Bonus Chapter 1 : How we met

199 18 6
                                    

Hari itu sinar matahari sangat terik dan cukup membakar kulit siswa-siswi baru yang tengah upacara bendera. Tak heran ada beberapa yang tumbang dan berakhir di UKS

Jeno, seorang murid laki-laki baru dari kelas 10 IPA 6 tak henti memperhatikan sosok siswi cantik yang berada di sebelahnya. Gadis itu mengalihkan fokusnya dari amanat pembina upacara sebab gadis itu tak henti mengusap peluh dan wajahnya juga pucat.

Merasa ada yang tak beres, Jeno memberanikan diri untuk bertanya.

"Sorry, lo gak papa?" tanyanya.

Gadis itu menoleh, "Eh? Gak papa kok. Kenapa?"

"Itu muka lo pucet banget. Kalo gak kuat izin aja, biar gue panggilin PMR." tawar Jeno.

"Eh.. gak usah-gak usah. Gue gak papa kok, ini lagi kepanasan aja kayanya."

Gadis itu menolak tapi Jeno tetap merasa gusar hingga akhirnya dia berkata, "Kalo gak kuat bilang ya, biar gue tangkep."

Meski awalnya terkejut, gadis itu mengangguk. Perkataan Jeno membuat jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya. Ia cukup kagum dengan perilaku Jeno, padahal ia belum tahu siapa dan kelas laki-laki itu.

Maka ia pun menoleh pada Jeno, "Nama lo siapa dan dari kelas berapa?"

"Gue Jeno dari 10 IPA 6."

"Ooh gue kira lo kakel haha.."

"Gue telat tadi makanya baris asal aja."

"Loh sama, gue juga ini asal aja barisnya." timbung gadis itu sambil terkekeh.

Jeno tersenyum, "Kalo lo namanya siapa dan dari kelas mana?"

Gadis itu mengulurkan tangannya pada Jeno hendak berkenalan, namun sepertinya takdir belum mengizinkan Jeno untuk tahu nama gadis itu karena ia malah menangkap tubuh gadis itu yang pingsan tanpa diduga-duga.

"Bener kan kata gue." Jeno menghela napas lalu membenarkan posisi dan menggendong gadis itu untuk membawanya ke UKS.

Niat hati ingin mengintip nama yang tertera di seragam namun lambang pun belum ada terpajang sama sekali. Lagi-lagi Jeno menghela napasnya. Sudahlah, mungkin lain kali takdir akan mengizinkan mereka untuk berkenalan.



---




Esok harinya, Jeno memulai kelas PJOK di minggu pertamanya sebagai murid SMA. Setelah setengah jam bermain sepak bola ia rehat di pinggir lapangan sambil meminum air mineral yang ia beli di kantin. Pandangannya menatap asal, sampai dimana ia melihat gadis yang pingsan kemarin tengah membawa beberapa buku. Kian lama, gadis itu melewatinya.

Dapat Jeno lihat mata gadis itu juga menatapnya.

"Eh Jeno!" panggil gadis itu lalu berjalan menghampirinya.

"Kotor, berdiri aja." larang Jeno saat gadis itu hendak duduk di sebelahnya.

"Gak papa lah kotor dikit doang."

"Yaudah."

"Jeno, makasih ya. Kata temen gue yang PMR, kemarin lo yang bawa gue ke UKS. Ih maaf banget ya udah ngerepotin lo."

Jeno mengangguk, "Gak masalah. Lo mau kemana? Perpus?"

"Iya. Mau ikut ngga? Ngadem?"

"Boleh deh."

Mereka pun berdiri untuk pergi ke perpus. Setelah melepas sepatu, Jeno menahan lengan gadis itu yang membuatnya menoleh menatap Jeno heran.

"Lo belum kenalin diri lo ke gue." kata Jeno.

Memories of Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang