คุณหนู

72 15 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




"Makanannya enak kan?"


Gemini menatap sengit. Dia sekarang sedang duduk di meja makan mewah bak film bergaya Eropa di dalam rumah bagai istana kerajaan dengan nuansa romantis. Berbeda dengan keadaannya yang sejak tadi membantu Fourth memakan makanannya. "Wahai tuan Mile yang tampan, agung dan bijaksana. Saya bahkan belum menyentuh makanan saya! ANDA SEDANG MELEDEK SAYA KAN?"


Pfttttt HAHAHAHAHA


Gemini semakin jengkel. Ia menatap tajam tuan Mile yang tertawa terbahak-bahak diikuti dengan Fourth yang ikut terkekeh pelan. "Kenapa lo juga ketawa hah! Makan nih!" Gemini dengan kasar menjejalkan mekanannya ke dalam mulut Fourth yang masih juga tersenyum mengejek. Tenang, dia tak kasar. Hanya sedikit memaksa. Tak sampai melukai. Hanya gemas karena Fourth lama sekali mengunyah makanannya.


"Woy! Kau tau kenapa Fourth susah makan bocah?"


"Mana saya tau hah! Dia anakmu! Kenapa tanya padaku!." Gemini yang kepalang kesal tak memperdulikan lagi apa itu adab. Sejak siang dirinya belum makan dan sekarang dikerjai oleh dua manusia dengan harta berlebih didepannya.


"Fourth tidak mau kau pergi dari sini bocah! Jika makan malam ini selesai, kau akan meminta untuk pulang. Dan entah kapan kau mau kesini lagi."


Gemini semakin terheran. Ia merasa dirinya cukup berpikiran aneh. Tapi ternyata masih banyak yang lebih aneh lagi. Yah, sejauh ini baru tiga orang sih.



"Kamu disini terus aja sama aku. Nanti aku kasih banyak hal." Fourth yang sejak tadi hanya mendengarkan akhirnya ikut berbicara. Ia juga ingin Gemini selalu disisinya entah kenapa.


"Lo kenapa sih? Kenapa gue harus disini terus?"

"Nggak tau~"


"Kenapa nggak mau makan kalau nggak gue suapin? Gue juga laper!"

"Maaf, tapi pengen disuapi lagi~"

Fourth membuka mulutnya. Helaan napas pasrah terdengar menggelitik di telinganya. Walaupun sejak tadi Gemini terus mengomel ini dan itu, dia masih menyuapinya. Memilah daging ikan tanpa duri untuknya. Memastikan makannya tidak belepotan. Memberinya minum saat dirinya sedikit tersedak. Dan sebagainya. Fourth tersenyum dalam diamnya. Momen ini akan menjadi salah satu momen menyenangkan dihidupnya dan akan terpatri di otaknya.




Mile diam-diam memperhatikan Gemini yang meladeni Fourth dengan baik. Ia tau, anak ini adalah anak yang peduli terhadap sekitar. Walaupun  sejak tadi mengeluh, namun dia tau persis apa yang harus dia lakukan dan tidak. Ia semakin mantap dengan keputusannya.

"Gemini."

"APALAGI!" Gemini menjawab dengan keras. Bukannya merasa sikapnya tak sopan, tapi tuan aneh ini malah tertawa. Dia sebal, baru juga mau sesuap. Tiba-tiba dipanggil. Menyebalkan!



"Minggu depan Fourth akan operasi mata."


"Lalu?" Gemini mengangkat sebelah alisnya. Tuan aneh dan menyebalkan ini sangat tetlihat dengan sengaja menggantung kalimatnya dengan senyuman aneh. Rasanya, Gemini ingin membalikkan meja makan didepannya.


"LALU APA!"


Hahahahaha

"TUAN!"


"Baiklah-baiklah. Kenapa kau emosian sekali sih?"

"Cepat katakan atau aku putar balik meja ini hah!"


"Iya sabar! Minggu depan Fourth akan ke Amerika buat operasi. Sekitar dua atau tiga bulan baru dia bisa kembali. Selama Fourth pergi, kau tinggal disini menemaniku sekaligus persiapan pernikahanmu dengan Fourth. Kau harus bantu kakakmu Bible kan? Tak mungkin dia mengurusnya sendirian."


Hampir lima menit berlalu dan Gemini masih belum sadar dari kelinglungannya. Otak kecilnya masih memproses apa yang ia dengar beberapa menit yang lalu.


"HAH?"




Hahahahahaha

Tawa menggelegar Mile menjadi puncak acara makan malam mendadak hari ini serta menjadi hari pertama dimana Gemini akan mendaftarkan asuransi untuk jantungnya. Jam segini, pendaftaran rumah sakit apa masih buka ya? Sepertinya otaknya bergeser ke samping sedikit.









.
.
.
. To be continued 🤓
Lanjut kapan-kapan kalau ada ide dan lagi mood 🐒

Bye 👋

LOVE // GEMINIFOURTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang