Taruhan (Kaiser Michael)

209 36 1
                                    

Pairing : Kaiser and Reader

Rate : -

Genre : romance

Req by Ciay_2202

"Kau sudah selesai?"

"Tinggal dirapikan,"

Dua siswa tampak duduk bersebelahan di salah satu meja perpustakaan. Sang wanita masih sibuk di depan laptopnya, sedangkan yang lelaki kini memainkan hapenya. Sudah selesai dengan bagian tugas kelompoknya.

"Yosh, selesai,"

(Name) meregangkan otot lehernya, lalu menutup laptopnya setelah menyimpan file tersebut. Kaiser menyimpan hapenya, menguap.

"Mau cari makan? Aku lapar," tawar Kaiser. (Name) tersenyum mengejek sambil menyimpan laptopnya ke dalam tote bag miliknya.

"Kau tidak punya seseorang untuk diajak makan bersama, ya?" ejek (Name). Kaiser mendengus.

"Seperti kau punya saja," balas Kaiser.

"Mau bagaimana lagi? Tidak ada laki-laki yang sesuai dengan tipeku di sekolah ini," tukas (Name).

"Heh, selera ketua klub jurnalistik ini pasti tinggi sekali," sarkas Kaiser.

"Aku tidak mau mendengar itu dari kapten tim sepak bola yang selalu menolak setiap pernyataan cinta yang datang kepadanya," balas (Name).

Sungguh, sebenarnya apa yang dipikirkan guru IPA mereka saat menyatukan mereka berdua dalam satu kelompok? Kedua insan itu benar-benar merasa tidak cocok untuk satu sama lain.

"Susah sekali mencari seseorang yang sesuai untukku di sekolah ini," ujar Kaiser. (Name) mengangkat salah satu alisnya, barusan itu ia tidak salah dengar? Bagaimana bisa Kaiser mengatakan hal semacam itu dengan nada datar?

"Nada bicaramu itu, kau narsistik ya?"

"Aku berbicara sesuai kenyataan,"

(Name) menelan kuat rasa geli yang tiba-tiba muncul. Memang benar, ia sama sekali tidak akan bisa cocok dengan lelaki narsistik seperti Kaiser.

"Hei, aku jadi kepikiran satu ide menarik," gumam Kaiser. (Name) menoleh sedikit, sejujurnya ia sama sekali tidak tertarik.

"Bagaimana kalau kita taruhan?"

***

"(Surname)-san! Ada yang mencarimu!"

(Name) mengangkat kepalanya sejenak dari komputer, ia lalu ber-oh pendek melihat orang yang dimaksud. Dengan segera ia bangkit dari kursinya, lalu menghampiri orang tersebut.

"Mihya? Tumben sekali kau mengunjungi ruang klubku seperti ini?" sapa (Name) dengan senyuman manisnya.

"Haha, aku hanya ingin melihat pacarku sebelum mulai latihan," balas Kaiser sambil ikut tersenyum. Beberapa orang tertegun melihat mereka, tidak menyangka kalau mereka berpacaran.

"Hahaha, ya ampun, kau manis sekali," tawa (Name).

'Geli, geli, geli,' batin mereka berdua.

"Nanti kau akan pulang bersamaku kan?"

"Tentu saja! Aku akan menunggumu di gerbang,"

"Baiklah, kalau begitu sampai jumpa nanti, (Name),"

"Iya, sampai jumpa, Mihya!"

Begitu Kaiser pergi, segera saja (Name) dikerubungi oleh teman-teman satu klubnya.

"(Surname)-san, kau berpacaran dengan Kaiser? Sejak kapan?" tanya Yona.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗚𝘂𝗹𝗮𝗹𝗶 (𝗕𝗹𝘂𝗲 𝗟𝗼𝗰𝗸 𝗢𝗻𝗲𝘀𝗵𝗼𝘁)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang