CHAPTER 11 : Menyusup

2 0 0
                                    

Vroom vroom..

Suara knalpot motor bersahut sahutan tepat di depan markas rahasia Aurodox. Kedatangan petinggi Chams di sambut baik oleh para anak anak Aurodox, kecuali...

"Dimana Anya dan Lionel?" tanya Laskar penasaran. Mata nya mengarah ke sana kemari mencari cari sosok yang ia harapkan. Galaxsi menatap Laskar sinis lalu menghela napas kasar.

"Bentar lagi juga datang." jawab nya dengan ketus.

Laskar menghela napas agak kesal dengan perilaku Galaxsi yang lumayan menjengkelkan. Samuel balas menatap Galaxsi dengan lebih sinis lalu maju beberapa langkah dan terlihat mengintimidasi Galaxsi.

"Maksud lo apa, huh?!" ucap Samuel dengan nada cukup tinggi, Galaxsi justru terlihat kurang peduli dengan ucapan Samuel. Semua mata mulai tertuju pada mereka.

"Yoo, yoo..! apa yang sedang kalian bicarakan..?" tanya Resa yang tiba tiba datang dari belakang Galaxsi dengan raut wajah yang terlihat bersemangat.

Laskar menarik tangan Samuel cepat, "sudahlah hentikan saja Samuel." ucap Laskar tegas. Samuel nampak agak kurang setuju dengan perintah Laskar, karena tidak terima jika pemimpinnya mendapat perlakuan buruk dari orang lain.

Laskar menatap Resa penasaran, "lo siapa? kaya nya lo salah satu petinggi yang dihormati di sini.." tanya Laskar nampak penasaran.

"Yahoo..! gue Resa, pacar Lionel." balas Resa sembari mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Laskar. Mata Laskar dan bawahannya terbelalak mendengar ucapan gadis di depannya itu.

"Lo pacar Lio? gila sih.. selera nya.." sahut Aidan nampak sedikit menggoda Resa. Resa hanya terkekeh kecil dan maju beberapa langkah ke depan.

"Suram ya? haha, gue emang gini." ucap Resa dengan nada bercanda lalu tersenyum dan berbalik badan.

"Tunggu Lio di ruangan rapat petinggi, bentar lagi sampai." seru Resa sembari diikuti oleh semua petinggi Aurodox dan Chams.

***

Ruangan Rapat Aurodox sangat besar dan nampak sangat modern. Semua petinggi Chams, dipersilahkan duduk. Tak terduga, ternyata FG juga ada di sana. Dengan teknik sadap yang sangat lihai, kelompok FG kini di juluki 'Queen Of Computer'.

"FG..? juga di sini." gumam Aidan.

"Shut, diam lah dulu.." bisik Daniel pelan.

Vroom.. vroom..

Suara dua motor mendekat dan berhenti tepat di depan parkiran khusus Aurodox. Seorang pria berjaket hitam yang tak lain adalah Lionel segera memasuki ruangan di dampingi gadis bermuka judes dan tegas yang tidak lain adalah Anya adiknya.

Lionel dan Anya duduk tepat di depan semuanya, semua petinggi terlihat heran dengan tatapan Anya dan kakaknya itu. Lionel berdiri dari tempat duduknya dan membungkuk cukup lama. Di sela bungkukan nya ia nampak sangat merasa bersalah.

"Maafin gua." Lionel tetap membungkuk dihadapan semua petinggi Chams, kelompok FG, dan Aurodox. Laskar segera berdiri dari kursinya dan menghampiri Lionel dengan cemas.

"Apa maksud lo? tolong jelaskan pada kami semua." balas Laskar. Anya nampak tertunduk lalu menepuk pundak Lionel untuk menguatkannya. Lionel kembali berdiri tegak namun dengan tatapan tetap tertunduk.

"Maaf karena berbohong selama ini, khusus nya pada Anya adik gua." Lionel tetap menatap kebawah.

"Jelasin aja anjing!" bentak Samuel yang mulai agak kesal karena Lionel basa basi tidak jelas seperti ini.

"Gua tahu semua dalang dari insiden itu, termasuk keberadaan Megan kakak Samuel." singkat Lionel lalu menatap tajam pada semuanya.

Semua orang di ruangan itu nampak sangat tercekat dengan apa yang baru saja mereka dengar dari mulut Lionel. Samuel maju tepat di hadapan Lionel dan mencengkram kerahnya dengan sangat marah.

"Bajingan! kenapa lo sembunyiin? sejak kapan lo tahu?!" bentak Samuel. Resa yang tak sabaran pun ikut berdiri dan mencengkram tangan Samuel agar menjauhi kerah baju kekasihnya itu.

"Jauhkan tangan lo dari pacar gue." kali ini nada Resa nampak tidak main main dengan ucapannya.

Samuel menghela napas kasar lalu menjauh beberapa meter saat Laskar mengisyaratkannya untuk mundur.

"Jelaskan semua, jangan basa basi." ucap Laskar dengan tatapan dinginnya. Lionel menatap semua orang bergantian dengan agak bersalah, lalu ia menghela napas panjang. Lionel di bantu oleh Anya ketika memberi penjelasan. Semua orang hanya mencoba mencerna ucapan keduanya. Tidak ada yang berani menyela cerita dari mereka berdua.

***

"Jadi begitu..?" balas Laskar.

"Benar" sahut Anya.

Laskar menatap seluruh anak buahnya sebelum kembali berbicara. Ia menghela napas panjang.

"Kami akan membantu kalian, karena bagaimana pun juga kakak Samuel adalah tanggung jawab kami juga dan--- gue punya satu syarat buat ini.." ucap Laskar yang mulai berjalan mendekat kepada Lionel lalu berbisik.

"Izinin gue pdkt sama Anya.." bisik Laskar sepelan mungkin pada Lionel. Lionel hanya tersenyum tipis lalu mengangguk.

"Buktikan keseriusan lo." balas Lionel.

"Tentu kak.." sindir Laskar jahil.

***

"Oke fiks, kita akan jalankan rencana pertama. Gua bakal kirim Galaxsi team untuk memata matai tersangka." tegas Lionel.

"Baik, gue siap kapanpun." sahut Galaxsi.

"Untuk rencana kedua, gua kirim Samuel team untuk cari informasi tentang kelemahan tersangka." tegas Laskar.

"Gue gak sabar lakuinnya." balas Samuel bersemangat dan nampak sangat matang.

"Untuk rencana ketiga, kak Resa team and FG bakal bantu gue sadap data dari perusahaan gelap dan lapor ke polisi sebagai bukti," tegas Anya.

"Akhirnya gue di andalkan, setidaknya gak bertarung terus sih.." ucap Resa dengan raut wajah bahagia dan bersemangat.

"Kami siap ketua, lo bisa andalin kami." sahut Tina serempak dengan FG.

Semua tersenyum optimis lalu melingkar dan akan melakukan tosh semangat yel yel.

"Seerat Aurodox, secerdik Fly Girl's, dan sekuat Chams, kami bersatu...!!" seru mereka semua diiringi senyuman penuh semangat.

"Yakin menang..!" seru Resa.

"Pasti..!" sahut semuanya.

BERSAMBUNG.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE GAME OVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang