1. Yang Mulia Raja dan Sang Permaisuri

553 125 14
                                    

"Maafkan kelancangan hamba, namun saat ini permaisuri sedang dalam kondisi kurang baik. Untuk sementara waktu beliau tidak ingin dikunjungi oleh siapapun"


Jaehyun memejamkan mata seraya menghela napas dalam-dalam agar amarahnya tidak meledak. Setelah menghadap kepada para menteri serta jajaran petinggi kerajaan, kini dirinya harus menyelesaikan suatu persoalan dengan sang permaisuri yang selalu beralasan ketika hendak ditemui "Siapapun? Apa yang kau maksud, aku adalah suaminya"


"Menyingkir!" Kesabarannya menipis, tanpa permisi Jaehyun menerobos masuk ke dalam istana harem. Seketika dayang-dayang, kasim, dan para penjaga berusaha menghadang agar ia gagal mencapai menara utama. Namun apa daya, kekuatan alpha pemimpin itu berada di atas rata-rata


Langkah besar dan tergesa dibawanya menuju sebuah ruang megah yang terletak di bagian teratas. Di mana hanya orang-orang terpercaya kesayangan permaisuri yang dapat keluar masuk sesuka hati "Semuanya, keluarlah tanpa terkecuali. Aku ingin menghabiskan malam bersama suamiku"


"KELUAR!" Jaehyun bisa melihat raut terkejut meski sesaat. Suaminya, seorang omega superior yang menduduki singgasana bersamanya, merupakan sosok yang tidak bisa digambarkan oleh kata-kata. Selama dua tahun menjalani kehidupan pernikahan, Jaehyun selalu merasa bahwa sang permaisuri masih belum menerima keluarga kerajaan seutuhnya


"Hal penting apa yang ingin kau bicarakan sampai-sampai membuat keributan di malam hari seperti ini, matahari Aradhya?"

"Hal penting apa yang ingin kau bicarakan sampai-sampai membuat keributan di malam hari seperti ini, matahari Aradhya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sang permaisuri mengalihkan pandangan dari buku kemudian menatap lawan bicara lewat pantulan cermin. Dengan wajah datar ia bersikap tegas di hadapan sang raja "Aku yakin jika pelayanku sudah menyampaikan pesan sesuai perintah. Ku harap yang mulia bisa mengerti dan segera angkat kaki dari kamarku dengan kepala dingin. Selamat malam"


"Tidak. Hari ini aku takkan melepasmu walau kau menangis darah sekalipun" Jaehyun bersedekap dada sembari memperhatikan Ten yang lebih mengutamakan bacaannya "Dua tahun, aku berusaha memberi pengertian, waktu dan ruang. Aku melakukan segala yang ku bisa demi membantumu, agar kau bisa beradaptasi perlahan"


Jaehyun tahu benar bahwa pernikahan bangsawan tanpa dilandasi cinta hanya akan menjadi sebuah hubungan yang terus berlanjut demi mempertahankan kekuasaan "Hari ini aku kembali didesak oleh para menteri dan pejabat kerajaan. Mereka menceramahiku habis-habisan sejak matahari terbit hingga terbenam"


"Kau pasti tahu benar apa yang mereka bicarakan" Sang raja lagi dan lagi menghela napas jenuh. Melihat bagaimana Ten menunjukkan raut wajah kosong membuatnya frustasi setengah mati "Penerus. Mereka menginginkan penerus dari kita berdua, Ten"


"Berulang kali ku katakan bahwa aku membutuhkan waktu lebih untuk mempersiapkan kehamilan. Bersabarlah sedikit lagi" Ten mengerti jika Jaehyun mengalami kesulitan setiap kali harus bertemu orang-orang pemerintahan. Namun begitupula dengan dirinya, bahkan ia ditahap muak saat mendengar kata hamil


Teratai Malam -Jaeyong-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang