[BL][END] Saya Berpakaian Seperti Bukan Manusia Lagi [Quick Wear]

68

Bab 68 Vampir yang Dibesarkan oleh Pemburu Iblis 2

Qi Siyan tertegun sejenak: "Mengapa kamu tiba-tiba meminta maaf?"

Pemuda itu meliriknya, lalu menunduk untuk melihat darah yang dimuntahkannya. Jari-jarinya dengan gugup mengepalkan sudut pakaiannya, dan sedikit kebingungan melintas di wajahnya yang halus dan pucat.

Meskipun dia tidak mengatakan apa-apa, Qi Siyan merasa dia mengerti apa yang ingin dia ungkapkan.

Anak laki-laki itu sepertinya merasa telah membuang-buang kantong darah, sehingga dia merasa menyesal dan bersalah.

Hati Qi Siyan langsung melembut.

"Kamu tidak perlu meminta maaf padaku." Qi Siyan berkata dengan lembut, "Ini bukan salahmu."

Jiang Tang tidak berbicara, tetapi diam-diam mengambil air hangat yang dia berikan padanya dan membilas mulutnya. Baru setelah dia memuntahkan semua rasa di mulutnya, kerutan di dahinya sedikit mengendur.

Qi Siyan terus menepuk punggungnya, menopang punggung kurus anak laki-laki itu dengan telapak tangannya yang lebar, memberinya dukungan dan kenyamanan dengan cara ini.

Melihat warna kulit pemuda itu sedikit membaik, Qi Siyan dengan ragu bertanya kepadanya, "Apakah kamu tidak menyukai bau kantong darah ini?"

Jiang Tang mengerutkan bibirnya, mengangguk perlahan dan berkata, "Mungkin... aku belum terbiasa."

Pemuda itu menurunkan alisnya, bulu matanya membentuk bayangan gemetar di kelopak mata bawahnya, dan suaranya sedikit serak karena tenaga yang berlebihan tadi.

Qi Siyan menghela nafas pelan di dalam hatinya.

Dia bisa memahami situasi Jiang Tang. Dia telah hidup sebagai manusia selama delapan belas tahun terakhir, dan tiba-tiba dia diberitahu bahwa dia telah terbangun dan menjadi monster, tidak peduli siapa dia, akan sulit baginya untuk menerimanya dengan mudah.

Qi Siyan bahkan merasa reaksi Jiang Tang agak terlalu tenang.

Sejak dia mengetahui berita itu sampai sekarang, anak laki-laki itu tidak putus asa dan menangis, dia juga tidak berteriak. Bahkan jika dia diberitahu bahwa dia akan tinggal di rumah orang asing selama satu tahun ke depan, dia hanya diam-diam menerima kenyataan tersebut .

Qi Siyan tidak tahu seperti apa orang lain ketika mereka berusia delapan belas tahun, tetapi dalam kesannya, usia delapan belas tahun adalah masa yang paling energik dan keras kepala.

Keheningan dan kepatuhan Jiang Tang sangat jarang terjadi, dan hal itu membuat orang mudah menjadi berhati lembut.

Qi Siyan mau tidak mau mengulurkan tangannya untuk membantu pemuda itu melepaskan poni berantakan dari dahinya, menghiburnya dan berkata, "Tidak apa-apa, kita akan terbiasa perlahan-lahan, kita tidak terburu-buru."

Jiang Tang mengangguk, beristirahat di tanah sebentar, lalu berdiri dengan susah payah berpegangan pada dinding.

Qi Siyan ingin mendukungnya, tetapi pemuda itu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Saya bisa melakukannya sendiri."

Qi Siyan tidak terus mendukungnya: "Pergilah dan duduklah di sofa sebentar, lalu saya akan mengambilkanmu satu set pakaian."

Yukata di tubuh pemuda itu baru saja berlumuran darah, jadi jelas dia tidak bisa memakainya lagi.

Jiang Tang berkata "Oke" dan berjalan menuju ruang tamu dengan beberapa langkah goyah.

Pria di belakangnya tampak khawatir. Ketika dia gemetar hebat, dia mengulurkan tangan beberapa kali untuk membantunya. Baru setelah anak laki-laki itu berhasil duduk di sofa, dia menghela nafas lega dan berbalik ke kamar tidur.