Chapter 3

1.3K 257 12
                                    

Trio gadis : (Name), Nayla, Sisi

Trio serigala vampir : Galang, (Name), Tristan

~~~ Happy Reading ~~~


"Hello Nay, Nay, pokoknya elu ingat semua omongan gue kalau dia jatah-"

Nayla menutup kedua telinga Sisi. "Bawel!"

"OMG HELLO!! My honey bunny!!"

Sisi langsung berlari ke arah Tristan. Sementara (Name) dan Nayla hanya terdiam melihat kehadiran dari pemuda tersebut. Seperti biasa, (Name) mencium darah yang pekat lagi dari Tristan dan membuat dia langsung menutup hidungnya.

(Name) dan Nayla ikut Sisi dari belakang.

"Omg hello Nay, (Name)! Lihat dong mukanya, ganteng banget dan cool!" ucap Sisi yang diiringi dengan tawanya yang cengengesan.

(Name) hanya memutar mata dan Nayla cepat-cepat membungkam si Sisi.

"Ih Sisi! Kayak nggak pernah lihat cowok ganteng aja deh! Cabe-cabean banget si lo."

(Name) mengerutkan sedikit dahinya, saat matanya melihat tatapan Tristan terus tertuju kepada Nayla.

'Oi, mas, matanya dijaga! Tuh mata kenapa malah terpaku sama adek gua terus!' batin (Name).

Nayla tersenyum kecil ke arah Tristan dan pandangannya juga terpaku ke arah Tristan, sambil dia berjalan ke arah kursi duduknya. Secara tidak sengaja, Nayla tersandung mejanya sendiri dan membuat dia hampir jatuh.

"Pfft hahaha! Huh, cool, cool, sekarang siapa yang rugi, huu!!" ejek Sisi dengan tawanya yang merasa puas.

(Name) duduk di kursinya yang berada di samping kanan Nayla, sementara tempat duduk Sisi berada di samping kiri Nayla. Sisi terus-menerus menatap ke arah Tristan sambil memanggil pemuda itu dengan panggilan 'baby'. Tidak lupa juga dengan dirinya yang selalu memakai bedak makeup andalannya yang selalu dia bawa kemana-mana.

Tiba-tiba Tristan menutup mulutnya dan tampak seperti ingin muntah saat Nayla duduk di kursinya, yang posisinya pada saat itu kursinya Nayla berada di depan kursi Tristan. Trio gadis idaman ((Name), Nayla, Sisi) di sekolah menatap heran dan bingung ke arah tingkah Tristan.

Secara refleks, Nayla mencium rambutnya karena mengira kalau dia bau makanya si Tristan tampak seperti ingin muntah. Sementara Tristan langsung cepat-cepat berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke depan menuju ke pintu keluar kelas. Tapi masih sempat-sempatnya pemuda itu menatap ke arah Nayla lagi.

(Name) bahkan merasa muak dan kesal melihat tingkah dari Tristan yanh terus-terusan menatap ke arah Nayla. Seolah-olah Nayla memiliki sesuatu yang diinginkan oleh Tristan. Jika sesuatu itu menyangkut dengan nyawa Nayla, maka (Name) tidak segan-segan turun tangan. Menangani satu bangsa makhluk supranatural tidak masalah baginya. Lagipula dia sudah pernah berhadapan dengan sesuatu yang lebih dari bangsa vampir ini.

Secara tak sengaja Tristan bertabrakan dengan Galang untuk kedua kalinya saat dia ingin berjalan keluar dari pintu.

"Waduh! Elu ngapain di sini? Masuk-masuk ke kelas gua lagi! Malah nabrak gua lagi lu. Ngajak berantem lu?" tantang Galang yang tidak terima dan masih kesal.

Nayla langsung berdiri dari tempat duduknya dan menegurnya, "Galang!"

"OMG hello Nayla! Sit down!" Sisi menyuruh Nayla untuk kembali duduk dan menatap ke arah Galang juga Tristan lagi. "Galang!!"

"Apa sih!" Galang menatap Tristan dengan tatapan yang menantang, "Apa lu lihat-lihat! Mana ngotot lagi!"

"STOOPPP!!!" teriak Sisi yang berdiri di tengah-tengah kedua pemuda tersebut dan menegahi mereka dengan suaranya yang cetar membahana.

Secara otomatis, (Name) menutup kedua telinganya saat mendengar teriakan Sisi yang cetar membahana itu. Telinganya lama-lama tuli kalau mendengar suara cetar membahananya si Sisi.

"G-A-L-A-N-G! Galang! Hei, Tristan itu adalah murid pindahan dari fisika ke biologi!" Sisi bertanya sambil menatap ke arah Tristan dan tersenyum kepadanya. "Benarkan, honey?"

Tristan hanya mengangguk pelan sambil terus-terusan menatap ke arah Nayla.

"Tuh kan, bener! Jadi lu sebagai ketua kelas harus menghormati murid baru dong!"

"Mau dia pindahan kemana kek! Bukan urusan gua!"

"Diem!!" Sisi kemudian menatap ke arah Tristan sambil melebarkan senyuman manisnya. "My baby honey, kamu duduk lagi yuk sayang. Nggak papa dia memang kayak gitu, aneh orangnya!"

Tristan tidak mempedulikan ucapan Sisi dan berjalan keluar dari arah pintu kelas. Dia juga tidak peduli kalau dia menabrak Galang untuk ketiga kalinya lagi.

"Malah nabrak gua lagi! Kurang ajar!" Galang ingin pergi menyusul si Tristan karena tidak terima diperlakukan seperti itu.

"Hei!!" Sisi cepat-cepat menahan Galang untuk tidak menyusul si Tristan dan membuat keributan.

Dari ujung ekor mata (Name), dia melihat Tristan dari jendela yang kembali menatap ke arah Nayla. Begitu juga dengan sebaliknya, Nayla juga menatap ke arah Tristan. (Name) hanya bisa menghela nafasnya. Sepertinya saudarinya ini benar-benar sudah penasaran dengan sosok Tristan yang dingin dan misterius.

Mau (Name) larang juga, pasti Nayla akan terus-menerus mencari tahu identitas asli dari Tristan. Jadi untuk sekarang, dia hanya bisa memantaunya secara diam-diam dan menjaga agar saudarinya tetap aman.  Dirinya juga masih mencari tahu niat sebenarnya dari Tristan yang sepertinya sedang menargetkan adiknya.

~~~ Bersambung ~~~

Darah Suci (GGS X Uchiha Female Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang