THREE

361 34 15
                                    

19:00 PM KST

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19:00 PM KST.

Ceklek...

           Terdengar seseorang membuka pintu kamar tamu rumah keluarga Jung. Ia berjalan masuk tanpa menimbulkan suara karena takut seseorang yang sedang tertidur dengan selimut tebal yang menyelimuti tubuh mungilnya itu terbangun.

Senyumnya mengembang kala melihat paras menawan dan menggemaskan pria yang sedang tertidur itu. Ia kemudian duduk ditepi tempat tidur, menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah lelahnya,namun masih tetap terlihat sangat menarik bahkan ketika sedang lelah sekalipun.

"Cantik" gumam Jeno sembari mengusap lembut pipi kekasihnya itu.

Karena merasakan sentuhan hangat tangan seseorang, pria yang sedang tertidur itu pun terbangun, dengan perlahan ia membuka kedua matanya dengan susah payah. "Jeno?" Ia cukup terkejut ketika mendapati kekasihnya yang sedang duduk ditepi ranjang nya dan sedang mengusap lembut pipinya.

"Hei.."

Cupp...
Jeno mengecup singkat kening Jaemin dengan penuh kasih sayang. "Apa aku mengganggu tidurmu hmm?". Jeno berucap pelan.

Jaemin menggelengkan kepalanya, ia dengan perlahan bangun dan mengambil posisi duduk berhadapan dengan Jeno. "Maafkan aku...kau pasti terkejut karena aku ada disini kan?..emm ini pasti ulah sungchan yang membawa ku kerumah kalian saat aku tertidur tadi." Jaemin kemudian menundukkan kepalanya dengan penuh sesal sembari meremas selimut yang masih menutupi bagian kakinya. Ia takut Jeno akan marah kepadanya karena sudah lancang datang kerumahnya tanpa seizinnya terlebih dahulu.

Jeno menyeringitkan alisnya sebentar, lalu ia langsung paham alasan kenapa submesif yang berada didepannya ini malah meminta maaf padanya. "Tak masalah,,kau tak perlu meminta maaf, sayang".

Jeno kemudian menarik tubuh mungil Jaemin untuk dibawa kedalam dekapannya. Ia pun membawa dagunya pada pundak Jaemin dan memposisikan nya dengan nyaman, kemudian tangannya pun ia bawa untuk mengelus rambut halus Jaemin.

"Aku merindukanmu na." Ucap Jeno sedikit berbisik didekat telinga Jaemin,hal itu pun membuang jantung Jaemin berdegup dengan kencang.

Jaemin terdiam karena merasakan gugup,ia pun memilih untuk membalas pelukan yang diberikan oleh sang kekasih Jung Jeno.

Jeno pun merasakan pelukan Jaemin yang erat namun terasa rapuh.

Jaemin pun membenamkan wajahnya pada perpotongan ceruk leher Jeno,mencoba mencari kenyamanan yang bisa membuat ia lupa akan segala kesedihannya. Menghirup dalam-dalam aroma maskulin yang melekat ditubuh kekasihnya itu. Aroma yang membuat hati nya tenang, aroma yang selalu Jaemin rindukan.

"J-jeno?" Ucap Jaemin dengan lirih. Ia berusaha sekuat tenaga agar tak meneteskan cairan bening yang sedari tadi ia tahan.

"Hmm?" Gumam Jeno. Jarinya tak berhenti mengelus rambut Jaemin yang lembut juga wangi yang selalu ia sukai. Nada bicaranya begitu lembut membuat hati Jaemin terasa sesak. Tetes demi tetes cairan bening dan hangat membasahi ceruk leher Jeno.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHOULD I [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang