1. Sylus

2.4K 181 30
                                    

Seorang pria dengan surai putih sedang membaca sebuah berkas yang diberikan oleh anak buahnya. Dia adalah Sylus. Kedua anak buahnya sudah sigap berdiri menunggu perintah selanjutnya dari Sylus.

Pemimpin organisasi terkenal bernama Onychinus. Saking terkenalnya, organisasi tersebut memiliki kawasan tersendiri dimana tidak ada orang lain yang berani memasuki kawasan tersebut kecuali orang-orang dibawah perintah Sylus sendiri.

Sylus juga tidak pernah berusaha menutupi identitasnya sama sekali, ia tidak merasa risih sedikitpun walau terkadang berita tentang segala kebusukannya tersebar dimana-mana.

Baginya, toh memang sedari dulu Sylus sudah memiliki image yang jelek, dia tidak berniat memperbaikinya sama sekali kecuali pada satu orang saja.

Orang yang Sylus ingin buktikan bahwa dia tidak sejahat yang dikira adalah Zayne. Sylus selalu mencoba untuk meluluhkan hati Zayne yang menolaknya sebagai anggota keluarga, akan tetapi semua usahanya belum membuahkan hasil sama sekali sejauh ini.

         "Kunjungan ke pusat kota untuk mengantarkan pria itu?" tanya Sylus sembari menunjuk ke arah sebuah kamar dengan pintu setengah terbuka.

        "Iya bos, bagaimana? Kita tidak mungkin membiarkannya terus disini kan? Lagipula kehadirannya tidak menguntungkan sama sekali" jawab salah satu anak buah Sylus yang biasa disebut Luke.

         "Memang benar dia tidak berguna sama sekali karena keadaannya koma, tapi sepertinya aku punya rencana lain untuk hal ini"

Kedua anak buah Sylus saling berpandangan, mereka heran lantaran kenapa bos nya mau repot-repot memikirkan rencana sepele, dimana mereka sempat menemukan seorang pria korban kecelakaan pesawat satu tahun lalu.

Pria itu mengalami koma selama satu tahun, dan tidak kunjung memberikan perubahan padahal Sylus sudah berbaik hati mau merawatnya selama ini.

        "Luke, Kieran! Kalian siapkan jet sekarang. Aku akan pergi menuju pusat kota" titah Sylus sembari bangkit dari sofa menuju kamarnya.

         "Baik bos!"

.
.
.
.

Kedatangan Sylus ke pusat kota tidak menutup kemungkinan bahwa pria itu akan disambut oleh para agen yang menunggu momentum tersebut.

Sylus tidak memperdulikan sama sekali, tujuan utamanya adalah rumah sakit tempat Zayne bekerja. Sylus sengaja mengunjungi rumah sakit tersebut untuk bernegosiasi dengan Zayne terkait pria yang ia temukan.

Setelah menyuruh asisten Zayne untuk menyeret Zayne ke rumah sakit, Sylus hanya menunggu sendirian di ruangan Zayne.

Ia melihat ke sekelilingnya, tidak ada yang menarik baginya. Hanya saja mata Sylus terpaku pada sebuah foto yang berada di atas meja kerja Zayne. Tanpa pikir panjang, Sylus menghampiri foto tersebut.

         "Foto pernikahan? Dia sudah menikah rupanya" gumamnya pelan.

         "Tapi wanita ini tidak asing bagiku..."

Sylus tidak kaget kalau dia tidak mendapatkan kabar atau undangan sama sekali, hubungan mereka juga sudah diputus sepihak oleh Zayne.

Sylus tidak mengerti apa kesalahannya pada Zayne sehingga ia dibuang begitu saja sebagai anggota keluarga. Padahal Sylus menghargai Zayne melebihi dia menghargai ayahnya sendiri.

Tak lama pintu pun terbuka menampilkan sosok yang Sylus cari. Zayne tetap tidak bisa bersikap ramah padanya. Beruntungnya Sylus tidak mempermasalahkan sikap Zayne yang acuh sama sekali.

Sylus mencoba untuk mengajak Zayne berkomunikasi dengan santai, namun sayangnya ia langsung ditolak begitu saja. Pria bersurai hitam itu enggan berbasa-basi sama sekali, Sylus jadi capek sendiri.

Enervate [Sylus X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang