Pairing : Reo and Reader
Rate : -
Genre : angst
"Selamat atas grand opening perusahaan cabang anda, Mikage-san,"
Reo tersenyum, membalas jabatan tangan koleganya itu.
"Terima kasih juga karena sudah menghadiri acara kecil-kecilan ini, Matsuhito-san,"
Aula hotel mewah itu dipenuhi oleh para pebisnis kalangan atas. Suara percakapan bisnis terdengar disana-sini diiringi suara musik jazz lembut yang dimainkan oleh band yang diundang. Reo menggoyangkan gelas wine nya pelan, matanya menelusuri seisi ruangan. Mencari seseorang.
"Permisi tuan,"
Reo menoleh, melihat seorang pelayan yang baru saja memanggilnya. Pelayan itu memegang nampan emas dengan surat diatasnya.
"Ada yang menitipkan surat untuk anda, sang pengirim berharap agar bisa langsung dibaca,"
Reo mengernyit bingung, namun tetap mengambil surat tersebut. Ia membuka dan membaca isinya. Sesaat kemudian sebuah senyum terbit di wajahnya. Reo melipat surat itu, menaruhnya ke dalam saku. Setelah itu ia menaruh gelas wine nya di atas meja dan berjalan menuju papanya yang sedang mengobrol dengan salah satu kolega. Ia berbisik pelan.
"Pa, aku ke toilet sebentar,"
Papanya langsung mengangguk. Reo bergegas pergi dari aula hotel yang berisik itu. Tentu saja ia tidak pergi ke toilet, melainkan ke taman belakang hotel tersebut. Ia dapat melihat seorang gadis dengan dress biru muda selutut yang sedang duduk di kursi taman. Gadis itu menyadari kedatangan Reo, lalu melambaikan tangannya.
"Kenapa harus disini? Sekarang udaranya dingin," ucap Reo sambil melepas blazernya, memakaikannya ke gadis tersebut.
"Soalnya disini sepi, tidak ada yang melihat, kan?" tukas (Name) sambil bersandar di bahu Reo. Reo tersenyum lembut, lalu mendekap gadis itu dengan penuh kasih. Tangannya mengelus rambut sang gadis yang dibiarkan terurai.
"Selamat atas pembukaan perusahaan cabangmu yang ke 98, Reo. Setelah ini, kalian akan fokus ke produksi kereta api cepat, kan?"
"(Name), jangan membahas hal seperti itu sekarang, lebih baik kita membicarakan hal lain,"
"Oh ya? Hal lain seperti apa?"
"Tentangmu, tentang aku, atau tentang kita,"
(Name) tertawa geli, Reo memang selalu seperti itu. Ketika mereka menghabiskan waktu berdua, Reo selalu melarang (Name) membicarakan sesuatu yang berhubungan dengan bisnis keluarga mereka. Reo akan lebih senang jika (Name) menceritakan hal-hal remeh dalam kesehariannya.
Mereka sudah berhubungan selama 2 tahun lebih, Reo dan (Name). Mereka sengaja menyembunyikan hubungan mereka ke semua orang, karena mereka tahu kalau itu akan berdampak pada citra masing-masing perusahaan keluarga mereka.
Reo baru menyadari kalau ternyata (Name) mengeratkan pelukannya pada lengan Reo. Reo menoleh, mengusap pipi (Name).
"Hei, ada apa? Kau kedinginan?" tanya Reo khawatir. (Name) menggeleng, ia semakin mendekat ke Reo. Reo jadi bingung, tidak biasanya (Name) menjadi manja tanpa alasan seperti ini.
Reo membelai lembut rambut sang gadis. Reo maklum, pasti ada beberapa masalah yang tidak bisa diceritakan. Tak perlu waktu lama sampai akhirnya Reo menyadari bahwa lengannya basah karena air mata (Name).
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗚𝘂𝗹𝗮𝗹𝗶 (𝗕𝗹𝘂𝗲 𝗟𝗼𝗰𝗸 𝗢𝗻𝗲𝘀𝗵𝗼𝘁)
FanfictionKumpulan oneshot (cerita pendek) dari anime Blue Lock! Fanfitction original by : Nirmala Zhafira Credit : Muneyuki Kaneshiro and Yusuke Nomura