MUTIARA

6 1 0
                                    


***

Gadis riang ceria yang seolah tak pernah memiliki beban hidup,kini tengah menghabiskan waktu di sebuah taman. Ya dia adalah mutiara gadis yang di kenal selalu riang gembira jika berada di luar, namun siapa sangka jika sudah di dalam lingkup keluarga ia adalah gadis yang tak di inginkan, Terkadang mutiara berfikir mengapa ia harus hadir jika orangtuanya tak menginginkan keberadaan dirinya, lucu bukan ia seperti anak kandung rasa anak pungut saja. Orangtuanya lebih memanjakan adik nya Melati. Ya,mutiara memiliki adik yang bernama melati,bahkan selisih usia nya dengan adik nya itu hanya berjarak dua tahun saja. Mutiara berumur 22 tahun sedangkan adik nya berumur 20 tahun. Aneh sekali umur keduanya sangat hampir berdekatan,apa orangtuanya itu sangat subur sehingga mudah mempunyai anak,ah tapi ia tidak ingin memusingkan hal itu.ia ingin bernafas sejenak sebelum kembali menghadapi omelan ibu nya, ia sangat yakin pasti sehabis pulang ia akan di omeli oleh ibunya.

Saat hendak berdiri  tak sengaja ia melihat seseorang hendak terburu buru ke mobil nya,dan ternyata sebuah dompet jatuh tanpa di sadari oleh pemilik nya. Mutiara pun gegas mengambil dompet tersebut.
" hay mas,ini dompet nya jatuh.mass!!" Hufft ia telat karena seperti nya orang itu terburu buru seperti di kejar waktu.
"Ya sudah lah nanti aku antar saja,oh iya kira kira ada petunjuk nya tidak" lekas mengatakan itu  mutiara pun melihat isi nya dan disana ada kartu nama si pemuda dengan nama perusahaan tempat dia bekerja. Mutiara pun memasukkan dompet kedalam tas selempang nya kemudian bersiap pulang ke rumah.

Baru saja memasuki rumah,terlihat sang ibu tengah menunggu di sofa, sedangkan melati anak itu kerjaan nya hanya bermain gadget. Mutiara menghela nafas dalam dalam.

"Dari mana kamu? Jam segini baru pulang,bukan beresin rumah malah kelayapan.sana cepat ke dapur kerjaan numpuk tuh." Omel dita ibu dari mutiara dan melati padahal ada melati tetap saja dirinya yang harus melakukan pekerjaan rumah. Mutiara pun mengelus dada nya hanya bisa sabar dengan sikap ibunya.
" Iya bu.ya udah mutiara ke dapur dulu" ucapnya. Sambil berlalu menuju dapur tak lupa ia menaruh tas selempang nya di kamar, bukan apa apa jika melati menemukan sebuah dompet bisa habis sudah riwayat nya di amuk sang ibu.

Sedangkan melati kini tengah tersenyum penuh kemenangan, sambil memainkan handphone nya ia hanya melirik sinis kepergian kakak nya. " rasain Lo tiara, emang enak di suruh suruh terus sama ibu,makanya jadi anak itu jangan malu maluin" monolog nya dalam hati.
" oh ya bu, melati ke kamar dulu ya." Ucapnya yang di iyakan oleh sang ibu.
" Yaudah sana ke kamar inget belajar pokoknya kamu harus jadi kebanggaan ibu sama bapak ga kayak si tiara itu" Setelah mengucapkan itu melati pun melenggang menuju kamar,sedangkan dita ia mungkin akan menonton siaran favorit nya sambil ngemil.begitulah ibu dan anak yang tak memedulikan kondisi mutiara.

***
Sedangkan disisi lain tampak seorang pemuda tengah mencari sesuatu yang hilang,ia yakin terakhir kali berada di taman sebelum melesat menuju tempat sahabatnya berada. Tak mendapati apa yang ia cari ia pun menghela nafas berat.
" ketemu ga  thor?" Tanya pemuda satu nya lagi, ia yang menemani sahabat nya tengah mencari dompet. Thoriq hablana menggelengkan kepala nya." Ya udah relain aja,dompet masih bisa di beli lagi kan" thoriq yang mendengar sahabat nya begitu enteng mengucapkan itu pun menjitak kepala nya, " Adawh sakit thor" beni pun mengucap kening nya yang habis di jitak itu.
"Lagian elo ngomong se enak jidat aja, itu tuh dompet isinya ada barang penting ben,dan gue mesti dapetin tuh dompet." Beni yang mendengar itu pun hanya bisa bergumam " Semoga tu dompet nyantol di bini nya" thoriq yang mendengar gumaman beni pun kembali menjitak kening nya dengan kekuatan penuh. "Sembarangan kalo ngomong Lo, di filter dikit ke gimana kalo ada malaikat lewat terus di kabulin. " Karena tidak ingin di jitak ke tiga kali nya beni pun mengamiinin dalem hati wkwk sorry thor, biar elu kagak nungguin yang belum tentu hadir di hidup Lu.
Thoriq yang melihat sahabat nya tengah senyum senyum sendiri pun aneh." Heh Lo ngapain cengar cengir begitu kesambet tauk rasa" ucapnya.
" enak aja gini gini beni indra lesmana ini di gandrungi ciwi ciwi se ANGKASA JAYA " dengan bangga ia menyebut perusahaan yang di miliki thoriq hablana. Wkwk pd bener si beni.
Thoriq yang mendengar itu hanya berdecak karena beni memang numpang tenar di perusahaan nya,padahal beni memiliki perusahaan otomotif yang tak kalah keren dari thoriq.

" Yaudah cabut yuk ben, ga nemu juga percuma" keluh thoriq menyayangkan keteledoran nya. Beni pun menghidupkan mobil untuk kembali pulang,ya tentu saja pulang karena ini hari libur dan ia tadi terburu buru karena sahabat nya tengah menunggu.

" siapapun yang nemu dompet gue bakal gue jadiin istri di kemudian hari." Monolognya dalam hati.
Tak tahu saja ia bahwa sang bidadari lah yang menemukan dompet nya, maka ia pun harus menunaikan ucapan nya hahaha...


Haii haii maaf ga ada prolog nya, karena terbawa suasana.
Semoga  suka ya..

Oh ya satu lagi, jangan panggil kakak dengan author,atau thor, soalnya mirip si thoriq nanti 🤣🤣

KISAH HIDUP MUTIARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang