Aroma bak kayu basah setelah hujan menginvasi paviliun yang terletak tidak jauh dari rumah seni Madame. Jaehyun langsung dibuat terpana ketika melihat banyak pernak-pernik berkilau saat memasuki tempat singgah sang Angel. Lelampu gantung, tirai akrilik, beberapa alat musik, tumpukan berlian dan pakaian mewah menghias ruangan yang lebih dari cukup untuk ditempati seorang diri "Bolehkah aku masuk?"
Suara tawa tak bisa dipendam ketika melihat tubuh kecil si aktor tersentak kaget. Dengan langkah ringan Jaehyun menghampiri Taeyong yang saat ini tengah berbaring di atas ranjang, memunggunginya "Angel" Belum sempat ia menyingkap kelambu menjuntai, sosok omega itu justru berlari menjauh dan berhenti di hadapan sebuah cermin
"Bolehkah aku masuk? Bolehkah aku berdiam diri di sini, bersamamu, sebentar saja. Bolehkah? Bolehkah? Bolehkah? Cepat beri izinmu, kumohon, jangan buat diriku menunggu lebih lama lagi""Silahkan, yang mulia" Taeyong menggulirkan bola mata untuk menatap rupa sang raja dari pantulan cermin. Semburat merah muncul begitu saja tanpa peringatan "Ini pertama kali bagiku melihat kehadiran yang mulia di rumah seni Madame. Bagaimana pertunjukan kami malam ini, apakah anda bersedia memberi nilai?"
"Jika tidak jatuh hati, lantas mengapa aku harus susah payah meminta izin Madame untuk berjumpa denganmu?" Jaehyun kembali mendekat, namun lagi dan lagi teman bicaranya berusaha menciptakan jarak "Kau sudah mempersilahkan masuk tetapi mengapa terus mengindar? Apa eksistensiku mengganggu? Atau mungkin kau takut denganku?"
Taeyong membuang muka saat mendapati kedua lengan sang raja membelenggunya, akan tetapi sudut matanya tak ikut mengelak "Yang mulia raja. Aku menggunakan tubuh untuk menggerakan seni. Bukan menggunakan seni untuk menggerakan tubuh"
Dahi Jaehyun sontak mengernyit setelah mendengar perumpamaan yang asing di telinganya. Kemudian rasa penasaran semakin menggebu ketika si tuan rumah menariknya ke arah jendela "Lihatlah mereka...." Tak ada yang bisa ia lakukan selain mengikuti arah tunjuk. Dilihatnya seorang wanita penghibur tengah menari di sisi tuan-tuan yang asyik menjamahnya"Jika engkau hanya memiliki niat untuk menjamahku seperti para bangsawan di seberang sana, maka yang mulia datang ke tempat yang salah" Angel menumpu dagunya pada bahu lapang Jaehyun, kedua tangannya bergerilya menyentuh tubuh lelaki terhormat tersebut tanpa hormat "Jika kau hendak menuntaskan hasratmu sebagai seorang alpha dan mengosongkan testismu, pergilah ke rumah bordil bukan ke rumah seni!"
Alpha menahan erangan kala jari-jemari si omega mulai membelai dada, tengkuk hingga lancang naik ke bibirnya "Aku tidak berminat menginjakkan kaki di rumah bordil. Aku menginginkan seseorang bak malaikat sempurna yang terjatuh dari kahyangan. Hanya sang Angel yang berhasil memikatku" Ia berbalik, menemukan lelaki cantik itu tengah tersenyum lebar seraya menajamkan sudut pada kedua mata
"Bahkan jikalau aku diberi kesempatan memilih semua bintang yang ada di langit malam, aku akan tetap memilihmu. Lantas, bagaimana caranya agar kau menjadi milikku?"
"Menjadi penyokong dana? Akan kuberikan seluruh harta pribadiku apabila itu yang kau dambakan. Namun dengan satu syarat" Jaehyun mencekal rahang Taeyong kemudian berbisik nan bertitah "Aku tidak sudi berbagi, karena sesuatu yang telah menjadi milikku bersifat mutlak. Saat aku menjadi penyokong dana untuk rumah seni Madame, maka di detik yang sama kau juga harus menjadi omegaku!"
Wajah terangkat paksa tak menghentikan Taeyong untuk terkekeh sarkas "Cara kerja dunia di bawah kakimu berbeda dengan caraku. Sampai ajal menjemput sekalipun diriku adalah milikku, tubuhku adalah milikku dan jiwaku adalah milikku" Ia balas mencekik leher Jaehyun seraya mempertahankan senyum khasnya
"Satu-satunya cara untuk membuat malaikat luluh adalah dengan menyentuh hatinya lalu mencintainya seolah tak ada lagi hari esok. Lakukanlah. Lakukan hal yang tak pernah sanggup kau lakukan sampai-sampai dunia di genggamanmu berani mencela""Mana mungkin dunia berani mencela pemimpin sepertiku, Angel" Keangkuhan sang raja membuat cengkraman Taeyong semakin menguat. Sukses membuat lelaki yang jauh lebih besar darinya terbatuk namun sialnya tetap mempertahankan ekspresi meninggi "Akan ku lakukan segalanya demi meraihmu"
Omega itu membawa sang alpha mendekat, menyisakan sedikit celah yang membuat keduanya tampak begitu intim "Asal kau tahu, tuan besar. Sangat sulit membuatku jatuh cinta karena aku istimewa dan menetapkan kriteria luar biasa. Pun sejak lahir sampai detik ini, satu-satunya yang berhasil merebut hatiku hanyalah seni""Kalau begitu bersiaplah menempatkan seni yang paling kau cintai di posisi kedua. Karena seorang raja akan selalu menjadi nomor satu di mana pun dia berada"
KAMU SEDANG MEMBACA
Teratai Malam -Jaeyong-
Romance[ABO | Romance | Classical] Dia berkilau, cantik dan berlenggak-lenggok menghasut. Tampak bagai bunga mekar di malam hari yang memuat racun Aku jatuh hati kepadanya, kepada Angel sang aktor tersohor dari Rumah Seni Madame. Aku sadar bila cintaku mel...