Gulungan Berstiker Tazmania

1.4K 216 0
                                    

Matheus hanya berbaring di kasurnya sedari tadi. Hari ini hari Sabtu dan artinya sekolah libur. Ia tidak memiliki jadwal kegiatan. Ekstrakulikuler sudah tidak diadakan mengingat Ujian Akhir Semester telah usai. Soal class meeting, minggu depan masih ada beberapa perlombaan. Namun, tinggal semi final dan final saja.

Jari-jari Matheus akhirnya memutuskan untuk membuka aplikasi yang ada di ponselnya. Ia mengecek beberapa akun media sosial yang dia punya. Lama rasanya ia sudah tidak membuka media sosial. Tangannya masih menggeser layar ponselnya, melihat-lihat apa yang terjadi di dunia maya selagi ia sibuk dengan dunia nyata.

Matanya terhenti ketika sebuah foto menarik perhatiannya. Di sana, ada foto seorang perempuan dan seorang laki-laki yang sangat dikenalnya. Lintang dan Rega. Di foto itu mereka terlihat sangat dekat. Ada enam foto yang di-grid menjadi satu. 

Foto pertama terlihat Rega yang sedang menaikkan ikatan rambut Lintang. Lintang terlihat kaget namun dia tidak melihat ke arah kamera. Foto kedua Lintang terlihat menengok ke arah kamera dengan menyunggingkan senyum tipis, mungkin karena sadar ada kamera. Rega masih mengangkat ikatan rambut Lintang dengan mata melirik ke arah Lintang. Foto ketiga, Rega sudah melepaskan pegangannya dari rambut Lintang. Mereka tersenyum lebar hingga menampakkan gigi mereka dan membuat mata mereka sedikit menyipit. Matheus tersenyum masam, entah mengapa.

Matanya masih memperhatikan foto selajutnya dengan seksama. Foto keempat, Lintang dan Rega menunjukkan dua jari pertanda 'peace'. Hanya saja Lintang terlihat menutup sebagian wajah dengan jarinya itu. Foto kelima, terlihat Rega dan Lintang sengaja memperlihatkan wajah yang di buat serius dan tanpa ekspresi. Foto terakhir memperlihatkan mereka berdua yang berpura-pura sedang berpanco dengan mata yang melirik ke arah kamera.

Matheus merasa ada yang aneh dengan foto itu, bukannya ada penampakan atau bagaimana, tapi sesuatu dalam hatinya yang berbisik kata iri. Mungkin iri tidak ikut berfoto bersama? Matheus menepis semua pemikiran itu dan membaca deskripsi yang ada di bawah foto itu.

Jarang-jarang foto sama anak yang satu ini...

"Yang cewek Lintang, yang punya sosmed segambreng Rega," gumam Matheus saat membaca beberapa komentar yang menanyakan kepada Rega, mengapa saudaranya itu tidak memiliki Instagram.

Ya, Rega dan Lintang memang masih mempunyai hubungan keluarga. Walaupun bukan saudara dekat, tapi cap saudara sangat di kenal dari Lintang dan Rega. Di kelas mereka terlihat akrab. Kadang Lintang sedikit pusing menanggapi Rega yang terkadang hiperbola. Namun, mereka tetap akrab seperti yang tadi dibilang.

Matheus melihat foto itu sekali lagi sebelum keluar dari aplikasi tersebut. Ia menekan tombol kunci di ponselnya dan meletakkan nya begitu saja di sisi kasur yang kosong. Ia duduk sambil kelihatan berpikir. Jarinya menjentik berulang-ulang kelihatan sedang menimbang-nimbang.

Setelah beberapa menit, Matheus menyambar ponselnya tadi dan segera memasukkannya ke dalam kantong celana selututnya. Ia melangkah kakinya ke arah lemari untuk mengambil jaket. Tak lupa juga ia membawa kunci motor. Matheus memutuskan untuk pergi berkeliling dengan motornya--entah kemana--agar tidak bosan dirumahnya.

Ia memasukkan kunci motor tersebut ke dalam kantong jaketnya. Saat mengeluarkan tangannya dari dalam kantong, Matheus merasakan ada suatu benda lain selain kunci motornya. Ia merogoh-rogoh kembali kantong jaketnya untuk mencari sesuatu di kantongnya. Dalam hati, Matheus berharap bukan sesuatu yang menyeramkan--atau lebih tepatnya menjijikan--seperti kecoa misalnya.

Ia berhenti di depan pintu kamar untuk memperhatikan apa yang baru Ia temukan di dalam kantong jaketnya itu. Mata coklat gelapnya memperhatikan benda yang hampir tidak berbentuk itu. Dirinya yakin itu adalah sebuah kertas yang tidak sengaja ikut tercuci dengan jaketnya.

Gulungan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang