คุณหนู

75 16 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




"Tuan Gemini mau kemana?"


Gemini menutup kedua telinganya dan berjalan lebih cepat. Kelasnya baru selesai dan ia ingin menghindar dari undangan makan malam dengan tuan Mile, tapi apa ini? Baru juga dirinya selangkah keluar gerbang, seseorang yang memperkenalkan dirinya sebagai Bible ini terus mengikutinya.


"Aku bukan tuanmu! Kenapa ngikutin terus?"


"Tentu saja untuk bawa tuan yang akan kabur."


"Kenapa bos tua itu begitu tertarik denganku hah?"



"Anda lupa?" Gemini berhenti mendadak, begitu juga dengan Bible. Ia tak paham apa yang dimaksud orang yang sejak tadi mengejarnya. "Maksud kamu apa?"


"Saya sopir dan bodyguard dari orang yang anda selamatkan tempo hari."


Gemini melotot. Ia baru ingat anak buta itu, Fourth. Dan pantas saja orang ini terlihat familiar di ingatannya. "Jadi Fourth benar-benar orang kaya!"


"Anda benar. Tuan Fourth anak tuan Mile."


"Lalu apa urusannya denganku?"


"Anda sudah ditetapkan sebagai masa depan."


"Maksudnya?"


"Mohon maaf tuan, bukan wewenang saya untuk menjelaskan."


"JANGAN-JANGAN MAU CULIK AKU YA? TAPI AKU CUMA BERCANDA WAKTU MAU CULIK FOURTH!"


Gemini menatap heran Bible yang tengah tertawa terbahak-bahak. Ia merengut tak suka. "Anda tau, baru kali ini saya tertawa terbahak-bahak seperti ini."


Gemini bergidik ngeri. Kenapa semua orang aneh ada di sekitarnya huh?









***






Gemini berdiri mematung di depan cermin besar. Ia memakai pakaian formal serta sepatu pantofel yang terlihat mahal dan berkelas saat ini.


"Pakaiannya cocok untuk tuan."

Gemini menoleh dan menatap malas. Ia akhirnya menyerah. Ikut bodyguard gila yang tanpa henti mengganggunya. Ia juga ingin tau apa yang sebenarnya ingin dibicarakan nanti.


"Kenapa merengut begitu?"



Bible yang tak tahan dengan kelucuan Gemini akhirnya mencubit kedua pipinya yang menggembung. Ia terkekeh pelan menyadari raut tak suka itu. "SAKIT!"



"Anda lucu! Mau jadi adik saya?"


Gemini mengusap kedua pipinya. Tatapan menggoda dengan alis naik turun dari Bible semakin membuatnya ingin kabur. "NGGAK! KALIAN SEMUA ANEH!"







***






Gemini duduk anteng di kursi ruang tunggu butik yang sangat mewah. Dirinya menunggu Bible yang tengah mengurus sesuatu. Ia menatap beberapa paperbag yang kini berjejer rapi persis didepannya. Seumur hidupnya, ia tak pernah menyangka akan ada saat dimana dirinya merasakan hal seperti ini. Dan anehnya, ia merasakan kenyamanan dan tak ada rasa takut sedikitpun.


"Woy Gemini!"

Gemini menoleh. Ia menghembus napas pelan melihat orang yang memanggilnya. Ini akan buruk.


"Ngapain lo disini? Part time disini?"

Gemini menggeleng pelan. Ia malas berurusan dengan anak-anak orang kaya yang sedang berdiri menjulang dihadapannya sekarang. "Habis belanja."


Tawa mengejek Gemini lihat. Siapapun yang mengenalnya juga tak akan percaya dengan omongannya. Si miskin dan serba kekurangan Gemini mana mungkin belanja.



"Lo nggak usah malu gitu! Besok kita kasih tau anak-anak lain buat belanja disini. Siapa tau lo dapet bonus!"


"Makasih. Tapi gue beneran nggak kerja disini."



"Masih nyangkal juga! Lo-"



"KALIAN APAIN ADIK SAYA?"

Gemini berjengit. Suara baritone Bible membuat telinganya berdengung.

"ADIK?"

Gemini melihat dengan jelas wajah keheranan dan tak percaya mereka. Ia harus segera pergi sebelum ini semakin rumit. "Kak Bible, ayo kembali."


"Tapi mereka-"



"Kak! Ini perintah!" Bible hanya menurut ketika tangannya di tarik paksa. Ia dengan cepat meraih semua paperbag dan berusaha menyeimbangkan langkahnya dengan Gemini, memgabaikan anak-anak tadi yang terus memanggil minta penjelasan.


Gemini yang berhasil kabur dan masuk mobil akhirnya bernapas lega. Ia melirik kebelakang, memastikan tak ada yang memgikutinya. "Mereka nggak ngikutin. Mereka siapa?"


"Mereka anak-anak donatur kampus. Anak beasiswa sepertiku serimg jadi target ejekan."

Bible terus mendengarkan. Tangannya dengan cepat mulai menjalankan mobil dan segera menjauhi area butik. Sesekali ia melirik Gemini yang tengah menatap keluar jendela. "Kamu hebat Gemini."

"Hah?" Gemini menoleh, bermaksud meminta penjelasan dari orang disampingnya.


"Gemini pintar dan pekerja keras. Karena itu tuan Mile menyukaimu." Mendengar nama tuan aneh disebut, wajahnya kembali cemberut. Bible terkekeh melihat perubahan drastis Gemini. "Kamu kenapa tiba-tiba badmood gitu?"


"Malas ketemu tuan aneh!"


Tawa Bible menghiasi perjalanan Gemini. Ia memalingkan muka menghadap jendela. Menikmati pemandangan  sore yang menyorot jingga. Semoga ini bukan hal buruk. Pikirnya.









. Tbc 👋

LOVE // GEMINIFOURTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang