part 05

92 8 7
                                    

Dertt.. Derrt...

Bunyi ponsel berulang kali di atas
nakas tidak membuat sosok yang
berada di balik selimut merasa
terganggu alunan musik dari

Richard mark..

Right here writing

yang jadi nada dering sama sekali
tidak membuatnya terbangun.

Lagu lawas yang jadi kesukaan
sosok cantik itu.

Ketukan di pintu berulang kali
merasa terganggu lalu ada gerakan
di balik gundukan kepompong
menyibak kepalanya masih berat
matanya menangkap sudah jam
delapan pagi.

"Shiits.. sudah jam delapan, kenapa tidak ada yang membangunkanku..?
Aaahh... mana ada meeting jam
sembilan..!!"

Melempar asal selimut langsung
masuk kedalam kamar mandi
tiga puluh menit kemudian
Wei Wuxian sudah duduk di meja
menyeruput air putih sedikit
lalu meraih juice buah segar di
lanjutkan makan omelet dengan
cepat tidak butuh waktu langsung
keluar dari kamar menuruni
tangga ketika sampai di bawah
lebetulan Lan wangji juga baru
keluar dari kamarnya hendak
berangkat ke kantor.

Sejenak keduanya berpapasan
Wei Wuxian berhenti melangkah
diam di tempat namun hanya
sedetik langsung mengangkat wajahnya ala sang ratu melangkah anggun keluar tampa saling menyapa.

Lan Wangji mengikuti dari
belakang melihat penampilan
sosok itu dengan blus panjang
putih sedikit di bawah lutut di padu
blazer panjang warna merah
hell senada tas mewah dari rumah mode Hermes Birkin edisi terbatas
yang di tentengnya sangat elegan cantik mempesona namun dia
mengabaikannya.

Merah dan hitam warna kesukaan
Wei Wuxian namun bukan berarti
dia tidak pernah memakai warna
yang lain tetap memakai semua
warna tidak masalah.

Dia sempat sesaat menatap mata
abu abu sangat menawan itu namun
langsung memalingkan wajahnya
tidak ingin melihat kebetulan saja
keduanya saling kepergok kali
ini biasanya jam tujuh tiga puluh
menit sosok dingin itu sudah
berangkat ke kantor makanya
Wei Wuxian yang selalu berangkat
jam delapan tidak tahu jika dia
hari ini masih berada di rumah.

Padahal sudah dua bulan keduanya
tinggal seatap namun sekalipun
tidak pernah bertemu ketika
pulang langsung naik ke lantai
dua tidak pernah berada di
lantai bawah semua kebutuhan
nya sudah di siapkan di dalam
kamarnya sesuai permintaannya.

Sekilas penampilannya sangat
memukau namun karena di hatinya
hanya ada mei mei kecilnya istri
yang di nikahi ketika keduanya
masih belajar di sekolah paud yang tidak bisa di katakan pernikahan
sah namun baginya itu adalah pernikahannya yang di akuinya
hingga detik ini sehingga semua
keindahan yang ada di depan mata tidak berarti apapun sayang sekali keindahan itu di abaikannya yang
sebenarnya adalah istri masa kecil
nya dulu, padahal jika saja kedua
nya lebih bisa berdamai dengan keadaan yang terjadi sekarang dan
bisa menerima dengan ikhlas
mungkin saja mereka adalah
pasangan terindah.

Sebelum pintu mobil di tutup
sang supir menunduk hormat
melihat keberadaan Lan Wangji
menghampiri mobil yang di naiki
Wei.Wuxian dia mendekat dan
berdiri di samping pintu berkata
pelan.

"Ibu mengundang makan malam
kosongkan waktumu besok malam.!!"

"Along.. ayo cepat jalan aku ada
meeting pagi ini. Kenapa kamu
masih berdiri di luar..!!"

Wei Wuxian menarik pintu mobil
tampa melihat sedikitpun apalagi
merespon ucapan sosok datar itu
langsung saja sang supir masuk
kemudian mobil bergerak melaju
keluar mansion itu sekilas dia
melihat wajah cantik di bangku
belakang sedang sibuk melihat
laptopnya tidak berani bertanya
lebih jauh hanya melihat lewat
spion.

MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang