08

7 1 0
                                    

Kukuruyukk
Kukuruyukk
Kukuruyukk

Sean terbangun akibat suara ayam yang berkokok ia mengambil handuk lalu melangkah ke arah kamar mandi

"Eannn bangun dah pagii!." Ucap mamanya sambil mengetuk pintu kamar Sean

"Iyaa maa... eann lagi mandi." Ucapnya khas bangun tidur

"Nanti kalau dah selesai ganti baju lalu turun ke bawah yaa, udah ada yang nungguin jangan lama-lama." Mamanya kembali ke bawah buat melanjutkan masaknya

Sean mengerutkan keningnya, "siapa yang nungguin gua? Perasaan gua ga janjian deh sama temen gua." Berbicara sendiri

10 menit kemudian Sean sudah selesai mandi dan memakai baju seragam, "huftt hari ini gua udah mulai sekolah lagi."

Sean keluar dari kamar tak lupa menutup pintunya saat menuruni anak tangga ia melihat seorang pemuda berpakaian seperti bos perusahaan setelah dilihat-lihat itu ternyata Revano

"Siall kenapa dia sudah ada disini?." Gumam Sean sambil menatap pemuda itu

"Pagii boyy." Ucap Revano sambil tersenyum ia melangkah mendekat ke arah Sean

"Lu ngapain disini?."

"Saya mau berangkat bareng kamu boyy." Mengusap rambut Sean dengan lembut

"Untuk apa? Lagipula gua bisa berangkat sendiri naik motor." Ucapnya lalu duduk di kursi makan

"Jangan ngeyell nurut sama saya." Ujarnya dengan suara berat yang membuat Sean merinding

"Emang gua cowok apaan? Yang nurut sama lu dihh ogahh yak." Revano hanya tertawa melihat Sean yang mengomel

"Eann nih sarapan dulu oh yaa nak Vano udah sarapan belum?." Tanya mama Sean kepada Revano dengan baik

"Udah kok tan lagipula saya kesini cuma mau berangkat bareng eann ajaa." Ucapnya sambil tersenyum

"Owalahh mau nganterin eann, oh yaudah tante tinggal dulu yaa." Mamanya Sean pun pergi dari dapur membiarkan Revano dengan Sean berdua

Revano duduk di depan Sean sambil mengamati Sean makan, "sungguh cantikk." Ucapnya dengan lirih

Sean mendengar ucapan Revano ia pun menatap Revano dengan tatapan kesal, "gua ini laki-laki bukan perempuan jadi jangan muji gua cantikk!."

Revano hanya tersenyum, "kamu cantikk boyy."

"Ishh gua laki-laki nooo!!." Ucapnya dengan galak

Revano tertawa melihat wajah gemas Sean ia pun mencubit pipi Sean, "gemes bangett ingin saya happ rasanya."

Sean memukul lengan Revano, "kalau ngomong yang benerr gua hantam ya kauu."

Revano tersenyum ia mendekat ke arah Sean tepat berdiri di depan Sean, "kiss morning nya mana boyy?." Sambil menunjuk bibirnya sendiri

"Dihh apa-apaan kiss morning segala engga yaa."

"Ayoo boyy kan kamu sudah pernah."

Sean mengernyitkan alisnya, "kapan gua ciuman sama lu?."

"Pas di rumah sakit, ga inget?."

Sean mengingat-ingat apa yang terjadi saat dia di rumah sakit setelah ingat benar saja ia meminta untuk makan dari mulut Revano, "siall kenapa gua bisa lakuin ituu cokk?." Gumam Sean

"Jadii kiss morning nya, sayang." Menunjuk ke arah bibirnya sendiri

"Gua gamau dan stop panggil gua 'sayang' gua bukan pacar lu yaa."

"Sebentar lagi juga kamu bakalan jadi milikku boyy." Gumam Revano sambil menatap wajah cantik Sean

"Gu-gua berangkat sekolah dulu, byee." Sean melangkah keluar rumah meninggalkan Revano di dalam

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Revano Punya Seann [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang