ლFIVEლ

6 2 1
                                    

Hai everybody,apa kabar,semoga baikk yaaaa,eheheh.

Jangan lupa vote and follow ngokey
.
.
.
~
"

Yang ku anggap Amerta ternyata fana,asa telah sirna,litani tak lagi terucap dan berakhir nestapa"
  
                                    -anveya bimantara-



"Semesta,aku rindu,kenapa kamu pergi meninggalkan ku?apakah rasamu sudah tiada dulu?jika benar,mengapa engkau meninggalkan ku dengan hubungan yang belum sirna? sungguh aku memiliki banyak pertanyaan untukmu,tetapi kau tidak kunjung datang,cepatlah kembali,semesta langitmu ini rindu......"
 

   

————

Sedari tadi Veya,hanya melamun dan berbicara sendiri di antara lebatnya hujan,Veya berjalan menuju rumahnya dengan hujan-hujanan untuk cepat sampai.

Tatkala ia melihat sorot lampu yang menyilaukan mata tengah menuju ke arahnya.

Ternyata cahaya tersebut berasal dari sepeda motor milik Sagara, Sagara memberhentikan motornya di dekat Veya dan membuka helm nya.

"Vey,Lo ngapain hujan-hujanan di sini,kenapa ga telfon gue?!!"
Ucap Sagara yang kelihatannya khawatir.

"Gue abis pulang dari toko,jadi ga ada buss,gue ga mau ngerepotin Lo!"
Ucap Veya.

"Yauda buruan naik,entar Lo sakit"
Ucap Sagara yang di angguki oleh Veya.

'gue udah sakit gar,lebih sakit daripada ini'

***

"Makasih gar,udah jemput gue"
Ucap Veya sambil tersenyum.

"Iya sama-sama,lain kali telfon gue, atau ga kasi tau dulu Lo mau kemana,gue tadi khawatir karna Lo ga ada di rumah larut malam begini"
Ucapnya.

"Gue balik dulu ya, assalamu'alaikum"

"Iya gar, wa'alaikumsalam"
Ucap Veya dan berlalu masuk ke dalam rumah.

Kini Veya tengah duduk di kursi di balkon rumahnya dan tengah memandangi bintang bintang dan bulan yang tengah bersinar terang.

Ia kembali teringat sesuatu yang membuat wajah nya terlihat tersenyum getir,dari raut wajahnya terlihat tatapan penuh Isak tangis dan batinnya terbungkus oleh luka yang tak kunjung sembuh dari tahun ke tahun.

Ia kemudian mengambil pena miliknya dan mulai menuliskan sebuah puisi bercerita.

——————————————————

tuan...orang bilang rasa cinta itu seperti bunga yang mekar,bunga yang mekar lama-kelamaan akan layu jua, tetapi kenapa tidak dengan rasa ku padamu?aku tidak tau harus ku apakan rasa ini tuan,semoga kamu bahagia di sana,tapi aku kan tetap menunggu dan menunggu,jika tidak bersama mu maka tidak dengan yang lain.

——————————————————

Ya itulah yang Veya tulis di bukunya tersebut,isi hatinya yang ia pendam,hanya dapat ia luapkan ke tuhan dan bukunya, tanpa ada tempat untuk bercerita,karena rumahnya yang telah hilang entah kemana.

HALOOOOOOOO
Hehe sorry ya capter kali ini dikit karena author lagi sibuk and tetep maksain buat up awokawok

Andd see you babyyyyy🤑🤙💋💋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐀𝐍𝐕𝐄𝐘𝐀 𝐁𝐈𝐌𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang