part 04.

76 9 1
                                    


Lan Wangji keluar dari mobil
lewat pintu sebelah kanan
langsung masuk kedalam tampa
menunggu pintu mobil di buka
seperti biasanya.

Sebuah mobil lain menyusul
ikut berhenti di samping mobil
itu sesosok wajah super cantik
dengan riasan wajah natural
keluar dari pintu kiri setelah
pintu di buka dari luar oleh supir.

Matanya menatap pintu utama
mansion megah itu lalu berujar
pada diri sendiri.

"Selamat datang di neraka
Wei Wuxian,!! Selamat kamu
sudah berhasil masuk kedalam
lubang setan tampa pernah bisa
keluar lagi...!!"

Melepas kaca mata hitam yang
bertengger di atas hidung mancung
indahnya memasang di atas kepala
nya sebuah kalimat pedas yang
keluar dari mulutnya begitu
kakinya menginjak halaman
rumah itu belum melangkah
sedikitpun dia memberi selamat
pada diri sendiri.

"Akhirnya Wei Wuxian..
Menjadi penghias rumah megah
ini tampa bisa berbuat apa apa
hahahaa...!!"

Mulutnya tertawa namun
hanya sesaat ketika tangisan
kecil yang akhirnya keluar
namun hanya sesaat dia
mengendikkan bahunya

" Siapa yang peduli....!!"

Setelah itu langsung melangkah
masuk dan Lan wangji sudah
menunggunya dengan secarik
kertas di tangan begitu kakinya
mendekat sebuah suara dingin
menyapanya.

"Lantai bawah miliku..!!
Jika aku berada disini, kamu
jangan pernah ada di dekatku..
Pilih saja lantai atas sesuai
keinginanmu.. jangan pernah
menungguku untuk makan
bersama, tempat mu 100 meter
dari penglihatanku, tidak perlu
berkomunikasi jangan campuri
urusan ku, jangan pernah masuk
kedalam kamarku, jangan sentuh
barang pribadiku, kita memang
sudah menikah tapi jangan
berharap untuk bisa menjadi
istriku, Apalagi menyentuhku..!
jangan pernah berharap aku akan memperlakukanmu sebagai istriku, Aku sudah punya istri jauh sebelum pernikahan ini teja..."

"Urus saja urusanmu..!! Jangan
sok mengaturku..!! Memangnya
kamu pikir siapa kamu, berani
berkata seperti itu padaku??, Kamu pikir aku wanita murahan yang
akan menggodamu tampa pakaian..
pergi saja ke neraka, Tidak perlu memberitahu tahu hal sepele
apapun tentang siapa dirimu, itu
tidak penting sama sekali, aku tidak peduli,
Siapkan saja apa yang aku minta, kamar yang paling luas dan jauh
dari keberadaan kamarmu itu, aku
juga ingin semua ada disana, meja
makan salon pribadiku, ruang
olahragaku.. ruang kerjaku,
jika aku menginginkan sesuatu
harus sudah ada di kamarku,
jadi aku tidak perlu melihat wajah
jelekmu...!! Oya...satu lagi jangan berharap aku akan tunduk di
bawah kuasamu..!! Ini memang
rumahmu, aku tahu batasanku.."

Wei Wuxian langsung saja
memotong ucapan sosok itu
dengan sangat emosi mendengar
perkataan sosok itu dengan tajam
dan sinis yang sangat lancang
meremehkannya memangnya
dia wanita murahan yang haus
belaian untuk menyentuh dia  langsung membelakanginya
malas berdiri berhadapan dengan
orang angkuh itu langsung keluar
rumah namun sebelum itu dia
berkata lagi.

"Tujuh hari lagi aku kembali
semua sudah harus siap, aku
berharap ketika aku tiba disini,
kamu menyingkir di jalan ini
supaya aku bisa lewat ke kamarku, tampa hama yang membuatku alergi..!!"

Kembali ke hotel lebih baik dari
pada berada di rumah ini dengan
manusia angkuh itu.

Wei Wuxian mengangkat wajah
sangat elegan memasang kembali
kaca mata hitamnya di saat kaki hendak melangkah namun sebelum kakinya bergerak seorang wanita paruh baya mendekat dan menyapa cukup sopan

"Selamat datang nyonya muda la.."

"Panggil saja nona Wei.. Oya bibi
berapa orang maid ada disini..??"

MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang