[00] Prolog

110 36 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harap Jangan Plagiasi & Jangan Jadi Pembaca yang Pasif!❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harap Jangan Plagiasi & Jangan Jadi Pembaca yang Pasif!❤️

Jika kamu suka dengan cerita ini, tolong dukung dengan komen dan vote. Dukungan kecil dari kalian sangat berarti buatku dan bisa memberikan semangat lebih untukku terus menulis. Aku hanya ingin dihargai 🙏, sebagai gantinya aku akan menghargai kalian dengan tidak menggantungkan cerita ini.
Terima kasih! 😊❤️

Aku selalu berpikir bahwa hidupku cukup normal, atau setidaknya itulah yang aku pikirkan sampai hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku selalu berpikir bahwa hidupku cukup normal, atau setidaknya itulah yang aku pikirkan sampai hari ini. Namaku Aria Marcelline Iskandar, seorang gadis dengan kemampuan komputer yang biasanya aku simpan rapat-rapat dari orang lain. Jangan salah paham, bukan karena aku tidak ingin memamerkannya tapi menurutku lebih baik tidak ada yang perlu tahu betapa rumitnya hidupku saat ini.

Pagi itu, aku terbangun dengan suara keras dari alarm yang tidak pernah kukenali sebelumnya. Aku mengerjapkan mata, menatap sekeliling kamarku yang berantakan. Buku-buku, catatan, dan berbagai perangkat komputer terlihat berserakan di mana-mana. Alarm itu terus berbunyi, mengingatkanku pada sirene ambulans yang sedang terburu-buru menjemput pasien. Aku mengerang, mencoba mencari sumber kebisingan tersebut.

Sampai akhirnya aku menemukannya, ternyata suara itu berasal dari laptopku. Layarnya menyala dengan cahaya biru yang aneh, menampilkan pesan yang tidak pernah kulihat sebelumnya.

"Segera buka pesan ini, hidupmu mungkin tergantung padanya."

"Serius?" gumamku sambil menggaruk kepalaku yang kusut, aku berharap ini hanya lelucon dari seorang teman hacker yang iseng. Sebenarnya aku sangat malas untuk beranjak bangun dari kasur, tapi rasa penasaran dari diriku mengalahkan rasa malas yang kurasakan. Akhirnya setelah banyak pertimbangan, aku memutuskan untuk membuka pesan itu.

Sedikit penjelasan dariku, pesan itu berisi serangkaian kode dan teka-teki yang membuatku tak bisa berkata-kata. Aku terdiam sejenak, bagaimana bisa Si pengirim pesan tahu betul siapa aku dan apa yang bisa aku lakukan.

"Ini bukan lelucon," gumamku panik.

Saat itu, pikiranku serasa berputar-putar seakan mencoba menghubungkan titik-titik kode dalam komputerku, kode-kode itu bukanlah hal yang biasa aku kerjakan di waktu luang. Itu adalah sesuatu yang lebih serius dan lebih mendesak.

"Kau bercanda, kan? Apa maksud dari ini semua?" gumamku sambil membaca ulang pesan yang dikirim itu.

Kalau aku tidak salah menebak, kode-kode ini semacam sebuah pesan tersembunyi yang harus dipecahkan. Jari-jariku mulai bergerak cepat di atas keyboard, mencoba memecahkan teka-teki itu. Detik-detik berlalu, tapi sejujurnya aku merasa seperti sudah berjam-jam tenggelam dalam dunia angka dengan berbagai macam simbol. Akhirnya, setelah mencoba memecahkannya berkali-kali, aku berhasil memahami kode itu. Pesannya memang sederhana, tapi sedikit mengerikan untukku.

 Pesannya memang sederhana, tapi sedikit mengerikan untukku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau telah terpilih. Selamat datang di permainan ini, Aria."

Permainan? Terpilih? Apa maksudnya? Jantungku berdebar kencang, perasaanku campur aduk antara rasa takut dan penasaran. Siapa yang mengirim pesan ini? Dan mengapa harus aku?

Aku memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut. Aku sedikit overthinking, mungkin saja itu semua hanyalah awal dari sesuatu yang lebih besar?  Aku harap apapun yang terjadi kedepannya dapat membawa lebih banyak tawa daripada air mata di kehidupanku.

 Aku sedikit overthinking, mungkin saja itu semua hanyalah awal dari sesuatu yang lebih besar?  Aku harap apapun yang terjadi kedepannya dapat membawa lebih banyak tawa daripada air mata di kehidupanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Stay tune......❤️❤️❤️
Jangan lupa vote dan komen untuk menghargaiku dan agar aku semangat untuk menulis kelanjutan ceritanya 🤩

Teka Bayangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang