Takdir telah mempertemukan hagi dan wisnu sebagai saudara tiri, dan hagi tidak akan pernah menyangka bahwa dirinya menyimpan perasaan kepada kakak tirinya.
Apakah wisnu juga memiliki perasaan terhadap hagi? Dan akankah kisah mereka berakhir bahagia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
😺🐸
Hagi terkejut bukan main mendengar ucapan dari wisnu barusan, dia terdiam sembari mengerjap ngerjapkan matanya. Dia berpikir apakah wisnu serius mengajaknya berpacaran padahal posisinya saat ini telah bertunangan dengan Jonathan. Laki-laki manis itu tidak mau misalkan di anggap perebut tunangan orang.
Tiba-tiba saja perkataan hagi di potong oleh suara ponsel wisnu dan laki-laki berkacamata itu segera mengangkat telponnya.
"Hallo jo"
"Bisa-bisanya Jonathan malah telpon" batin hagi.
Hagi cemberut lalu mendengarkan setiap obrolan wisnu dengan Jonathan di telpon, dia mendengar perkataan wisnu yang akan menjemput Jonathan malam ini, hagi berpikir memang Jonathan dari mana minta jemput wisnu malam-malam seperti ini, padahal kan hagi sedang beromantis ria dengan wisnu.
"Oh yaudah aku jemput ya kamu tunggu disana" ucap wisnu sembari mematikan ponsel miliknya.
"Maafin ya tadi mas angkat telpon dulu" ucap wisnu sembari menatap hagi.
"Hmm"
"Kamu marah?" Tanya wisnu.
Hagi hanya menggelengkan kepalanya lalu bergegas pergi turun dari kasur tetapi tangan mungilnya di tarik oleh wisnu dan hagi menepisnya.
"Kamu kenapa? Kamu marah?"
"Udah gih mending samperin aja tunangan mas itu, dia udah nungguin"
"Loh?" Batin wisnu.
Wisnu pun melihat hagi yang berjalan menuju kamarnya, laki-laki berkacamata itu sangat terkejut mendengar ucapan hagi barusan. Apakah hagi marah saat mendengarkan percakapannya dengan Jonathan tadi di telpon. Padahal wisnu hanya ingin menjemput jonatahan yang mobilnya sedang mogok di suatu desa. Karena tidak ada bengkel yang buk malam-malam wisnu terpaksa menjemput jonatahan.
