An Elf and The Butterflies (Nanase Nijiro)

265 30 3
                                    

Pairing : Nanase Nijiro

Rate : -

Genre : romance, fantasy, fairy tale

Pagi yang cerah, sangat membantu memperbaiki mood bagi orang orang yang harus bekerja. Tapi berbeda dengan seorang laki-laki yang kini sedang menyusun buku di rak. Mau badai sekalipun, sepertinya moodnya akan selalu membaik.

Pria bernama lengkap Nanase Nijiro itu adalah seorang pekerja baru di perpustakaan kotanya. Ia senang dengan pekerjaannya, karena sejatinya baginya buku adalah dunianya. Seorang lelaki paruh baya datang mendekatinya, membuat Nanase berhenti sejenak. Lelaki itu adalah Mochizuki-san, kepala perpustakaan.

"Selamat pagi, Nanase, seperti biasa hari ini kau tetap semangat ya," sapanya. Nanase tersenyum.

"Selamat pagi, Mochizuki-san! Hehehe, saya memang sangat bersemangat hari ini. Soalnya hari ini adalah giliran saya untuk membacakan cerita ke anak-anak!" Balas Nanase. Mochizuki-san terkekeh pelan.

"Begitu ya, jadi ini hari pertamamu untuk bercerita. Kalau bisa, pilihlah buku yang menarik dan mengandung pesan moral ya,"

"Baik!"

"Bagus, kalau begitu aku ke belakang dulu,"

Mochizuki-san melangkah meninggalkan Nanase. Nanase segera melanjutkan pekerjaannya. Meski ia diam, tapi di dalam otaknya sangat berisik sekarang. Ia sedang berpikir, buku apa yang cocok untuk dibacakan nanti?

'Apa putri duyung saja ya? Ah tidak tidak, itu sudah sering dibacakan. Atau putri salju? Eh, tidak ada pesan moralnya dong,' begitulah isi pikiran Nanase.

Saat ia sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba sebuah buku terjatuh dari rak. Nanase terlonjak kaget, ia segera melangkah untuk mengambil buku tersebut. Buku itu terlihat tua dan sudah berdebu, sepertinya sudah lama tidak dibaca. Nanase mengelap buku tersebut dengan kain yang dibawanya, sehingga terlihat jelas judul buku tersebut.

An Elf and The Butterflies

"Wah, aku tidak pernah melihat buku ini," gumam Nanase. Tangannya kemudian membuka buku tersebut. Ternyata itu buku bergambar. Nanase mencermati cerita buku itu, setelah sampai di halaman terakhir, matanya berbinar.

"Ya ampun, ini cocok sekali untuk kubacakan ke anak-anak!" Ujarnya senang.

Nanase menaruh buku itu di troli buku yang ia bawa. Sekarang, ia tinggal menunggu waktu sampai siang nanti. Agar bisa segera menceritakan kisah buku itu kepada anak-anak yang datang.

***

"Wahh, kakak tampan sekali!"

"Apakah kakak yang akan membacakan buku hari ini?"

"Kakak! Buku apa yang akan kakak baca?"

Nanase tertawa kecil mendengar celotehan anak-anak itu. Pada dasarnya ia memang menyukai anak-anak. Ia lalu duduk di sebuah bantalan empuk, tepat di tengah ruangan. Anak-anak itu pun dengan segera duduk mengitarinya. Mereka mengambil posisi paling nyaman untuk menyimak dongeng.

"Baik, apakah kalian sudah siap?" Tanya Nanase.

"Siap!!!" Sahut anak-anak tersebut.

Nanase tersenyum, lalu perlahan membuka buku yang telah ia bawa.

"Cerita hari ini berjudul seorang elf dan para kupu-kupu,"

Halaman dibalik, menampilkan seorang gadis elf yang berambut putih panjang dan bermata heterochmia, mata kanannya berwarna biru dan mata kirinya berwarna hijau.

𝗚𝘂𝗹𝗮𝗹𝗶 (𝗕𝗹𝘂𝗲 𝗟𝗼𝗰𝗸 𝗢𝗻𝗲𝘀𝗵𝗼𝘁)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang