Seiring berjalannya waktu, Ciha dan Lala semakin dekat. Mereka sering belajar bersama, menghabiskan waktu di perpustakaan, dan saling berbagi cerita. Keakraban mereka tumbuh menjadi sesuatu yang lebih dalam. Ciha merasakan getaran cinta yang baru, berbeda dari sebelumnya. Dia merasa nyaman dan bahagia setiap kali bersama Lala.
Pada suatu malam, Ciha memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya kepada Lala. Di bawah langit berbintang, mereka duduk di bangku taman sekolah setelah kegiatan ekstra kurikuler selesai.
“Lala, aku punya sesuatu yang ingin aku katakan,” kata Ciha dengan suara gemetar.
Lala menatapnya dengan mata yang penuh perhatian. “Apa itu, Ciha?”
“Aku suka sama kamu. Aku merasa bahagia setiap kali bersamamu. Mau nggak kamu jadi pacarku?”
Lala tersenyum lembut dan menjawab, “Ciha, aku juga suka sama kamu. Tentu, aku mau jadi pacarmu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Percikan cinta di masa remaja
Cerita PendekCerita ini mengikuti perjalanan emosional Ciha, seorang remaja yang belajar tentang cinta dan hubungan dari pengalaman awal hingga masa remajanya. Dari cinta pertama yang polos di kelas 2 SD hingga hubungan yang penuh lika-liku dengan Meisy dan Lala...