Episode: 118

5 1 0
                                    

Pukul 19.00.

Vanya keluar dari dalam kamarnya dan berjalan ke lift untuk melaksanakan makan malam.

Di dapur.

"Malam semuanya" ucap Vanya sambil duduk di kursi kosong.
"Malam juga" ucap Matthew, Joy, Garvin, dan Keysa.

Vanya membalikkan piring dan mengambil makanan dan minuman.

Mereka pun makan malam dengan lahap.

"Tumben kamu makan dikit sekali dek?" tanya Garvin yang melihat porsi adiknya sedikit.
"Gak papa bg, hanya saja aku menjaga berat badan biar ideal" jawab Vanya.
"Ouh begitu" ucap Garvin.

Mereka semua melanjutkan makan malamnya.

1 jam kemudian.

Vanya menuju ke ruang bioskop untuk melihat film karena dia bosen melihat di dalam kamar.

Vanya sambil memakan popcorn sambil melihat filmnya.

"Gue jadi pingin punya cowok seperti di drama korea, sayangnya itu cuman di film saja. Di dunia nyata begitu pahit" batin Vanya.

Vanya terharu dengan film yang ia tonton.

Garvin masuk kedalam ruang bioskop dan melihat adiknya yang menangis.

"Kamu kenapa dek?" tanya Garvin.
"Gpp bg, aku cuman terharu sama filmnya" jawab Vanya sambil mengelap air matanya dengan tisu.
"Dih" ucap Garvin.

Garvin duduk di samping Vanya.

"Dek, abang mau cerita deh" ucap Garvin.
"Cerita apa abang?" tanya Vanya yang masih fokus menonton.
"Soal cewek" jawab Garvin.

Serentak Vanya menoleh langsung kepada abangnya.

"Maksud abang?" tanya Vanya yang bingung dengan perkataan Garvin.
"Jujur, memang tadi abang jalan sama cewek lain" jawab Garvin.
"APA?!!" teriak Vanya yang kaget saat Garvin bicarakan.

Serentak Garvin langsung menutup mulut adiknya agar tidak terdengar oleh semua orang yang berada di rumah.

"Sssttt, jangan teriak teriak dek nanti orang rumah pada dengar" ucap Garvin perlahan.

Vanya mengangguk mengerti. Garvin melepas tangannya dari mulut Vanya.

"Jadi yang dikatakan Keysa di meja makan itu benar abang?" tanya Vanya.
"Iya dek" jawab Garvin.
"Kenapa abang melakukan itu sama Keysa? Keysa cewek baik loh abang" ujar Vanya.
"Abang tau Keysa cewek baik yang pernah abang kenal tapi abang di ancam sama cewek ini" ucap Garvin dengan jujur.
"Coba abang ceritakan" ucap Vanya.

Garvin menunjukkan chat cewek itu kepada adiknya.

Vanya pun mengambil ponsel abangnya dan membaca chatnya.

Vanya kaget saat membacanya.

"APA! cewek ini mengancam abang? Wah ini nggak bisa di biarkan" ujar Vanya yang tidak terima bahwa abangnya diperlakukan seperti ini.

***

"Aku bingung dek harus bagaimana" ucap Garvin.

Two Motorcycle Gang LeadersWhere stories live. Discover now