[END]BL-Setelah lelaki kecil malang itu terpaksa menikah dengan lelaki jahat

Bab 36

*****

Tangan ramping pemuda itu saling berpegangan tangan, dan dia dipeluk oleh Fu Si'an.

Awalnya ini adalah isyarat pelukan. Punggung menempel di dada, detak jantung bisa tersambung, dan tubuh kurus terisi penuh dalam pelukan.

Tapi perasaan Fu Si'an samar-samar.

Ini lebih seperti memeluk segenggam awan atau kupu-kupu.

Bobotnya yang tipis terasa kosong dan ringan di pelukan.

Nampaknya dengan sedikit tenaga, ia akan berhamburan seperti bunga cermin di dalam air.

Orang dalam pelukannya masih gemetar, meringkuk, dan terlihat sedih.

Fu Si'an bisa merasakan tangan Shu Baiqiu yang dipegangnya masih terkepal dari waktu ke waktu. Terlihat jelas tubuh pemuda itu gemetar hingga kehilangan seluruh tenaganya.

Shu Baiqiu tidak memegang erat Fu Si'an, melainkan memegang batu itu dalam fantasinya.

Batu-batu kasar itu memiliki ujung dan sudut tajam yang dapat melukai tangan Shu Baiqiu dan membuatnya kesakitan.

Berikan pemuda itu hukuman yang menurutnya pantas dia terima.

"Xiaoqiu."

Fu Si'an memanggilnya, memanggil nama Shu Baiqiu berulang kali, membiarkan suaranya menembus selaput yang tertutup dan mengalir ke daun telinga yang tersumbat setetes demi setetes.

"Kamu tidak perlu menyentuh apa pun lagi."

"Kamu menyentuhku."

Wol batu mentah akan memotong Shu Baiqiu, tetapi Fu Si'an tidak.

Jari-jarinya menyilangkan jari pemuda itu, memotong tindakan mutilasi diri yang dilakukan pemuda itu secara tidak sadar.

"Pegang jariku."

"Tenang, ya, lalu pegang erat-erat lagi."

Ini adalah instruksi yang sangat sederhana namun mendasar yang ditanyakan berulang kali oleh Fu Si'an.

Dia membiarkan orang lain hanya memeluknya erat-erat meskipun dia menyentuhnya.

Fu Si'an menjalin kontak dengan Shu Baiqiu selangkah demi selangkah.

Gunakan cetakan baru untuk menutupi logika lama yang menghancurkan kesalahan-kesalahan yang tidak masuk akal.

"Apakah kamu merasakannya? Ini punggung tanganku."

"Pegang."

"Tidak masalah jika itu lebih berat."

Dalam kabut yang memenuhi langit, suara rendah dan mantap berulang kali memandu dan menandai arah .

Instruksi pria itu tenang dan jelas.

Lembut namun dengan tegas memblokir hukuman diri Shu Baiqiu.

Tangan Fu Si'an dekat dengan orang yang ada di pelukannya, dan dia bisa dengan jelas merasakan tanda merah di antara jari-jari Shu Baiqiu.

Shu Baiqiu, yang dengan hati-hati menyentuh berbagai benda sepanjang hari tanpa menyebabkan kelainan apa pun, kini mengalami kemerahan parah dan luka bakar di tangannya.

Gejala yang dialami anak laki-laki itu cukup jelas. Itu adalah ruam yang disebabkan oleh stres, bukan alergi terhadap batu giok saja.

Inti masalah Shu Baiqiu masih bersifat psikologis.

Maka kini Fu Si'an juga memperhatikan bahwa tangan orang yang ada di pelukannya tidak lagi menimbulkan bekas merah akibat sentuhannya.

Ini beruntung.