06

12 3 0
                                    

••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••••

Cempaka, blok 09

  Begitu Allboys sampai sudah terdapat banyak sekali laki laki yang berada di jalan itu. Mereka seperti menunggu kedatangan Allboys dan di sambut dengan tawa dan senyum licik.

"Monyet mana yang gampang percaya berita orang?" Tanya Samudra memarkirkan motornya di tepi

Genta, pimpinan dari geng motor bernama Garboy tepatnya salah satu geng yang dari awal terbentuknya Allboys tidak disukai. Mereka selalu berusaha menyeimbangi gengnya dengan geng Allboys.

"Maksud lo apa?!" Genta tidak terima

"Bener kan?" Kata Agras

"Bac*t, serang!" Tanpa aba aba Genta langsung menyuruh Garboy menyerang Allboys, seketika mereka tersentak begitu banyak suruhan Garboy yang hanya melawan 6 orang. Sedangkan lawannya berpuluh puluh.

Genta tertawa licik, kala hampir semua Allboys babak belur. Dia tidak berani turun karena dia pasti akan kalah, maka dari itu ia selalu bersembunyi dibalik kata 'banyak suruhan'.

"PENGECUT LO GEBOYS!" Teriak Gerald

"Hahaha, bilang aja Lo gak bisa!" Kata Genta menyaksikan Gerald yang punggung belakang nya sudah di tendang

Ada Kalandra yang setengah tumbang karena dari awal ia terlebih dahulu di serang, bagian kepalanya yang sempat terbentur dan badannya yang terseret ke aspal.

Ada juga Rangga yang tangannya di silang ke belakang membuat nya susah untuk memukul pihak lawan, tapi bukan Allboys namanya jika tidak saling membantu.

"AGRAS DI BELAKANG LO!" Arhan berteriak kala sebuah batu besar yang akan di layangkan Genta kepada Agras, kala itu semua sontak terbelalak kaget bahkan perkelahian sempat terhenti.

Detik berikutnya, tidak terjadi apapun. Agras sempat memejamkan matanya untuk menikmati rasa sakit yang akan menembus kepalanya. Tapi tidak, hanya ada angin yang lewat sebelum kemudian..

Dorr..

Sebuah pelur* senapan angin tepat mendarat di kaki kiri Genta, batu yang tadi harusnya mengenai Agras kini terjatuh begitu saja berbarengan dengan Genta sendiri.

"Bajing*n kayak lo semua, pengecut. Berani beraninya keroyokan!" Teriak Jesicca

"Pergi lo semua!" Teriak Azamel

Flashback:

"Yu balik, laper nih." Kata Natasha

Iskaya menganggukkan kepalanya. "Anter dulu yu ke blok delapan,"

"Mau ngapain?" Tanya Cleya

"Gue beli seafood lewat jastip, tapi tadi gak sempet di bawa ke markas dititip in ke tukang nasgor disana." Kata Iskaya

Juavlyn menggelengkan kepalanya sambil menunjuk Iskaya. "Parah Lo ah gak ngajak ngajak,"

"Gue beli banyak buat kita."

"Nah gitu dong, baru aja mau ikutan ngeledek!" Kata Azamel tersenyum tanpa dosa

"Udah ayo keburu makin sore nanti basi," kata Jesicca

"Gue sama Natasha duluan aja ke markas gimana?" Tanya Juavlyn

"Yauda gih,"

"Yauda bye.."

   Tersisa Jesicca, Cleya, Iskaya dan Azamel mereka berempat segera melajukan mobilnya ke blok no 08 itu yang berada di jalan cempaka.

"Lo pada tau gak?" Tanya Jessica

"Apa?"

"Gue baru beli senapan, 3M satu peluru." Kata Jesicca memperlihatkan benda itu

"Tumben?"

"Gue mau nyoba buat belajar nembak lagi, udah lama kan." Jesicca mengotak Atik pist*l itu

"Kata gue Lo cocoknya di panah tau Jes," Cleya memberi saran

"Sama gue Jes yu?" Ajak Azamel

"Gue pengen nyoba deh, tapi masih ragu." Ucap Iskaya

"Udah lo di motor aja udah keren, kalo nambah ke yang lain ntar lupa berabe. Pikunan gitu!" Kata Azamel blak blakan

"Parah ni, diapain ni anak Is?" Tanya Jessica

"Just kidding, girl!" Azamel tampak panik

Kemudian mereka berempat tertawa, sesampai nya di warung itu Jesicca turun terlebih dahulu. Ia melihat sebuah pedagang es krim lalu menghampirinya.

"Pak, coklat satu ya."

"Iya sebentar ya neng,"

Sambil menunggu es krim itu selesai, Jesicca membuka ponselnya dan membuka sosmednya. Selang beberapa menit mulai ada suara suara aneh yang berada di blok 09 tepatnya disamping lapangan. Jalan kosong!

"Ada yang di bully kah?" Gumam Jesicca

"Jes!" Teriak Azamel

Bukannya menghampiri Azamel Cleya dan Iskaya, Jesicca justru berlari menghampiri suara itu. Membuat mereka bingung dan akhirnya memilih mengikuti kemana Jesicca lari.

Krekk...

Bugh...

Jesicca memelankan larinya saat suara itu makin jelas terdengar, ia ber instruksi agar temannya yang lain diam. Jesicca diam lalu memahami bagian mana yang salah, setelah melihat satu diantara mereka. Jesicca mulai mengeluarkan pist*lnya.

Dor?!! Ciee yang kangen, maaf ya sibuk sekola ga sempet tapi di sempetin kok😘🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dor?!! Ciee yang kangen, maaf ya sibuk sekola ga sempet tapi di sempetin kok😘🤍

Vote sama komennya biar semangat atuh aku nya🤍

Papai👋🏻

Force Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang