[END]BL-Setelah lelaki kecil malang itu terpaksa menikah dengan lelaki jahat

Bab 31

*****

Shu Baiqiu terkejut lagi.

Sedemikian rupa sehingga dia berhenti selama dua detik sebelum mengatakan jawaban yang tepat -

"Saya bersedia."

Setelah mengatakan itu, pemuda itu terlambat menyadarinya.

Pria itu sepertinya tidak bertanya apakah dia bersedia atau tidak?

Haruskah dia mengatakan "ya"?

Dibandingkan dengan kekhawatiran pemuda itu, pria di depan Shu Baiqiu tersenyum.

Dalam cahaya redup dan bayangan, karena jarak keduanya yang dekat, Shu Baiqiu dapat dengan jelas melihat senyuman tipis di mata orang lain.

Tidak ada kesejukan, tidak ada arti lain.

Hanya tampilan kegembiraan yang ringan dan alami.

"Terima kasih atas kesediaan Anda."

Tangan Shu Baiqiu diremas dengan lembut, dan masih terasa seperti kulit yang perlahan-lahan dia kenal.

Bedanya, kali ini ia merasakan garis cincin di antara jari tangannya dan suaminya.

Shu Baiqiu membuka bibirnya.

Bukankah ini saatnya bertanya pada diri sendiri?

Shu Baiqiu awalnya mengira bahwa pada upacara pengambilan sumpah, suaminya juga akan menanyakan pada dirinya sendiri ungkapan yang paling umum digunakan, "Apakah kamu bersedia menghabiskan sisa hidupmu bersamaku?"

Namun Fu Si'an mengubah isi dan metodenya.

Bahkan sekarang, Fu Si'an tidak berniat membiarkan Shu Baiqiu bertanya lagi.

Dia membawa anak laki-laki itu ke sampingnya dan maju selangkah, berjalan di bawah tempat lampu sorot akan menyala.

"Nanti kita akan bertukar ciuman di sini dan upacara di atas panggung akan selesai."

Fu Si'an sudah berinisiatif untuk membicarakan proses selanjutnya dan bertanya.

"Apakah kamu merasa tidak nyaman?"

Dia menegaskan lagi.

Fu Si'an teliti, bijaksana dan perfeksionis dalam karyanya.

Namun hal itu tidak akan dibatasi oleh formalitas.

Kesempurnaannya hanya bisa dinilai dari pikirannya sendiri.

Shu Baiqiu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak."

Suamiku sebenarnya sudah menanyakan pertanyaan ini sejak perencanaan pernikahan.

Dan Shu Baiqiu juga menemukan bahwa tebakannya benar.

Fu Si'an akan memberinya jawaban tetapi tidak memaksanya untuk bertanya.

Tuan mengurangi tekanan untuknya.

selalu seperti ini.

Musik telah berakhir, dan semua tamu yang hadir telah menerima mawar biru mereka sendiri.

Suara ombak berangsur-angsur surut, dan di hadapanku, pantai biru akan segera menjadi sunyi.

Namun sebelum musik latar berhenti sepenuhnya, Shu Baiqiu tiba-tiba berbicara.

Dia memegang buku jari Fu Si'an dan berbisik.

"Tuan."

"Terima kasih telah menjadi dokter saya."

Tidak ada orang lain yang mendengar, dan tidak ada yang fokus pada saya.

Shu Baiqiu juga mengesampingkan template yang sudah disiapkan dan mengatakan ini.