part 08.

87 10 4
                                    

Setelah melewati beberapa
saat menikmati penampilan yang memukau parade para model
dengan keloksi musim panas,

Koleksi yang di pamerkan kali ini
mengambil tema Beaded jewelry
semua koleksi bisa di dapatkan
di outlet khusus yang tersebar di
seluruh dunia.

Satu jam kemudian terlihat Wei Wuxian berada di jamuan mewah bersama Owner dari rumah mode,
tidak berlangsung lama setelah
mencicipi sedikit untuk sekedar
menghormati dia keluar dari sana
di antar langsung oleh sang owner
hingga memasuki mobil di loby,
langsung menuju Bandara malam
itu juga terbang ke Canada yang bisa
di tempuh dalam waktu 3 jam.

Pesawat mengudara satu jam
kemudian tepat di saat Lan Wangji
tiba di Negara itu namun belum
pergi keluar telephonenya kembali
berdering dia sengaja menunggu
di hotel tidak pergi ke acara
peluncuran itu meski bisa masuk
mengatas namakan suami dari
Wei Wuxian namun tidak ingin
memperkeruh suasana dia hanya
ingin bicara di kala waktu yang
tepat dengan kepala dingin
mengingat hubungan keduanya
yang sangat buruk selama ini.

Seperti bermain petak umpet
di saat dia sampai sosok itu pergi
begitu terus dia lelah tentu saja
namun harus bicara tentang fakta
yang sebenarnya terserah jika
semua itu harus di kembalikan dia
pasrah toh itu bukan miliknya.



Pagi hari di jam tujuh pagi
Wei Wuxian dalam balutan gaun
hitam dan mantel serba hitam
menuju area pemakaman yang
sangat mewah dan milik pribadi
dipinggiran kota.

Mambawa bucket besar bunga
mawar putih dan merah duduk
bersimpuh di sebelah makam
yang bernisan Changse xiao..
dengan foto cantik tersenyum
lembut di atasnya.

Makam yang sangat terawat
dengan bunga segar selalu ada
di letakan oleh penjaga atas
perintah xiao family setiap enam
bulan.sekali pasti Tuan Xiao selalu
datang ke makam ini.

Mengusap foto cantik itu lalu
menutup matanya melafalkan
sebait doa untuk sang ibunda yang
sudah lama pergi namun seperti
baru kemarin kejadian pahit yang
sangat menyakitkan itu terjadi.

"Selamat pagi mama.. Axian
datang..!! Mama apa kabar disana?, Sekarang di sini sedang musim semi, Musim kesukaan mama dan axian
juga, Mama tahu , Sekarang Axian sudah menikah Mama, tapi Axian
tidak bisa membawanya ke hadapan mama karena pernikahan kami
bukan di landaskan rasa cinta,
Semua itu atas paksaan papa,
Mama tahukan Axian dulu pernah
berjanji pada seseorang untuk
menikahi nya namun semua itu
tidak bisa lagi terwujud sekarang
ini, meskipun kami menikah,
tapi tetap dua orang asing yang
saling bermusuhan, tidak bisa
melepaskan diri akan terikat
selamanya dengan aturan aneh
keluarga itu, mama axian lelah
cape, tapi tidak tahu mengadu
pada siapa, karena tidak ada satu
pun yang mau mendengar axian,.."

Wei Wuxian terisak hebat jika
di hadapan orang terlihat sangat
tangguh namun tidak didepan
pusara ibunya dia tetap gadis
cengeng dan lemah meski keadaan
sudah menempanya namun ada
kalanya mencapai titik batas
kekuatannya.

Meletakkan kepalanya di atas
keramik hitam yang licin dan
dingin seolah itu adalah pangkuan
ibunya yang dulu selalu mengusap
kepalanya jika dia mengantuk
perlahan hembusan lembut
menerpa rambutnya sangat
menenangkan seakan akan alam
di sekitar itu mengerti kesedihan
nya memejamkan mata sambil
berkata dalam lirih.

"Mama tolong pinjamkan pangkuan
mama sebentar saja, axian ingin
tidur di atasnya, tapi jika mama
pegal beri isyarat pada axian yaa,
axian akan mengangkatnya
supaya tidak menyakiti mama..!!"

Sebuah senyum terlihat di bibirnya
ketika angin membelai lembut
rambut nya dia merasa nyaman
dengan posisi itu hingga tiga puluh
menit kedepan.

MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang