Bab 6

84 17 55
                                    

Hai semua nya...aku kembali ☺️☺️

Ada yang nungguin cerita ini ngga sih?

Suasana di kediaman Tuan Gibran malam ini agak sedikit berbeda dari biasa nya. Tamu-tamu penting dan keluarga sudah berkumpul semua nya. Tinggal menunggu acara nya segera di mulai. Acara pertunangan putra dari Tuan Gibran, Navarro Mavendra.

Sementara di dalam kamar ...

Suara Isak tangis terdengar menyayat hati bagi siapa saja yang mendengar nya. Nava tidak dapat lagi membendung air mata nya. Hati nya hancur sejak kehilangan sang tunangan setahun yang lalu. Sekarang bertambah hancur bahkan tak tersisa lagi kepingan hati nya.

Nava menatap cincin yang masih setia dan selalu melingkar indah di jari manis kanan kiri nya. Cincin pertunangan nya bersama orang yang paling Nava cintai segenap jiwa dan raga nya, Alingga Pradipta. Tapi untuk malam ini cincin itu akan bertukar dengan cincin pemberian dari orang lain. Nava semakin mengeras kan tangisan nya, dia tak dapat membayangkan semua yang akan terjadi nanti. Nava hanya berharap sang pencipta mengabulkan permintaan terakhir nya kali ini.

" Tuhan ... hiks ... hiks ... hikssss, Nava mohon berilah keajaiban mu Tuhan. Kembali kan Kak Lingga ke sisi Nava. Nava tidak mau hidup kalau bukan Kak Lingga yang jadi pendamping hidup Nava. Nava mohon ... Nava mohon ... hiks ... hiks " sambil menangis Nava memohon dan menutup kedua mata nya serta menggenggam kedua tangan nya. Berharap itu benar-benar terwujud.

Nava dengan di dampingi Ayah Bunda nya, sudah berdiri di ruangan yang telah di hiasi sedemikian rupa. Terlihat seorang laki-laki telah siap untuk melangsungkan acara pertunangan nya malam ini. Nava berusaha bersikap tegar dan tersenyum agar Ayah dan Bunda nya tidak curiga sama sekali.

" Kamu sudah siap sayang?? ", sang Bunda menghampiri Nava dan bertanya kepada Nava. Nava hanya membalas pertanyaan sang Bunda dengan mengangguk kan kepala nya. Walau pada kenyataan nya Nava sangat terluka. Ibarat seperti nyawa sudah terlepas dari raga nya.

Nava dan bersama calon tunangan nya berdiri saling menghadap satu sama lain. Sang calon tunangan Jayendra menatap penuh damba kepada Nava. Sedang kan Nava merasa tatapan itu sangat membuat diri nya risih dan ingin segera berlari sejauh mungkin dari hadapan lelaki tersebut.

" Baik lah ... kepada tuan Jay silah kan pegang tangan dari tuan muda Nava", perintah dari si MC pertunangan mereka. Jay dengan penuh suka cita mengulurkan tangan nya agar di sambut oleh Nava.

Dengan perlahan dan tampak ragu-ragu, Nava mengulur kan tangan kiri nya. Seketika Ayah dan Bunda saling memandang, karena di jari manis Nava masih melingkar indah cincin pertunangan nya bersama Lingga.

Lalu sang Bunda meminta kepada Nava agar segera membuka cincin tersebut. Sambil menahan sesak di dada dan menahan air mata nya, Nava perlahan-lahan mulai memegang jari manis nya dan akan membuka cincin pemberian dari sang tunangan tercinta nya.

Hanya tinggal sedikit saja lagi cincin itu terlepas dari jari manis mungil Nava, tiba-tiba terdengar suara teriakan.

" Hentikan sayang .... jangan lakukan itu.Kakak kembali sayang. Kakak datang Nava sayang .... ", ucapan lirih penuh permohonan seorang lelaki yang Nava sangat-sangat kenal siapa pemilik suara itu.

Deg .... deg .... deg ....

Detak jantung Nava bergemuruh tak menentu. Nava kembali memasuk kan cincin yang hampir terlepas tadi kembali ke jari manis nya. Waktu seakan berhenti, suasana di landa keheningan yang mencekam. Ayah, Bunda dan semua keluarga terkejut melihat siapa yang sudah berdiri di hadapan mereka sekarang ini. Begitu juga dengan para tamu undangan dan calon tunangan Nava beserta keluarga nya.

Mereka tau betul siapa sekarang yang berdiri di hadapan mereka kini. Sebelum Ayah Bunda Nava menyetujui perjodohan Nava kali ini, mereka sudah mencerita kan semua nya tentang masa lalu Nava yang kelam terhadap Jayendra calon tunangan Nava dan keluarga nya. Untuk itu lah mereka juga ikut terkejut melihat eyang datang.

KAPTEN CINTA KU ( END ) MGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang