggapan kalau dirinya itu lebih pantas memiliki kamu daripada Doyoung. Kim Doyoung, teman kamu yang suka dibully oleh Jeno akibat keterbatasannya.
Dia mengalami kecelakaan yang berhasil membuatnya lumpuh. Bahkan sampai sekarang pelaku yang menabraknya tak kunjung ditemukan.
Jihoon bilang kalau dirinya itu sempurna ketimbang Doyoung. Tetapi jika kamu disuruh memilih, kamu akan memilih Doyoung ketimbang Jihoon.
Bisa saja Jihoon mengatakan hal demikian, padahal sesungguhnya tiada manusia di dunia ini yang sempurna. Bahkan manusia akan terlihat sempurna jika dirinya itu berperilaku baik dan tidak pernah merendahkan seseorang.
Itu sebabnya kamu memilih Doyoung.
Kamu yakin dirinya tak ingin seperti itu, tapi apa boleh buat? Jika tuhan sudah berkehendak, kita tak kan bisa menghambat maupun menghalanginya.
.
.
.
Malam ini kamu berencana untuk mengunjungi Doyoung dikediamannya. Kamu ingin sekali meminta maaf soal ucapan Jihoon tadi disekolah, Kamu yakin pasti dia sakit hati, kalau kamu menjadi dia juga pasti rasanya sakit sekali bisa dihina seperti itu.
tok... tok... tok...
"Ya, seb─ y/n, ada apa kau kemari? Mari silahkan masuk!"
Doyoung agak terlihat kesusahan dalam memutar balikan kursi roda dan kamu langsung berinisiatif untuk membantunya dalam mendorong kursi roda.
Doyoung kemudian mengisyaratkan kamu untuk duduk sambil melemparkan senyuman yang biasa ia tampilkan kepada kamu ketika disekolah.
"Sebenarnya aku datang kesini karena ada sesuatu yang aku mau bicarakan," kamu memulai pembicaraan "aku ingin minta maaf atas ucapan Jihoon yang tadi disekolah."
"Sudahlah, tak apa, lagipula aku sudah memakluminya," meskipun dirinya yang berkata seperti itu, tetap saja kamu masih tak enak hati! bagaimanapun caranya kamu harus minta maaf!
"Tapi aku tak enak hati padamu, pokoknya kau harus menerima permohonan maaf ku ini!"
"Yasudah kalau kau memaksa, aku akan memaafkan mu," pasrah yoshi dengan seulas senyuman yang terlukis di wajahnya "jika kau berkenan, mau kah kau makan malam di rumahku?"
"Jika itu yang kau mau akan ku turuti, kajja," kamu mulai mendorong kursi roda yoshi menuju meja makan. Kamu melihat berbagai makanan yang sudah terhidang dan tersusun rapi
Aneh, orang sehat seperti ku saja tidak dapat melakukan itu semua sendirian. Tapi lihatlah Doyoung, meskipun keadaannya seperti itu, dia masih bisa menghandle semuanya tanpa bantuan siapapun.
Kamu bangga padanya.
"Omo, mengapa ini sangat lezat?" Ujar kamu histeris saat mencoba masakan yang pure dimasak olehnya
Kamu bahkan tidak akan pernah bisa memasak seenak ini. untuk kedua kalinya, kamu bangga padanya.
"Aku yakin pasti kau sangat berusaha untuk in, makanya masakan kau terasa sangat lezat seperti ini."
"Aigoo, kau bisa saja," kekeh Doyoung "aku hanya tengah berlatih saja."
"Untuk apa?"
"Menjadi calon suami seseorang."
Jleb, calon suami seseorang? Berarti selama ini kamu menyukai seseorang yang sudah menjadi calon pendamping orang lain.
Aigoo... mengapa harus seperti ini? Sepertinya mulai sekarang kamu harus mengubur dalam dalam perasaan suka ku kepadanya.
"Wah berarti bentar lagi kau akan menikah, bolehkah kau memberitahuku siapa orang yang akan kau jadikan pendamping mu kelak?"
"Apa kau serius ingin mengetahuinya?"
Kamu mengangguk. tapi aku merasakan sesuatu yang aneh dari Doyoung, ia terus menatapku lekat dengan tatapannya yang sulit diartikan.
"Orangnya berada di hadapanku lebih tepatnya."
tbc.
scroll ajaa!
don't skip vote and comment after reading this stories, thank you!
march 25, 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒊𝒊𝒊. treasure imagine
De Todocuma hasil tulisan yang di pindahin dan didaur ulang disini. hope u like it all! ー slow update & random typing ! ー don't plagiarisme please!