02

20 2 0
                                    

Pagi harinya Sean masih tertidur nyenyak dengan selimut yang menyelimuti tubuhnya

"Seann bangunn!!!." Ucap mamanya dari bawah tetapi tidak ada jawaban mamanya pun melangkah ke arah kamar sean lalu membuka pintu kamar sean dengan lembut

"Eann bangunn dah pagii." Menggoyangkan tubuh Sean dengan lembut, Sean yang merasa tubuhnya di gerakkan ia pun terbangun

"Ergg..... Iyaa maa ini bangun." Ucap sean khas bangun tidur sambil mengucek matanya

"Mandi dulu habis itu turun ke bawah buat sarapan, jangan lama-lama mandinya." Lalu mamanya pun keluar dari kamar Sean

Sean turun dari ranjang ia berjalan ke arah kamar mandi sebelum itu mengambil handuk terlebih dahulu setelah selesai Sean memakai seragam dan turun ke bawah buat sarapan

"Pagii paaa." Ucap sean sambil melangkah ke arah papanya

"Anak cowok baru bangun tadi malam begadang?." Tanya papanya kepada anaknya yang sekarang sudah duduk di hadapannya

"Engga dongg tidurnya jam 22.15." jawab Sean sambil memakan roti bakarnya

"Owalah, yaudah sarapan habis itu berangkat ke sekolah takut terlambat."

••••••••

Saat ini Sean sedang berjalan di koridor sendiri hingga Sean merasakan ada yang menepuk pundaknya saat menghadap ke orang itu ternyata itu Alvian

"Sendiri ajaa yann?." Tanya Alvian

"Ya sendiri lah yakali sama pacar, pacar aja ga punya gimana mau sama pacar."

"Gua kira berangkatnya sama yang punya sekolah ini."

"Yaa engga lah, dia musuh gua mana ada gua berangkat sama dia."

"Musuh apa pacar?." Goda Alvian kepada Sean yang sekarang pipinya sudah memerah

"Musuh, udah lah lama lo jalannya." Ucap Sean mempercepat jalannya

"Tunggu cokk." Mengejar Sean yang udah mendului dirinya

••••••••

Saat ini Revano ada di ruangannya sedang mengerjakan berkas-berkas kantor hingga ia teringat dengan Sean ia ingin mengirim pesan kepada Sean tetapi ia tidak punya nomornya jadinya ia bisa melihat Sean di layar komputer

"Vann." Panggil Revano

"Ada apa?." Stevan masuk ke dalam ruangan Revano lalu mendekat ke arah Revano

"Kau bisa mencari nomor ponsel Sean?."

Stevan mengangguk, "akan saya carikan nanti jika sudah saya kembali lagi kesini." Stevan keluar dari ruangan Revano

Revano menunggu nomor ponsel Sean dengan sabar sambil mengechek berkas-berkas hingga 1 menit Stevan kembali masuk ke dalam ruangan Revano lalu memberikan nomor ponsel Sean setelah itu Stevan kembali ke ruangannya

"Dapat juga nomornya." Gumam Revano

"Apakah aku harus mengirim pesan sekarang? Tidak-tidak pasti sekarang baby boy sedang belajar tunggu sampai istirahat saja." Revano meletakkan ponselnya di saku jasnya

_KRINGG_
_KRINGG_
_KRINGG_

Bel istirahat sudah berbunyi sekarang Sean beserta teman-temannya berbondong pergi ke kantin

"Yan, All lo pada mau beli apa biar gua sama dika yang pesan." Tanya hansel kepada Sean dan Alvian

"Gua ayam geprek level 5 sama es chocolate." Jawab Sean kepada hansel

Revano Punya Seann [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang