Episode: 114

5 1 0
                                    

Vanya merapikkan rambutnya di spion motornya.

"Ok, rambut sudah rapi sekarang kita menuju ke kantin untuk sarapan disana" ucap Vanya.

Vanya berjalan menuju ke kantin sekolahnya.

Vanya pun terbingung dimana letak kantin sekolahnya.

"Dimana ya kantinnya?" batin Vanya berhenti dan melihat sekitar untuk mencari orang yang ia ingin tanyakan.
"Mana ini masih sepi sekolahnya" batin Vanya lagi.

Vanya melihat jam tangannya, waktu menunjukkan pukul 06.30.

"Gue sarapan disana aja kali ya sambil lihat anak anak basket" ucap Vanya.
"Yasudahlah" ucap Vanya lagi.

Vanya berjalan menuju ke tempat duduk yang tersedia di lapangan basket.

Vanya duduk dan mengeluarkan kotak bekalnya dan membuka bekalnya.

"Selamat sarapan" ucap Vanya sambil berdoa sebelum makan.

Selesai berdoa, Vanya langsung memakan roti yang dirinya bawa dari rumah.

Vanya melihat cowok cowok basket disana sambil makan rotinya.

"Gak papa deh sarapan disini dari pada gue kelaparan karena nggak sarapan" batin Vanya.

Vanya menghabiskan bekal rotinya.

30 menit kemudian. Bekalnya pun sudah habis dan kotak itu dimasukkan kedalam tas kembali.

Vanya melihat bola basket yang melayang kearah pria culun itu.

"Gawat! Bola itu melayang ke pria itu" batin Vanya.

Vanya berlari ke pria culun itu untuk menolongnya.

"Woi! Awas bola!" teriak anak anak basket.

Pria culun itu mendengar teriakkan itu dan melihat bolanya menuju ke arahnya.

"Aaaa!!!" teriak Pria culun itu sambil menutupi mukanya.

Vanya pun menangkap bola basket tersebut.

Karena pria itu merasa tidak terkena bola basket, ia pun membuka tangannya dan melihat wanita cantik di depannya.

"Siapa wanita ini? Cantik sekali" batin Pria culun tersebut.

***

Vanya membalikkan badannya. Seorang pria dari lapangan basket berlari menghampiri Vanya untuk mengambil bola basketnya.

"Sorry, can I take the basketball?" tanya pria yang berbadan tinggi.
"do you want this basketball?" tanya Vanya kembali.

Pria itu mengangguk.

"If we don't use a ball, we won't be able to play"  jawab Pria tersebut.
"Here, just take it yourself" ujar Vanya.

Vanya melemparkan bola basket itu sampai akhirnya bola itu masuk kedalam ring.

Semua orang yang berada disana melihatnya betah hebatnya Vanya melempar bola basket dari jarak kejauhan.

Two Motorcycle Gang LeadersWhere stories live. Discover now