[END]BL-Setelah lelaki kecil malang itu terpaksa menikah dengan lelaki jahat

Bab 6

*****

Ketika Fu Si'an menoleh, Shu Baiqiu, yang sepertinya menyadarinya, juga kembali menatapnya.

Mata berpotongan diam-diam melintasi kerumunan, dengan satu sama lain sebagai poros utama, latar belakang yang bising benar-benar kabur, dan bahkan waktu melambat sejenak.

Dibandingkan dengan orang lain yang terkejut dan terburu-buru, tatapan Shu Baiqiu sebenarnya sangat tenang.

Anak laki-laki itu tidak berteriak, menangis atau panik.

Seolah keputusasaannya telah mencapai titik ekstrim, dia malah menjadi diam.

Tidak peduli dengan nasib kejam ini.

Segera, Shu Baiqiu mengalihkan pandangannya dan mengalihkan pandangannya dari Fu Si'an.

Sumbu utama menghilang, dan latar belakang kabur serta kebisingan menjadi jelas kembali.

Dada Fu Si'an naik dan turun hampir tanpa terasa.

Alih-alih bergegas maju seperti yang lain, Fu Si'an mengangkat tangannya dan mengepalkan tangannya, tanpa ekspresi mengetuk tombol di dinding.

"Buzz!"

Speaker siaran yang tergantung di sudut langit-langit mengeluarkan suara singkat, dan suara yang menembus meredam semua kebisingan.

Semua orang terdiam sesaat, dan semua mata mereka tertarik.

Di bawah tatapan semua orang, Fu Si'an menoleh dan berbicara kepada Luo Rong dengan suara yang dalam.

"Pergi dan buka kartu medis pribadiku dan buatlah janji untuk pemeriksaan lengkap seperti yang dilakukan Shu Baiqiu."

Dia dengan jelas menyebutkan namanya dalam kata-katanya, sehingga mustahil bagi pemilik nama itu untuk tidak mendengar kata-kata ini.

"Ya."

Luo Rong, yang baru saja berdiri di samping kursi roda, segera mematuhi perintah tersebut.

Orang-orang lainnya masih tercengang.

Apa yang terjadi?

Shu Baiqiu di kursi roda juga sedikit bingung.

Shu Baiqiu tidak menyangka perkataannya akan menarik perhatian banyak orang.

Namun perhatian dari sekelilingnya mengalir deras, membuatnya semakin tidak mampu beradaptasi, dan ia hanya bisa menghadapi semua perhatian itu dengan kaku.

Hingga mata itu tertuju ke arah lain.

Di sana, pria tegas itu memberikan perintah yang di luar dugaan semua orang. Bahkan dokter yang mengikuti Fu Si'an pun tertegun sejenak dan mau tidak mau bertanya.

"Kamu juga ingin melakukan pemeriksaan lengkap?"

"Ya."

Fu Si'an harus singkat dan jelas.

"Aku akan melakukannya dulu," katanya.

Masih ada keheningan, sehingga perkataan Fu Si'an terdengar jelas oleh semua orang.

Dokter yang bertanya itu tampak lebih terkejut, tetapi Fu Si'an menunduk dan melirik arlojinya dan berkata.

"Terakhir kali saya makan empat jam yang lalu. Gastroskopi mengharuskan puasa enam jam sebelumnya dan meletakkannya di akhir. Lakukan proyek lain dulu selama dua jam ini.

"

"Ini satu-satunya pemeriksaan yang memerlukan anestesi hari ini, bukan?"

Dokter berhenti sejenak dan mengangguk: "Ya, ya."