Bab 4

4 1 0
                                        

Nayandra, sebagai Ketua Tim Medis, dirinya berjalan masuk ke dalam klinik yang cukup besar.

Hm, sudah seperti ruangan di rumah sakit saja.

"Bang, jangan dulu ngontrol dong, lagi repot." Adisty mengeluh, ia takut Nayandra menila kinerja timnya yang saat ini tengah down karena banyak sekali mahasiswa dan mahasiswi yang collapse.

"Hahaha santai kali, Dis. Ladisa mana?" tanya Nayandra.

Adisty menggeleng pelan. "Sama Gara? Ngambil oksigen kayanya," jawabnya tak yakin.

"Bianca?" tanya Nayandra membuat Adisty mengerutkan keningnya.

"Hah?"

Adisty terdiam dua detik, kemudian tersedar. "Ohhh? Di ujung, Bang."

Nayandra mengangguk kemudian pergi ke pojok ruangan, di mana Bianca berada.

Dapat ia lihat dengan jelas, Bianca tengah tertidur pulas. Ternyata, bukan hanya kaki yang terluka, siku tangan kanannya pun ikut luka.

Nayandra mengambil kursi dan duduk di samping bed Bianca. Setelah itu dirinya merogoh handphone dan segera mengirimkan pesan pada Januari.

[Si Janu]

Jan, gue kaga bisa ke tempat lo (11.28)

Knp? (11.29)

Rapat sampe sore (11.29)

Ah pea lu (11.29)
So penting (11.29)

Yaelah monyet. Emang penting (11.29)

Yaudah lah, gue aja yang ngerecokin lu di himpunan (11.29)

Ok wkwk (11.30)

"Kak?" lirih Bianca yang ternyata sudah bangun. Gadis itu menatap Nayandra dengan tatapan bingung. "Ngapain deh?" tanyanya.

"Oh. Gue abis ngecek keadaan lo. Demam, ya? Mau pulang aja ga?"

Bianca menggeleng. "Kak Gara ngelarang gue pulang, katanya tunggu sekali lagi minum obat nanti jam dua," kata Bianca.

"Good. Udah makan?" tanya Nayandra.

"Belom."

"Gue panggil konsumsi dulu, ya."

"Thanks."

Nayandra bergegas keluar, ia memanggil seksi konsumsi untuk memberikan makan siang pada mahasiswa dan mahasiswi yang berada di klinik.

"Cateringnya belom dateng sih, Kak. Nanti kalo udah, langsung dibawain sama runner ke sana," ucap Dea sebagai penanggung jawab seksi konsumsi.

"Oke, De. Thanks ya," ucap Nayandra kemudian pergi dari sana.

•••

Acara di aula berlangsung begitu seru, maklum, mahasiswa baru diajak bermain game oleh para panitia.

"Yang salah, nanti ke depan, terus minta foto bareng sama kating, ya."

"Huuuuu ...."

"Okey, kalo aku bilang 1, kalian berarti angkat berapa jari?" tanya pembawa acara, Meli.

"Tigaaaa!!!"

"Kalo aku bilang 3?"

"Duaaaa!!!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Red Flag; The BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang