คุณหนู

100 16 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hari ini saya melihat tuan Fourth tersenyum."

Mile meletakkan berkas ditangannya ke atas meja. Atensinya kini sepenuhnya menatap sopir sekaligus bodyguard putranya. Beberapa saat lalu, dirinya sempat mengamuk marah karena putranya kembali dengan luka di tubuhnya. "Dia terluka tapi malah tersenyum?"


"Saya tidak tau pasti tuan. Mungkin karena dia mendapatkan teman baru tadi."

"Seseorang yang menyelamatkannya?" Mile sudah mendengar penjelasan putranya. Dan kini penjelasan sang sopir membuat alisnya kembali berkerut. "Kau sudah cari tau?"

Sang sopir tersenyum kecil. Ia kemudian membuka smartphone miliknya lalu menyerahkannya pada tuannya. "Saya sudah cari tau. Namanya Gemini Norawit. Yatim piatu. Saat ini dia sedang bekerja ekstra untuk melunasi hutangnya."

"Hutang?" Mile menatap lamat ponsel di tangannya. Senyuman mengembang di wajahnya yang tegas. "Kebetulan yang luar biasa."


"Tuan benar. Dia bekerja di kantor utama saat ini."


"Bagus! Batalkan meeting siang ini. Dan suruh dia menghadap keruanganku."

"Baik Tuan."

"Eh tunggu!"

"Ya?"

"Rencana berubah. Tetap adakan meeting, dan buat dia duduk ikut meeting kali ini."

"Maksud tuan?"

"Aku harus tau kualitas pilihan anakku bukan?" Mile  tersenyum senang. Sang sopir hanya mengangguk paham lalu undur diri. Entah apa yang ia rencanakan saat ini. Yang pasti, orang bernama Gemini sudah masuk ke dalam ranah kuasa tuannya.




***




Gemini tak memahami apapun. Dirinya yang baru saja menyelesaikan makan siangnya tiba-tiba dipanggil. Ia dibawa orang HRD untuk masuk ke dalam ruang meeting. Dirinya didudukkan bersandar di salah satu sisi ruangan yang menghadap langsung ke arah monitor. Bahkan disampingnya terdapat meja kecil berisi segelas air putih, permen dan juga camilan ringan. Seperti sajian untuk anak kecil agar tidak rewel saat ditinggal ayahnya kerja. Pikirnya.



Meeting yang memakan waktu hampir tiga jam penuh membuatnya terkantuk. Pembahasan yang menurutnya hanya berputar tak tentu arah membuatnya jengah. Ia memilih menatap gelas air putihnya yang sudah kosong mengabaikan lirikan para pegawai kantor yang sejak tadi mengarah padanya.


LOVE // GEMINIFOURTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang