ONE

228 23 3
                                    

        Pagi pagi sekali setelah Jaemin membuat sarapan, Jeno tiba-tiba saja mengabari dirinya jika dia sudah berada di depan rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Pagi pagi sekali setelah Jaemin membuat sarapan, Jeno tiba-tiba saja mengabari dirinya jika dia sudah berada di depan rumahnya. Jaemin sungguh terkejut, tidak biasanya kekasihnya itu mau bangun pagi pagi hanya untuk datang ke rumah nya.

Jaemin buru-buru membuka pintu rumahnya, terlihatlah sosok laki-laki yang sempat membuatnya kecewa beberapa hari yang lalu,kini sudah berdiri dan tersenyum manis dihadapannya hingga membuat matanya menghilang dibawa Kabur oleh senyumannya itu.

"Selamat pagi, sayang" sapa Jeno dengan semangat, "mandi dulu sana,,kau bau,,kau belum mandikan" ledeknya.

"E-eh? Kau-"

"Sttt,,,,jangan banyak bertanya lagi,,mandilah dan temani aku jalan-jalan dihari Minggu ini." Ucapan Jeno langsung membuat hati Jaemin kembali menghangat.

      Dan saat ini , disinilah mereka duduk berdua disebuah taman yang jauh dari keramaian kota, hanya berdua , tak ada yang mengganggu dan itu cukup membuat hati Jaemin sangat bahagia.

Tentu Jaemin sangat bahagia sekali ketika Jeno mengajak nya pergi. Terkadang Jeno memang susah sekali ditebak, terkadang dingin tetapi terkadang pula bersikap hangat sekali, seperti yang sedang dia lakukan saat ini.

"Hei? What's wrong?". Jeno tiba-tiba saja membuyarkan lamunan Jaemin.

"Eh-mm a-aku..a-aku tidak apa-apa" jawab Jaemin Dengan wajah merah malu.

Jeno menaikkan kedua alisnya dengan bingung,dan setelahnya terkekeh geli karena mengetahui bahwa Jaemin tengah berbohong saat ini. "Kau sungguh sangat menggemaskan Na." Jeno membawa tangannya untuk mengelus pipi halus Jaemin dengan lembut.

Blush...

Sontak saja perlakuan Jeno semakin membuat pipi Jaemin memerah seperti tomat. Ahh, mengapa Jung Jeno itu pandai sekali membuat jantung Jaemin berdegup dengan kencang?.

"Pipimu memerah,,,kau malu?" Jeno terkekeh gemas seraya menangkup pipi Jaemin dengan gemas pula

Jaemin dengan cepat menggelen,"aku a-aku tidak malu!" Bantah Jaemin.

Jeno lagi-lagi tersenyum dengan jahil, "tapi coba lihatlah ini" dengan sengaja Jeno menusuk-nusuk dengan gemas pipi milik Jaemin. "Hmm,, sepertinya pipimu tidak bisa diajak berkerja sama oleh pemilik nya sayang.."

Blush...

Jaemin buru-buru memalingkan wajahnya ke arah lain, ia berusaha menyembunyikan pipinya yang ia yakin sudah sangat merah itu. Namun berbeda lagi dengan hati nya yang saat ini tengah berdegup dengan kencang.

Jaemin sebenarnya ingin sekali berteriak dengan kencang, meluapkan kebahagiaan nya itu. Tetapi ia tidak ingin membuat kekasihnya itu malu karena tingkahnya yang seperti anak kecil ini.

Jeno pun tersadar sepenuhnya jika submesif yang berstatus kekasihnya ini sedang bahagia karena sikap manis yang sengaja ia berikan hari ini. Bibirnya pun tersenyum, tetapi semua perlakuan dan senyuman yang ia berikan hari ini itu semua.palsu.
"Maaf,,aku berpura-pura lagi.."

Jeno lalu meraih tangan Jaemin lalu menggenggam nya dengan erat. "Kita pulang sekarang,hmm?" Ajak Jeno membuat kesenangan Jaemin runtuh seketika.

"Emm pulang? Sekarang?" Tanya Jaemin dengan ragu.

Dan Jeno hanya mengangguk dengan singkat. Padahal Jaemin masih ingin disini,berdua bersama dengan Jeno lebih lama lagi. Ia juga ingin memeluk Jeno sebentar,  tapi sayang nya Jaemin tidak berani senekat itu. Meskipun Jeno adalah kekasihnya dan hubungan kami sudah berjalan hampir tiga tahun,tetapi Jaemin tidak pernah berani meminta ini  dan itu kepada Jeno, kecuali jika Jeno yang menginginkan nya sendiri.

"Tapi bisakah kita makan terlebih dahulu? Aku sangat lapar Jen,," Jaemin merengek sedih. Berpura-pura lapar hanya karena ingin membuat Jeno lebih lama bersamanya.

Jeno kemudian berdiri dan meraih tangan Jaemin. " Baiklah, ayo kita makan ayam kesukaan mu itu sebelum kita pulang." Ucapnya dan langsung mengajak Jaemin pergi menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari tempat duduk mereka tadi.

***

   Setelah mengantarkan Jaemin pulang,Jeno meraba sakunya untuk mencari ponselnya. Ia akan menelpon seseorang yang entah mengapa selalu ada dipikiran nya akhir-akhir ini.

"Hallo,,"

"Kau sedang berada dimana?"

"Di rumah"

"Baiklah,aku akan kesana sekarang Renjun-na"

"Oke,,"
Pip...

Dengan tidak sabaran Jeno menyalakan mesin mobilnya dan melajukan nya dengan kencang menuju rumah Renjun yang berjarak tak terlalu jauh dari rumah Jaemin.

Sebelum sampai ke rumah Renjun, Jeno juga menyempatkan untuk membeli cheese cake kesukaan submesif itu sebagai bentuk ucapan terimakasih untuk ide yang telah ia berikan tentang hadiah anniversary, karena berkat hadiah itu Jaemin senang dan tidak kecewa kepadanya.

Ya. Bunga itu bisa sampai ke tangan Jaemin Karena ide yang diberikan oleh Renjun. Buka karena inisiatif Jeno sendiri. Sungguh brengseknya kau Jung Jeno.

TBC..


Mark Lee (25)

    Lucas wong (25)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   
Lucas wong (25)

Guys rubby minta maaf ya kerena ngejdiin Renjun orang ketiga nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guys rubby minta maaf ya kerena ngejdiin Renjun orang ketiga nya. Kerena ini juga cuma cerita fiktif jadi jangan bawa-bawa ke real life ya...

Selamat membaca, dan jangan lupa Vote, Comment, and follow Rubby *3

SHOULD I [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang