~~~ Happy Reading ~~~
Di saat (Name) sedang asik merapikan beberapa barang, dia tidak melihat keberadaan dari Galang.
"Pasti dia pergi tidur lagi si Galang ini."
Di saat dia ingin melanjutkan kegiatan merapikan barang-barang. Dia mendengar suara keributan dan kalau tidak salah dengar, dia mendengar suara Nayla yang berteriak minta tolong.
Langsung aja dia pergi ke tempatnya Nayla. Setibanya disana, dia melihat Galang bertengkar dengan Tristan. Tidak hanya dia saja, ada kepala sekolah juga yang datang menghampiri mereka.
"Stop! Stop! Tristan! Kalian ngapain main kuda-kudaan! Tristan! Bangun Tristan! Omaga!"
"Siapa yang main kuda-kudaan? Ini lagi berantem, Bu!"
"Itu kalian main njot-njotan!"
"Hah? Njot-njotan?"
(Name) : 💀💀💀💀
Bukannya berhenti, Galang malah kembali berantem dengan Tristan. Sementara (Name) hanya menonton perkelahian ini, karena dia tahu, pasti akan ada masalah nanti setelah ini dan dia tidak mau ikut-ikutan.
Tak lama setelah itu Pak Bandi dan diikuti beberapa siswa lainnya malah datang mengerumuni mereka. (Name) langsung bersembunyi di kerumunan para siswa itu karena tidak mau kena hukuman dari Pak Bandi.
"Apaan kalian berdua. Malah berkelahi! Dengar yah, dengar semuanya! Kita mengadakan camping ini supaya kalian semua itu kompak, berteman, bukan berkelahi kayak barusan!" omel Pak Bandi.
"Pak! Dia yang barusan-!"
"Diam!"
Tiba-tiba Galang menunjuk ke arah Pak Bandi. "Diam, bapak!"
Galang baru sadar kalau dia membantah gurunya. "Eh, saya guru kamu! Kamu mau melawan?!"
(Name) hanya menonton saja tanpa ada ikut campur di dalamnya.
"Karena kalian berkelahi, maka kalian akan bapak hukum!"
"Kok berdua, pak? Kan dia doang." kata Galang yang tidak terima.
"Diam!" Pak Bandi menatap ke arah mereka berdua. "Kamu Tristan membereskan tenda yang sudah kamu rusak dan kamu Galang, kamu cari kayu bakar di hutan sampai banyak. Setelah itu kamu push up 1000x!"
"Eh, eh, pak! Tunggu! Kok saya dua, dia satu?!" tanya Galang yang bingung dan tidak terima dengan hukumannya yang menurutnya tidak adil.
"Kamu membantah bapak?"
"...."
"Kok diem? Ya udah, sekarang bubar semuanya! Bubar! Ayo! Ayo! Bubar!" Pak Bandi mengusir kerumunan siswa juga siswinya untuk kembali ke tempat mereka masing-masing.
Kerumunan siswa itu pergi, bagkan Nayla berserta yang lainnya menyeret Sisi untuk pergi yang seperti biasa kecentilan dengan Tristan. (Name) melipat kedua tangannya di dada dan tidak memasang ekspresi wajah apapun.
"Awas lu! Gua sumpahin lu, ntar malam ketemu ama setan, saudara lu, hahahah!" ejek Galang.
"Udah, udah, Galang! Mending kita cabut dari sini!"
Sebelum (Name) pergi bersama dengan Galang, dia melirik Tristan dari ujung matanya dan menyusul si Galang.
🧛🧛🧛
"Anak-anak, sesuai di acara jadwal kita, kalau sekarang ini adalah acara kita yaitu mencari jejak! Dan panitia sudah menaruh petunjuk-petunjuk yang ada di hutan dan kalian semua harus mengikuti petunjuk tersebut! Mengerti?!" Pak Bandi memberikan arahan kepada mereka.
"Mengerti pak!"
"Tapi ngomong-ngomong dimana Ibu Syahrini ke mana yah?"
Dari belakang, muncul Ibu Syahrini.
"Ibu Syahrini, jangan jauh-jauh acara mau dimulai."
"Iya Pak Bandi, saya juga tahu, biasa aja kali!"
"Pak, kalau misalnya kalau kita nggak ngikutin jejak gimane?" tanya Tino.
"Kalian nyasar! Memangnya kalian mau nyasar di hutan ini? Dimakan sama harimau, serigala, monyet, mau?!"
"Pak, sejak kapan monyet makan manusia?" tanya (Name) dengan herannya.
Tino menepuk pundak Tobi sambil berkata, "Pak, bapak nggak ngelihat? Disini tuh ada gajah!"
Yang lainnya hanya tertawa mendengar ucapan dari Tino.
"Heh!" Tobi menoel kepala Tino karena tidak terima dikatain gajah oleh si Tino. "Lah, omongan gajah sembarangan aja lu, ini si lontong!"
"Hei, lu nyadar dong perut ini!"
"Dan kalian semua sudah dikelompokkan masing-masing, iya kan?"
"OMG hello! Bapak, bapak! Berarti, saya, saya, saya nggak kelompok sama Nayla atau (Name) dong, pak?!" tanya Sisi yang tidak percaya.
"Sisi, kalau kamu bapak satuin kamu sama Nayla atau (Name), nanti kerjaan kamu cuma ngegosip mulu! Hah! Nggak boleh!" jelas dari Pak Bandi.
"Nggak papa deh, tapi nanti kalau gitu gimana kalau saya di kelompokin sama ekhem! My baby honey Tristan aja! Soalnya dari tadi dia udah ngasih kode deh ke saya, lirik-lirik saya terus dari tadi, hehehe!" ucap Sisi dengan senyumannya yang kecentilan.
(Name) memutar matanya sementara Pak Bandi mengomeli kelakukannya Sisi. "Hii, anak ini! Nggak boleh!"
Pak bandi kembali fokus ke acara mencari jejak. "Oke, anak-anak, sudah mengerti makusd bapak tadi?"
Pak bandi menunjukkan secarik kertas peta di tangannya dan memberikan arahan ke mereka. "Kalian harus sudah sampai di sini, sebelum matahari terbenam! Mengerti?"
"Mengerti!"
"Laksanakan!"
"Usman, Rahman, ayo ke sini!"
"Nayla, ayo cepat!"
(Name), Galang, Nayla, dan Sisi berada di kelompok yang berbeda. Kelompok (Name) ada 4 orang, ditambah dengan dengan (Name) menjadi 5 orang. Masing-masing setiap kelompok mulai bergerak mencari jejak sesuai dengan yang ada di peta yang telah dibagi di masing-masing kelompok.
Saat di mencari jejak, kelompok (Name) melihat dengan teliti peta yang ada dibagikan ke mereka. Secara tiba-tiba (Name) merasakan ada sesuatu yang lewat di belakangnya. Ketika dia berbalik ke belakang, dia tidak melihat siapapun di belakangnya. (Name) mencoba untuk kembali teliti melihat untuk memastikan semuanya baik-baik saja.
"Mungkin cuma perasaanku saja tadi."
(Name) kembali berbalik untuk menyusul kelompoknya tapi kelompoknya sudah menghilang.
"Lho! Aku malah ditinggal!"
~~~ Bersambung ~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Darah Suci (GGS X Uchiha Female Reader)
FanfictionBerdasarkan cerita GGS yang ada di SCTV