(Mature Scene 21+ ) Sudah disensor untuk versi wattpad, but still mengandung adegan dewasa ya, khusus untuk pembaca 21+ saja.
...
Saat mereka berdua menyelesaikan makan siang, pria itu meraih tas kerjanya lalu meraih tangan Daphne. Jari-jari mereka saling terjalin erat dan mereka tampak seperti pasangan lainnya di resor tersebut. Pria itu lalu membawanya kembali ke area konvensi dan pertemuan.
Bellagio adalah tempat yang sangat besar dan selalu ramai dipenuhi oleh orang-orang. Itu berarti peluang untuk mendapatkan privasi sangatlah kecil. Mereka lalu menuju ke ruangan pameran yang dipenuhi oleh vendor-vendor yang sedang menawarkan berbagai macam produk – mulai dari perangkat lunak untuk perpajakan, software-software untuk berbagai industri, peralatan dapur, perlengkapan dapur hingga peralatan rumah tangga lainnya.
Garreth lalu membawa Daphne ke bagian belakang aula dan saat tidak ada yang melihat, mereka kemudian menyelinap cepat melewati salah satu pintu samping menuju ke koridor yang sepi. Lalu pria itu menariknya agar menyusuri lorong suram itu dengan langkah cepat sampai mereka menemukan satu pintu yang mengarah ke dalam sebuah ruangan kecil yang agak pengap dan temaram. Memastikan tidak ada orang, pria itu lalu menarik Daphne masuk dan menutup pintunya dengan cepat.
Garreth menjatuhkan tas kerjanya begitu saja ke lantai lalu meraih Daphne dan menariknya mendekat. Pria itu langsung melumat bibirnya keras dan menciumnya dengan nafsu yang tidak ditahan. Tangan-tangan besar pria itu menangkup kedua bokong padat Daphne dan pria itu mulai mendesak hingga punggung Daphne menekan dinding dingin yang keras.
Daphne tidak diam begitu saja. Ia meraih ikat pinggang pria itu dan tak lama, celana dan boxer pria itu telah turun hingga ke lutut dan ia bisa dengan bebas menyentuh pria itu.
Ia melenguh keras saat akhirnya pria itu menyatukan tubuh mereka. Ia begitu basah karena gairah yang tiba-tiba menyerbunya, karena spontanitas pria itu dan hasrat terasa menggelora di dalam diri Daphne.
"Aku memikirkanmu sepanjang pagi ini, Daphne," bisik pria itu serak di telinga Daphne.
"Diamlah," ucap Daphne setengan mengerang. "Just fuck me."
Dan pria itu melakukannya, tanpa ditahan-tahan dan mengirimkan mereka berdua untuk meraih puncak kenikmatan.
"Ohh!"
Mereka kemudian tetap mempertahankan posisi seperti itu, saling memeluk dengan tubuh Daphne terperangkap di antara dinding dan tubuh keras pria itu. Napas mereka berdua terdengar memenuhi ruangan kecil itu, panas dan cepat. Setelah beberapa saat, barulah ia melepaskan kaki-kakinya dari tubuh Garreth dan pria itu membantunya berdiri dan menyeimbangkan diri.
Mereka saling menatap sesaat, dengan gairah melumuri kedua mata mereka. Lalu mengingat di mana mereka berada, Daphne dengan cepat membantu pria itu membersihkan dan merapikan pakaiannya. Setelah itu ia bergegas merapikan dirinya sendiri.
Pria itu sepertinya benar-benar tidak bisa melepaskan tatapannya dari Daphne. Tersenyum kecil, ia lalu menarik pria itu mendekat dan menciumnya. Ciuman mereka lembut dan pelan. Juga dalam.
"Kau memikirkanku sepanjang pagi ini?" bisik Daphne saat menjauhkan bibirnya.
Pria itu mengangguk.
"Oke, sekarang kau bisa memikiranku sepanjang siang." Daphne lalu mengedip dan kemudian mendorong pria itu menjauh. Pria itu masih berdiri terpaku, tampak linglung.
"Uh... ada..." Pria itu sepertinya masih sulit untuk berpikir jernih. "Uh... makan malam jam 6.30, setelah itu kau bisa memikirkan apa yang ingin kau lakukan."
Garreth lalu memungut tasnya dan berjalan untuk membuka pintu. Mereka berdua lalu menyelinap keluar dan merasa lega karena sepertinya tidak ada siapapun di sana. Mereka kemudian tertawa kecil di antara rasa gugup dan malu sambil berjalan kembali ke dalam aula.
Tak lama setelahnya, pria itu sudah kembali ke ruang pertemuan dan Daphne merasa sedikit lebih baik.
Seks mereka tadi adalah sesuatu yang lebih cocok untuknya. Berlangsung cepat dan liar. Tak banyak emosi di dalamnya. Pria itu memanfaatkanya dan menggunakan tubuhnya sesukanya, menuntaskan nafsunya dengan memanfaatkan tubuh Daphne dan itu tidak masalah. Karena memang untuk itulah ia dibayar, bukan?
Tapi ada bagian kecil dalam pikirannya yang tidak bisa diabaikan tak peduli seberapa keras ia berusaha mengabaikannya. Bahwa Daphne senang ketika menyadari bahwa pria itu sangat menginginkannya. Bahwa pria itu tidak bisa mengontrol dirinya dan butuh untuk berada dalam diri Daphne. Itu semuanya membuat Daphne merasa seksi dengan cara yang tidak pernah sekalipun ia rasakan pada klien-kliennya yang lain.
Dan itu juga menyalakan gairah dalam dirinya, mengetahui betapa pria itu sangat menginginkannya. Dan hal itu membuat Daphne takut.
____
Happy reading, semoga suka.
Untuk cerita yang lebih detail dan hot, ada di versi berbayar ya. Silakan ke Karyakarsa atau Playstore - sudah tamat di Karyakarsa dan tersedia di Playstore.
Untuk playstore, search dengan kata kunci : carmen labohemian paid
Luv,
Carmen
KAMU SEDANG MEMBACA
The Billionaire's Paid Mistress - Kekasih Pengganti Sang Taipan
RomanceAdult Romance 21+ Kisah sang taipan dan sang wanita panggilan