10. Plan

879 93 22
                                    

Suara getaran ponsel yang berada di atas nakas membuat atensi seorang pria bersurai putih teralihkan. Ia membuka matanya lalu menoleh kesamping, tangannya terulur mengambil ponsel miliknya.

Terdapat satu panggilan tak terjawab dari sebuah kontak yang tertera disebut 'Ayah' olehnya. Sylus segera bangkit dari tidurnya. Ia menunda sejenak untuk menelepon balik, sebelum itu ia mengecek pesan masuk dari Ayahnya terlebih dahulu.

        'Kenapa tiba-tiba aku ditegur?' gumamnya setelah membaca pesan sang Ayah yang nampak marah padanya.

Tidak mau ambil pusing, Sylus melirik ke arah samping dimana ia bisa melihat (Name) tertidur pulas di balik selimut yang menutupi tubuh polosnya.

Pria itu kemudian beranjak dari ranjang, namun sayangnya pergerakan Sylus membuat (Name) terbangun dari tidurnya. Ia membuka mata, mengerjap beberapa kali melihat Sylus yang sudah berdiri membelakanginya. Sylus tidak menyadari kalau (Name) sudah bangun.

          "Sylus.." panggil (Name) pelan.

Merasa dipanggil, si pemilik nama menoleh ke belakang. Ia kembali menghampiri (Name) sambil duduk di tepi ranjang. Sylus tersenyum tipis melihat (Name).

         "Kau mau kemana?" tanya (Name), ia berusaha untuk duduk bersandar pada kepala ranjang.

         "Aku akan keluar sebentar, tunggu disini, aku juga akan meminta pelayan memberikan makanan untukmu" jawab Sylus sembari membenarkan selimut (Name) yang sedikit terbuka.

(Name) manggut-manggut saja, setelah pamit Sylus memutuskan untuk pergi keluar kamar meninggalkan (Name) sendirian.

Berhubung ia sedang sendirian, (Name) mengecek ponselnya. Disana ada satu notifikasi dimana Jenna meminta agar anggota yang lain berkumpul di markas sore nanti karena ada informasi penting terkait pemerintahan.

        "Tidak biasanya anggota dikumpulkan secara mendadak, ada apa ini?" gumam (Name) pelan.

(Name) mencoba menghubungi teman-temannya, namun sayang tidak ada yang mengangkat panggilan telepon darinya. (Name) berpikir mungkin saja kedua temannya sedang ada misi masing-masing. Gadis yang baru resmi menjadi wanita itu memutuskan untuk beranjak, ia butuh membersihkan diri terlebih dahulu.

(Name) membersihkan diri sekitar 20 menit. Pada saat ia selesai, pelayan yang diutus oleh Sylus mengantarkan makanan untuknya.

        "Terima kasih" ucap (Name) pada pelayan tersebut.

Cacing di perut (Name) rasanya sudah berdemo meminta diisi, ia menunggu Sylus kembali namun sayang sudah hampir 30 menitan Sylus belum kunjung kembali.

        "Kemana dia? Kenapa lama sekali" gerutu (Name).

Ia bete juga karena ditinggal sendirian, daripada bosan, (Name) memilih untuk duduk di sofa sembari menonton TV. Ia juga memutuskan untuk makan sendirian, tidak lagi menunggu Sylus kembali.

Disaat sedang menikmati hidangan yang disediakan, pintu kamar kembali terbuka, (Name) menoleh ke arah pintu dimana ia melihat sosok pria yang dicari.

         "Sylus, ayo kita makan dulu" ajak (Name).

Pria itu berjalan mendekati (Name), ia duduk disampingnya. Sylus memperhatikan (Name) yang sedang makan dengan senyumannya.

         "Sweetie, ku rasa kita harus kembali hari ini" ucapnya.

(Name) kembali melirik Sylus, dimana satu tangan pria itu terulur ke arahnya, menyapu noda-noda makanan yang tersisa di bibir (Name).

         "Oh ya? Kenapa tiba-tiba?" Sylus terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaan (Name).

Enervate [Sylus X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang