22

2.3K 123 3
                                    

Bara dan Sania yang tiba-tiba mendapat telepon dari Ara dan diberitahu bahwa anak perempuan mereka mendapat perlakuan tidak baik langsung datang ke sekolah. Mereka berdua berjalan melewati siswi yang menatap bingung ke arah mereka.

"Ara, gimana keadaan Kayla?" Sania berlari ke arah Ara.

"Kayla drop, tan," lirih Ara. Perempuan itu berantakan sekali. Padahal jam pelajaran telah kembali dimulai sejak tiga puluh menit yang lalu, tapi Kevin, Dania , dan Rafi dengan setianya menunggu Kayla hingga sadar. Tapi gadis itu sampai sekarang belum menunjukkan tanda-tanda akan sadar, membuat orang-orang yang ada di sana bingung.

"Memang dia kenapa sih, nak? Kok bisa sampai drop gini?" Sania mengelus bahu Ara dengan lembut.

"Kay -" Saat ingin menjelaskan, tiba-tiba Rafi menyikut lengan Ara sehingga membuat perempuan itu diam.

"Kayla tadi pingsan di depan toilet, Tan," jawab Rafi. Laki-laki itu tidak mau membuat kedua orangtua Kayla sedih atau pun menjadi terpuruk kalau mereka mengetahui anaknya di-bully.

Pintu UKS yang semula tertutup kini terbuka dengan lebarnya membuat semua pandangan beralih menatap ke arah orang yang berada di balik pintu itu.

Dokter Syeila berdiri sambil membawa catatan di tangannya, "Ini orangtua Kayla?" tanya Dokter Syeila.

Bara dan Sania mengangguk. "Kami orangtuanya, Dok. Bagaimana keadaan putri kami?" tanya Sania harap-harap cemas.

"Begini, kondisi putri kalian sangat drop, saya tidak bisa melanjutkan tindak medis karena peralatan di sekolah hanya sejenis P3K dan oksigen. Sebaiknya Kayla saya beri rujukan untuk dibawa ke rumah sakit saja. Bagaimana?" tanya Dokter Syeila sopan.

Sania mengangguk. "Iya, Dok."

Kalian pada penasaran kan kenapa Rafi menolong Kayla? Padahal kemarin lelaki itu menganggu Kayla di depan gerbang?. Nah semenjak berita Alexa dan Kayla pacaran menyebar di sekolah, berita itu sampai ke telingga Rafi, Ia pun tidak menganggu Kayla lagi karna ia enggak mau ber-urusan sama Alexa, ia rasa sudah cukup menghianatin teman sekelasnya itu padahal dulu mereka dekat banget waktu kelas 1, Rafi  sendiri menganggap Alexa sebagai adik nya sendiri cuman karna cinta dia ke Audy begitu besar, dia tidak perduli kepada Alexa lagi dan mengangap Alexa sebagai saingan karna itu lah ia ingin menebus kesalahan yang ia perbuat. Oh iya Rafi juga adek kelasnya Kenzo mereka dulu pernah satu SMP tapi dia tidak tahu kalau Kayla adalah adik Kenzo karna Kenzo tidak pernah cerita tentang keluarganya, Rafi tahu kalau Kayla adik Kenzo karna dia sempat melihat Kayla dianter Kenzo ke sekolah dari situ Rafi mencari tahu sampai nge Dm Instargam Kenzo.

"Hai," tiba-tiba sebuah sapaan membuat Melody dan kedua temannya menoleh.

"Eh, Audy," sapa Melody balik dengan senyuman terpaksa.

"Kalian kenapa?" tanya Audy kepo. Satu lagi, Audy itu adalah teman Melody sejak kelas satu SMA. Mereka awalnya bersahabat baik tapi tiba-tiba orang yang disukai oleh Melody itu menyukai sahabatnya sendiri, siapa lagi yang dimaksud kalau bukan Alexa. Alexa adalah orang yang disukai Melody tapi dengan teganya Alexa menyukai sahabatnya yaitu Audy. Sejak saat itu, Melody hanya menganggap Audy musuhnya. Luarnya saja dia menganggap teman, tapi di dalam dia memusuhinya.

"Enggak apa-apa," jawab Melody.

"Muka lo kenapa, Dy? "tanya Melody bingung saat dia melihat Audy yang senyum-senyum sendiri sejak tadi.

"Ada deh," jawab Audy lalu cekikikan.

"Oh, lo main rahasia-rahasian nih sama gue?" tanya Melody dengan nada merajuk.
"Apaan deh, nanti kalau gue udah ketemu Rafi bakal gue jelasin," ucap Audy.
"Rafi?"
Audy mengangguk. Tapi ketiga gadis itu hanya mengangkat bahu mereka tak acuh kemudian terus memandangi samping lapangan yang ramai. Tatapan Audy terhenti di salah satu laki-laki yang tengah membopong tubuh seorang gadis. Tubuh Audy merasa menegang, pun jantunganya berpacu lebih cepat.
Rafi, batin Audy.

Possessive KetossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang